Simposium Merdeka Belajar: Peran Aktif Pelajar Dalam Penanganan Pandemi  14 Agustus 2021  ← Back

Jakarta, 13 Agustus 2021 --- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasinya kepada para pemuda pelajar yang bergerak bersama membantu sesama yang terdampak pandemi Covid-19. Para mahasiswa tersebut menjadi bukti bahwa para pemuda Indonesia adalah inisiator dan kolaborator dengan jiwa sosial yang tinggi.
 
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman pemuda atas kepedulian dan kesungguhan kalian untuk bersama-sama membantu dalam memulihkan Indonesia,” ujar Mendikbudristek dalam sambutannya pada Simposium Merdeka Belajar secara virtual, pada Kamis (12/8).

Sebelumnya, Koordinator Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka (PPM), Rizal Maula mengungkapkan bahwa Merdeka Belajar bukan hanya program Kampus Merdeka, tetapi ada berbagai program penting yang sangat berdampak pada transformasi pendidikan ke arah yang lebih baik. Acara Simposium Merdeka Belajar yang dimotori oleh komunitas Pemuda Pelajar Merdeka menjadi awal yang baik untuk berkolaborasi, bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan, khususnya para pemuda pelajar.

Rizal mengajak para pemuda pelajar bersama-sama mengambil peran dalam penanganan Covid-19 yang berdampak pada masyarakat. “Saya harap seluruh organisasi mahasiswa, organisasi pelajar, sanggup bergotong royong bersama terutama pada bidang pendidikan di masa pandemi ini. Mari kita sama-sama ambil peran untuk menyukseskan Merdeka Belajar bersama Kemendikbudristek,” ajaknya.

Dalam kesempatan ini, komunitas Pemuda Pelajar Merdeka meluncurkan Buku Saku Merdeka Belajar episode 1 sampai dengan 10. Menteri Nadiem mengapresiasi diterbitkannya Buku Saku Merdeka Belajar “Saya yakin, dengan bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar, kita akan tumbuh menjadi bangsa dan negara yang unggul,” ujarnya bangga.

Sebagai salah satu alumni Bidik Misi, Rizal turut senang dan bangga karena dalam Merdeka Belajar episode kesembilan, Kemendikbudristek mengembangkan Bidik Misi menjadi KIP Kuliah. Hal ini memicunya dan teman-teman komunitas PPM yang sebagian besar merupakan alumni Bidik Misi untuk mengembangkan program dukungan kepada anak-anak putus sekolah.

“Secara gerakan kita akan mengawal mereka yang putus sekolah agar bisa lanjut di program paket A, B, dan C yang nonformal, kita akan fasilitasi, sehingga mereka bisa lanjut sampai kuliah,” janji Rizal.

Pemuda dan Edukasi Perubahan Perilaku

Dalam sambutannya, Mendikbudristek menyampaikan bahwa pelajar menjadi kelompok usia yang mengalami dampak terbesar akibat pandemi Covid-19. Di tengah usaha giatnya dalam menggapai mimpi, para generasi muda tersebut harus menghadapi tantangan yang sangat besar dan tidak bisa dihindari. Namun, tidak sedikit pula pelajar dan mahasiswa yang turut meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membantu sesama.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono mengatakan bahwa anak-anak muda di Indonesia membawa implikasi dan perubahan yang cukup besar dalam penanganan Covid-19. “Salah satunya sebagai role model untuk agent of change di mana anak muda ini ikut peran serta dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak),” ungkapnya.

Di samping itu, kata Wamenkes, para pemuda ini juga bisa ikut berperan dalam proses-proses transformasi kesehatan di masa pandemi misalnya melakukan penggalangan dana untuk memperoleh akses yang lebih baik. “Masyarakat bisa berperan serta dengan apa yang sudah mereka gerakan misalkan dengan mengadakan penggalangan dana untuk obat-obatan, penggalangan dana untuk mendapatkan oksigen, konsentrator, dan masih banyak lagi,” tutur Dante.

Wamenkes bangga dengan peran pemuda Indonesia yang sangat kontributif meski di kondisi yang sangat sulit. “Walaupun mereka belajar merdeka, mereka masih bisa ikut aktif berperan di dalam kegiatan aktif mengatasi pandemi,” ujarnya.

Sejak adanya pengumuman pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020, Kemendikburistek langsung bergerak cepat mengambil tindakan dan mengeluarkan kebijakan salah satunya dengan membuka para relawan dari mahasiswa yang siap membantu masyarakat. “Sudah puluhan ribu kita gerakkan mahasiswa untuk berperan dalam penanganan pandemi Covid-19," kata Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Aris Junaidi.

Salah satu kebijakan penting, menurut Aris, adalah peningkatan kapasitas rumah sakit pendidikan, sebagai rujukan perawatan pasien Covid-19. Kebijakan selanjutnya adalah memobilisasi mahasiswa di bidang kesehatan. Kemudian, mobilisasi mahasiswa, khususnya mahasiswa kesehatan, untuk membantu penanganan Covid-19 bersama pemerintah. "Kita langsung bekerja sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI)," ucapnya.

Bersama ISMKI, Kemendikburistek membentuk platform Relawan Covid-19 Nasional (RECON) yang diminati oleh para mahasiswa. Aris mengatakan, total 15 ribu mahasiswa hasil perekrutan dialokasikan ke berbagai peran. Sebanyak 3 ribu relawan menjadi Duta Edukasi Perubahan Perilaku. Selain itu, 8 ribu mahasiswa mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Covid-19 sebagai Duta Edukasi Perubahan Perilaku atau membantu peningkatan literasi dan numerasi.

Selain itu, Aris juga menyampaikan, sebanyak 13 ribu mahasiswa program kedokteran spesialis terlibat dalam penanganan Covid-19 di rumah sakit pendidikan. Peran penting juga diambil 1.000 mahasiswa kesehatan untuk program kampus lacak Covid-19 yang merupakan kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sony Harry B. Harmadi mengatakan Duta Perubahan Perilaku telah mencapai 110.797 orang yang tersebar di 34 provinsi dan 429 kabupaten dan kota. Tugas mereka antar lain (1) menjadi teladan bagi masyarakat; (2) mengedukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19 serta bagaimana upaya pencegahannya dengan menerapkan protokol kesehatan; serta (3) membantu posko di Desa dan Kelurahan dalam pelaksanaan PPKM mikro.

Yang paling penting juga, lanjut Sony adalah para pemuda yang terlibat ini diajak untuk memenuhi protokol kesehatan. “Anak muda yang hebat ini harus membuktikan dirinya selain bisa menjadi teladan, mereka mau mengedukasi masyarakat, dan mereka berperan penting dalam penanganan Covid-19 setidaknya dengan mematuhi protokol kesehatan,” terangnya.







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
#BersamaHadapiKorona
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 398/sipres/A6/VIII/2021

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 26796 kali