KBRI Tokyo Gandeng Hiroshima University dan Nagasaki University Dukung Program ISMA 13 Agustus 2021 ← Back
Tokyo, 13 Agustus 2021 --- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menggandeng dua universitas terkemuka di Jepang, yaitu Hiroshima University dan Nagasaki University untuk menjadi mitra program Indonesia International Student Mobility Award (IISMA) serta beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mulai tahun 2022.
Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi mengungkapkan, kedua universitas itu sangat strategis karena keduanya memiliki kekuatan dalam bidang kedokteran dan farmasi. Selain itu, jaringan kedua universitas juga dipandang bagus untuk menjadi penghubung bagi pengembangan kerja sama dengan berbagai universitas di Indonesia.
“Rektor Hiroshima University merupakan ketua asosiasi rektor universitas Jepang dan Indonesia dan memiliki banyak anggota sehingga sangat bagus dijadikan simpul untuk penghubung universitas di Jepang dan Indonesia,” ujar Dubes Heri, saat mengunjungi Hiroshima University, Kamis (5/8).
Selanjutnya, pada saat mengunjungi Nagasaki University, Senin (9/8), Dubes Heri menyampaikan pesan, “Nagasaki University telah lama mengembangkan ilmu kedokteran dan farmasi dengan mendirikan Institute of Tropical Medicine. Jadi, sangat cocok untuk kerja sama dengan Indonesia.”
Ia juga mengusulkan mekanisme pembiayaan kerja sama pendidikan berimbang dengan menggabungkan antara sumber dana Jepang, seperti beasiswa Monbukagakusho (MEXT) dengan beasiswa LPDP dari Indonesia. “Dengan pembiayaan bersama maka jumlah mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Jepang akan lebih banyak,” tutur Dubes Heri.
Sementara itu, Atdikbud Yusli Wardiatno mengatakan adanya potensi kerja sama yang baik dari kedua universitas tersebut. “Fakultas perikanan di sini sangat bagus sehingga dapat dihubungkan dengan fakultas perikanan dan ilmu kelautan yang ada di berbagai universitas di Indonesia. Kerja sama tersebut diharapkan bisa memperkokoh kerja sama pembangunan enam pelabuhan perikanan di pulau terluar Indonesia yang dibiayai oleh JICA,” harap Yusli yang juga salah satu alumni Nagasaki University.
Pada akhir diskusi, Dubes Heri bersama Rektor Hiroshima University Mitsuo Ochi dan Rektor Nagasaki University Shigeru Kohno sepakat untuk mendetailkan format kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Selain itu, Dubes Heri juga mendorong pembaruan dokumen kerja sama antara kedua universitas dengan perguruan tinggi di Indonesia yang sudah kedaluwarsa, tetapi memiliki potensi pengembangan keilmuan yang diperlukan Indonesia.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 394/sipres/A6/VIII/2021
Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi mengungkapkan, kedua universitas itu sangat strategis karena keduanya memiliki kekuatan dalam bidang kedokteran dan farmasi. Selain itu, jaringan kedua universitas juga dipandang bagus untuk menjadi penghubung bagi pengembangan kerja sama dengan berbagai universitas di Indonesia.
“Rektor Hiroshima University merupakan ketua asosiasi rektor universitas Jepang dan Indonesia dan memiliki banyak anggota sehingga sangat bagus dijadikan simpul untuk penghubung universitas di Jepang dan Indonesia,” ujar Dubes Heri, saat mengunjungi Hiroshima University, Kamis (5/8).
Selanjutnya, pada saat mengunjungi Nagasaki University, Senin (9/8), Dubes Heri menyampaikan pesan, “Nagasaki University telah lama mengembangkan ilmu kedokteran dan farmasi dengan mendirikan Institute of Tropical Medicine. Jadi, sangat cocok untuk kerja sama dengan Indonesia.”
Ia juga mengusulkan mekanisme pembiayaan kerja sama pendidikan berimbang dengan menggabungkan antara sumber dana Jepang, seperti beasiswa Monbukagakusho (MEXT) dengan beasiswa LPDP dari Indonesia. “Dengan pembiayaan bersama maka jumlah mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Jepang akan lebih banyak,” tutur Dubes Heri.
Sementara itu, Atdikbud Yusli Wardiatno mengatakan adanya potensi kerja sama yang baik dari kedua universitas tersebut. “Fakultas perikanan di sini sangat bagus sehingga dapat dihubungkan dengan fakultas perikanan dan ilmu kelautan yang ada di berbagai universitas di Indonesia. Kerja sama tersebut diharapkan bisa memperkokoh kerja sama pembangunan enam pelabuhan perikanan di pulau terluar Indonesia yang dibiayai oleh JICA,” harap Yusli yang juga salah satu alumni Nagasaki University.
Pada akhir diskusi, Dubes Heri bersama Rektor Hiroshima University Mitsuo Ochi dan Rektor Nagasaki University Shigeru Kohno sepakat untuk mendetailkan format kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Selain itu, Dubes Heri juga mendorong pembaruan dokumen kerja sama antara kedua universitas dengan perguruan tinggi di Indonesia yang sudah kedaluwarsa, tetapi memiliki potensi pengembangan keilmuan yang diperlukan Indonesia.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 394/sipres/A6/VIII/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 941 kali
Editor :
Dilihat 941 kali