Kembangkan Bakat dan Minat, Kemendikbudristek Selenggarakan SMK Leadership Camp Tahun 2021 25 Agustus 2021 ← Back
Jakarta, 24 Agustus 2021 – Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan program pengembangan bakat dan minat peserta didik, SMK Leadership Camp Tahun 2021. Leadership camp adalah program pelatihan pengembangan bakat dan minat peserta didik untuk meningkatkan soft skills serta pelatihan guru SMK guna meningkatkan kapasitas dalam mendampingi peserta didik mengembangkan bakat dan minatnya.
“Ini adalah pelatihan bakat dan minat untuk meningkatkan soft skills agar guru-guru dapat menciptakan pemimpinan bangsa masa depan. Sementara untuk peserta didik, kalian harus menemukan bakat dan minat kalian apa. Lakukan apa yang kalian cintai dan cintai apa yang kalian lakukan,” tutur Direktur Jenderal Diksi, Wikan Sakarinto, dalam pembukaan yang berlangsung secara daring, pada Selasa (24/8).
Dirjen Wikan menekankan bahwa meski kompetensi terhadap hard skills terus berkembang dan harus terus dipelajari namun kompetensi lain seperti soft skills dan karakter harus juga diperkuat. Soft skills yang dimaksud Wikan mencakup kemampuan kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, kerja sama untuk menyelesaikan masalah, berbahasa Inggris, presentasi, kolaborasi, karakter jujur, kerja keras, rasa syukur, ikhlas, pantang menyerah, dan cinta Indonesia. “Kompetensi adalah perkalian antara soft skills, kognitif, dan karakter. Ini harus tercipta,” tegasnya.
Berdasarkan data Indeks Faktor Produktivitas yang dirilis Asian Productivity Organization (APO), peringkat Indonesia terus menurun dan terendah di Kawasan Asia. “Hal ini harus disadari bersama dan (dicari solusinya) dengan berhati-hati mendidik anak-anak kita agar makin menguasai soft skills dan memperkuat karakternya,” ungkap Dirjen Wikan.
Dalam penjelasannya, pembelajaran berbasis proyek atau project based learning mutlak harus dilakukan oleh peserta didik vokasi agar transformasi dalam pendidikan vokasi dapat terlihat hasilnya. “Tangan kanan memegang ijazah dan sertifikat kompetensi, sementara tangan kiri memegang produk riset terapan. Kalian harus menjadi duta SMK dan vokasi. Kalian harus bisa membuktikan dapat melakukan suatu perubahan nyata,” tantang Wikan.
Direktur Wartanto mengatakan, jika peserta didik benar dalam memilih bakat dan minat, maka bisa ditumbuhkembangkan dan menjadi peluang besar bagi peserta didik untuk berhasil di bidangnya. “Jangan merasa kecil hati jika kita lemah di bidang tertentu. Bisa jadi kita memiliki keunggulan di bidang lainnya,” kata dia.
Direktur Wartanto juga menyampaikan, kegiatan ini adalah bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan karakter peserta didik. Hal ini merujuk pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter serta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.
“Kepada para peserta harus benar-benar dan disiplin mengkuti kegiatan ini. Harapan saya anak-anak ini menjadi pemimpin masa depan di eranya nanti dan keberhasilan kalian dapat menjadi inspirasi yang mengimbas pada anak-anak lain,” imbau Direktur Wartanto.
Penyelenggaraan penguatan pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal dipandang perlu dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dengan demikian, perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik dapat berkembang secara optimal. Adapun tema kegiatan tahun ini adalah Kembangkan Bakat dan Minat, Tingkatkan Kompetensi, Raih Prestasi, Hadapi Globalisasi.
Program Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik SMK Leadership Camp Tahun 2021 bagi peserta didik dan guru ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi peserta didik tentang mengenal diri melalui asesmen, proses pelatihan berbasis aktivitas dan merancang rencana proyek perubahan sebagai bagian dari pengembangan bakat minat.
Sementara bagi guru, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi guru agar memiliki pemahaman tentang mengenal diri melalui asesmen, proses pelatihan berbasis aktivitas dan merancang rencana proyek perubahan sebagai bagian dari pengembangan bakat minat peserta didik.
Peserta yang berpartisipasi terdiri dari 255 peserta di antaranya adalah Ketua OSIS dan Guru dari 255 SMK yang merupakan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua batch. Batch pertama untuk ketua OSIS dan guru yang berlangsung pada pada tanggal 24 s.d. 27 Agustus 2021. Sedangkan batch kedua untuk siswa berprestasi/ketua ekstrakurikuler dan guru yang akan berlangsung pada tanggal 14 s.d. 17 September 2021 mendatang.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 422/sipres/A6/VIII/2021
“Ini adalah pelatihan bakat dan minat untuk meningkatkan soft skills agar guru-guru dapat menciptakan pemimpinan bangsa masa depan. Sementara untuk peserta didik, kalian harus menemukan bakat dan minat kalian apa. Lakukan apa yang kalian cintai dan cintai apa yang kalian lakukan,” tutur Direktur Jenderal Diksi, Wikan Sakarinto, dalam pembukaan yang berlangsung secara daring, pada Selasa (24/8).
Dirjen Wikan menekankan bahwa meski kompetensi terhadap hard skills terus berkembang dan harus terus dipelajari namun kompetensi lain seperti soft skills dan karakter harus juga diperkuat. Soft skills yang dimaksud Wikan mencakup kemampuan kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, kerja sama untuk menyelesaikan masalah, berbahasa Inggris, presentasi, kolaborasi, karakter jujur, kerja keras, rasa syukur, ikhlas, pantang menyerah, dan cinta Indonesia. “Kompetensi adalah perkalian antara soft skills, kognitif, dan karakter. Ini harus tercipta,” tegasnya.
Berdasarkan data Indeks Faktor Produktivitas yang dirilis Asian Productivity Organization (APO), peringkat Indonesia terus menurun dan terendah di Kawasan Asia. “Hal ini harus disadari bersama dan (dicari solusinya) dengan berhati-hati mendidik anak-anak kita agar makin menguasai soft skills dan memperkuat karakternya,” ungkap Dirjen Wikan.
Dalam penjelasannya, pembelajaran berbasis proyek atau project based learning mutlak harus dilakukan oleh peserta didik vokasi agar transformasi dalam pendidikan vokasi dapat terlihat hasilnya. “Tangan kanan memegang ijazah dan sertifikat kompetensi, sementara tangan kiri memegang produk riset terapan. Kalian harus menjadi duta SMK dan vokasi. Kalian harus bisa membuktikan dapat melakukan suatu perubahan nyata,” tantang Wikan.
Direktur Wartanto mengatakan, jika peserta didik benar dalam memilih bakat dan minat, maka bisa ditumbuhkembangkan dan menjadi peluang besar bagi peserta didik untuk berhasil di bidangnya. “Jangan merasa kecil hati jika kita lemah di bidang tertentu. Bisa jadi kita memiliki keunggulan di bidang lainnya,” kata dia.
Direktur Wartanto juga menyampaikan, kegiatan ini adalah bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan karakter peserta didik. Hal ini merujuk pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter serta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.
“Kepada para peserta harus benar-benar dan disiplin mengkuti kegiatan ini. Harapan saya anak-anak ini menjadi pemimpin masa depan di eranya nanti dan keberhasilan kalian dapat menjadi inspirasi yang mengimbas pada anak-anak lain,” imbau Direktur Wartanto.
Penyelenggaraan penguatan pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal dipandang perlu dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dengan demikian, perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik dapat berkembang secara optimal. Adapun tema kegiatan tahun ini adalah Kembangkan Bakat dan Minat, Tingkatkan Kompetensi, Raih Prestasi, Hadapi Globalisasi.
Program Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik SMK Leadership Camp Tahun 2021 bagi peserta didik dan guru ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi peserta didik tentang mengenal diri melalui asesmen, proses pelatihan berbasis aktivitas dan merancang rencana proyek perubahan sebagai bagian dari pengembangan bakat minat.
Sementara bagi guru, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi guru agar memiliki pemahaman tentang mengenal diri melalui asesmen, proses pelatihan berbasis aktivitas dan merancang rencana proyek perubahan sebagai bagian dari pengembangan bakat minat peserta didik.
Peserta yang berpartisipasi terdiri dari 255 peserta di antaranya adalah Ketua OSIS dan Guru dari 255 SMK yang merupakan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua batch. Batch pertama untuk ketua OSIS dan guru yang berlangsung pada pada tanggal 24 s.d. 27 Agustus 2021. Sedangkan batch kedua untuk siswa berprestasi/ketua ekstrakurikuler dan guru yang akan berlangsung pada tanggal 14 s.d. 17 September 2021 mendatang.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 422/sipres/A6/VIII/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2485 kali
Editor :
Dilihat 2485 kali