Pembelajaran Perdana Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Level Platinum Resmi Dibuka 04 Juli 2021 ← Back
Jakarta, 4 Juli 2021 --- Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wikan Sakarinto secara resmi membuka pembelajaran perdana Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) level Platinum tahun 2021 secara daring, pada Rabu (30/6). Pembukaan ini menandai dimulainya pembelajaran pertama pada 31 lembaga yang terpilih dalam tipe A atau level Platinum. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan selama 3 sampai dengan 4 bulan.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menyampaikan bahwa program PKW telah menghasilkan ribuan alumni dan sukses memiliki rintisan usaha. “Untuk mendorong lahirnya para wirausahawan profesional, kita perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga profesional yang akan membantu para peserta didik untuk memaksimalkan kompetensi mereka,” tutur Wikan.
Wikan berharap kegiatan ini akan memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk mendapatkan fasilitas dan kurikulum pembelajaran premium sehingga bisa semaksimal mungkin memanfaatkannya demi meraih peluang mendirikan rintisan usaha. “Kami berharap dengan adanya sinergi dari lembaga level platinum, industri, dan pemerintah daerah, kita bisa melahirkan para wirausahawan yang akan menciptakan rintisan-rintisan usaha yang kompeititif dan dapat memenangkan pasar,” tegasnya.
PKW Level Platinum merupakan bantuan dana yang diberikan kepada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) terpilih yang sudah memenuhi syarat khusus atau tipe A. Besaran dana disesuaikan dengan kebutuhan LKP terpilih untuk melaksanakan proses pembelajaran kursus.
Sementara itu, Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, menyampaikan bahwa pembukaan pembelajaran perdana Program PKW Level Platinum juga diikuti oleh pembukaan pembelajaran perdana level silver. “Total akan ada 550 lembaga yang memulai pembelajarannya hari ini, terdiri dari 519 lembaga silver dan 31 lembaga platinum yang akan diikuti oleh 10.827 peserta didik di seluruh Indonesia.” jelasnya.
Direktur Wartanto menambahkan bahwa setiap tahun program PKW melahirkan lebih dari sepuluh ribu alumni yang artinya akan menciptakan lebih dari sepuluh ribu rintisan usaha baru setiap tahunnya. “Ini merupakan peluang besar untuk mengangkat ekonomi mikro masyarakat Indonesia agar mandiri dan turut berperan dalam memutar roda ekonomi bangsa,” ujarnya.
Di masa pandemi, kata Wartanto, tentu saja pembelajaran di LKP juga harus menyesuaikan diri dengan situasi. “Kami mengimbau lembaga-lembaga untuk patuh pada aturan protokol kesehatan yang sedang berlaku dan disesuaikan dengan situasi yang ada. Untuk daerah yang masih memungkinkan tatap muka terbatas, diimbau hanya melakukan tatap muka terbatas untuk pembelajaran praktek saja, sedangkan pembelajaran teori diimbau untuk tetap secara daring,” ucapnya.
“Akan tetapi, penyesuaian format pembelajaran ini diharapkan tidak menghalangi peserta didik untuk tetap menjaga semangatnya menjadi wirausahawan, sehingga bantuan pemerintah dalam bentuk jam pembelajaran, fasilitas sarana dan prasarana, serta modal usaha awal akan menjadi investasi yang efektif, terutama di masa sulit saat ini,” lanjutnya.
Turut hadir dalam pembukaan acara tersebut, Senior Public Policy and Government Relation Tokopedia, Candini Candanila, dan Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Hanafiah. Selain itu juga, hadir mewakili lembaga-lembaga level platinum yakni LPP Ariyanti, Pastry Bakery, Kota Bandung; LKP Itech, Digital Marketing, Metro Lampung; PKBM Putra Bangsa, Barista, Kabupaten Pemalang; LKP Dimy Motor, Mekanik sepeda motor, Kabupaten Demak; dan LKP Ismia, Menjahit, Kabupaten Karanganyar.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
#VokasiKuatMenguatkanIndonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor : 317/sipres/A6/VII/2021
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menyampaikan bahwa program PKW telah menghasilkan ribuan alumni dan sukses memiliki rintisan usaha. “Untuk mendorong lahirnya para wirausahawan profesional, kita perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga profesional yang akan membantu para peserta didik untuk memaksimalkan kompetensi mereka,” tutur Wikan.
Wikan berharap kegiatan ini akan memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk mendapatkan fasilitas dan kurikulum pembelajaran premium sehingga bisa semaksimal mungkin memanfaatkannya demi meraih peluang mendirikan rintisan usaha. “Kami berharap dengan adanya sinergi dari lembaga level platinum, industri, dan pemerintah daerah, kita bisa melahirkan para wirausahawan yang akan menciptakan rintisan-rintisan usaha yang kompeititif dan dapat memenangkan pasar,” tegasnya.
PKW Level Platinum merupakan bantuan dana yang diberikan kepada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) terpilih yang sudah memenuhi syarat khusus atau tipe A. Besaran dana disesuaikan dengan kebutuhan LKP terpilih untuk melaksanakan proses pembelajaran kursus.
Sementara itu, Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, menyampaikan bahwa pembukaan pembelajaran perdana Program PKW Level Platinum juga diikuti oleh pembukaan pembelajaran perdana level silver. “Total akan ada 550 lembaga yang memulai pembelajarannya hari ini, terdiri dari 519 lembaga silver dan 31 lembaga platinum yang akan diikuti oleh 10.827 peserta didik di seluruh Indonesia.” jelasnya.
Direktur Wartanto menambahkan bahwa setiap tahun program PKW melahirkan lebih dari sepuluh ribu alumni yang artinya akan menciptakan lebih dari sepuluh ribu rintisan usaha baru setiap tahunnya. “Ini merupakan peluang besar untuk mengangkat ekonomi mikro masyarakat Indonesia agar mandiri dan turut berperan dalam memutar roda ekonomi bangsa,” ujarnya.
Di masa pandemi, kata Wartanto, tentu saja pembelajaran di LKP juga harus menyesuaikan diri dengan situasi. “Kami mengimbau lembaga-lembaga untuk patuh pada aturan protokol kesehatan yang sedang berlaku dan disesuaikan dengan situasi yang ada. Untuk daerah yang masih memungkinkan tatap muka terbatas, diimbau hanya melakukan tatap muka terbatas untuk pembelajaran praktek saja, sedangkan pembelajaran teori diimbau untuk tetap secara daring,” ucapnya.
“Akan tetapi, penyesuaian format pembelajaran ini diharapkan tidak menghalangi peserta didik untuk tetap menjaga semangatnya menjadi wirausahawan, sehingga bantuan pemerintah dalam bentuk jam pembelajaran, fasilitas sarana dan prasarana, serta modal usaha awal akan menjadi investasi yang efektif, terutama di masa sulit saat ini,” lanjutnya.
Turut hadir dalam pembukaan acara tersebut, Senior Public Policy and Government Relation Tokopedia, Candini Candanila, dan Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Hanafiah. Selain itu juga, hadir mewakili lembaga-lembaga level platinum yakni LPP Ariyanti, Pastry Bakery, Kota Bandung; LKP Itech, Digital Marketing, Metro Lampung; PKBM Putra Bangsa, Barista, Kabupaten Pemalang; LKP Dimy Motor, Mekanik sepeda motor, Kabupaten Demak; dan LKP Ismia, Menjahit, Kabupaten Karanganyar.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
#VokasiKuatMenguatkanIndonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor : 317/sipres/A6/VII/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1744 kali
Editor :
Dilihat 1744 kali