Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Giatkan Literasi Anak Danau Toba 29 September 2021 ← Back
Upaya meningkatkan budaya literasi masyarakat menjadi tujuan utama dari kegiatan Literasi Anak Danau di Kabupaten Toba yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pembudayaan literasi ini diutamakan bagi kalangan generasi muda dan--lebih khusus lagi--anak-anak serta para pegiat literasi di seputar kawasan Danau dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Toba.
Kegiatan yang bertema “Narasi Danau Toba untuk Dunia” tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Toba, Rikardo Hutajulu. Dalam sambutannya, Rikardo berharap agar kegiatan literasi tersebut bermakna bagi siswa dan guru dan supaya bahasa Batak dapat diupayakan menjadi muatan lokal (mulok) dalam pembelajaran di sekolah.
“Orang yang mengingat leluhurnya—pada umumnya, kalau kita melihat mereka—biasanya bangsa-bangsa maju. Nah, orang Batak, nyaris lupa dengan budayanya”. Kenapa? Karena sekarang banyak siswa kelas satu saja tidak tahu bahasa Batak,” jelas Rikardo di Balige, Sumatera Utara pada Sabtu (25/9). Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan juga nantinya akan terbina kearifan lokal yang tetap lestari dengan bahasa Batak.
Kegiatan yang dilaksanakan di Museum TB Silalahi Center, Balige, Toba, Sumatera Utara pada 25—26 September 2021 terdiri atas beberapa aktivitas kegiatan, antara lain Diseminasi Kamus Pelajar Bergambar Bahasa Toba, Lomba Bercerita bagi Siswa Sekolah Dasar, Diseminasi Literasi, serta disajikan pula Pameran Buku dan Produk Literasi. Termasuk ke dalam produk literasi yang didesiminasi itu adalah model bahan ajar tematik terpadu terpadu dalam bahasa Batak Toba: model pendampingan bahasa daerah dalam pembelajaran kontekstual bagi penutur muda di sekolah dasar kelas I.
Pemilihan Kabupaten Toba sebagai lokasi kegiatan merupakan ikhtiar Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara untuk turut menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang literat di kawasan Danau Toba. Ikhtiar tersebut juga untuk mendukung Danau Toba sebagai Destinasi Wisata Super-Prioritas Nasional. Hal tersebut sejalan dengan penjelasan Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Maryanto. Ihwal kejadian alam dunia akibat letusan gunung purba "Toba" merupakan narasi yang diharapkan dapat terus-menerus dipelajari dalam lingkup internasional.
Maryanto mengajak masyarakat untuk bersama-sama mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa yang salah satu ciptaannya adalah Danau Toba. Namun ia menilai, narasi sumber daya alam itu sangat bergantung pada sumber daya manusia, terutama generasi muda di kalangan masyarakat Toba.
“Untuk itu, gerakan literasi terus diikhtiarkan guna mendukung upaya pembangunan SDM Anak Danau dengan tujuan akhirnya guna mencapai dampak kesejahteraan masyarakat. Capaian hasil nyata ikhtiar gerakan literasi ialah terwujudnya konektivitas dan akses terhadap sumber-sumber (ilmu) pengetahuan dengan bahasa sebagai penghelanya,” jelas Maryanto.
Dalam kesempatan lain, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara juga menerangkan bahwa bagi anak-anak Danau Toba, bahasa daerah Toba sangat penting untuk mengkoneksikan ilmu pengetahuan. Untuk itu, bahasa daerah perlu terjaga lestari supaya keunikan masyarakat di kawasan danau juga terjaga.
“Daya tarik pariwisata itu tidak hanya dari sisi keunikan sumber daya alam, tetapi juga dari sisi SDM. Produk literasi berupa Kamus Pelajar Bergambar Bahasa (Daerah) Toba--Indonesia merupakan salah keluaran (output) dari gerakan literasi kita,” lanjut dia.
Maryanto menerangkang, terdapat cerita rakyat daerah Toba dalam tiga bahasa, yaitu bahasa daerah, Indonesia, dan (asing) Inggris. Keluaran lain dari gerakan literasi yang tengah dilakukan juga berupa produk bahan ajar tematik terpadu dalam bahasa (daerah) Toba. Semua produk ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mendukung kegiatan pembangunan SDM dalam rangka menarasikan Danau Toba untuk dunia internasional.
Kegiatan Literasi Anak Danau di Kabupaten Toba ini merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang sejak tahun 2015 digencarkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. “Besar harapan kami melalui kegiatan ini akan tercipta ekosistem masyarakat Kabupaten Toba yang berbudaya baca-tulis,” harapnya.
Sementara itu, pada hari pertama dilaksanakan sesi diseminasi Kamus Pelajar Bergambar Bahasa Toba—Indonesia yang menghadirkan narasumber, yaitu M. Tansiswo Siagian (Tokoh Budaya Kabupaten Toba) dan Sri Asrianti (Tim Analis Kata dan Istilah Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara). Diseminasi ini diikuti oleh 40 orang guru sekolah dasar yang dalam hal ini merupakan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia dan muatan lokal. Hadir pula sepuluh informan penyusunan kamus yang telah ditentukan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara.
Kegiatan pararel yang juga dilaksanakan pada hari pertama adalah lomba bercerita bagi siswa SD yang diikuti oleh 40 siswa Sekolah Dasar kelas IV—VI, se-Kabupaten Toba. Bertindak sebagai juri juri, yaitu: Tomson Sibarani (Peneliti Ahli Muda, BBPSU), Salbiyah Nurul Aini (Kasubbag Tata Usaha BBSU), Agus Mulia (Peneliti Ahli Pertama BBPSU), dan Wartono (Pengkaji Bahasa dan Sastra BBPSU).
Selanjutnya, pada hari kedua diselenggarakan kegiatan diseminasi literasi yang menghadirkan narasumber, yaitu Tomson Sibarani (Peneliti Ahli Muda, BBPSU), dan Togu Simorangkir (Tokoh Literasi Nasional, Tokoh Muda Inspiratif Sumatera Utara, dari Pulau Samosir). Diseminasi literasi ini diikuti oleh lima puluh orang yang berasal dari kalangan Pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM), Perpustakaan Desa, dan Perpustakaan Daerah.
Pameran buku dan produk literasi juga ikut ditampilkan pada acara yang berlangsung selama dua hari tersebut. Pameran bertujuan mengampanyekan kepada masyarakat kegiatan literasi yang dapat diangkat dalam bentuk produk sehingga mampu meningkatkan minat berliterasi. Kegiatan Pameran Buku diikuti oleh enam puluh orang peserta. Produk tematik terpadu dalam bahasa daerah Toba memperoleh perhatian khusus dari peserta dan Pemerintah Daerah Kabupaten Toba untuk ditindaklanjuti dalam kegiatan literasi anak-anak di sekolah. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan selalu mematuhi protokol kesehatan.*** *(Mery/Nova/Denty A.)*
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3493 kali
Editor :
Dilihat 3493 kali