IISMA: Program Platinum Bertaburkan Berlian 10 September 2021 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek --- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) kembali memberikan sosialisasi mengenai Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) sebagai progam unggulan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan sosialisasi dilakukan secara daring pada Kamis, 9 September 2021.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani, mengibaratkan program IISMA sebagai program platinum bertaburkan berlian, sebab sebelumnya belum pernah ada program serupa yang mengirimkan lebih dari 200 mahasiswa untuk belajar di kampus ternama di luar negeri dengan rekognisi sebanyak 20 Satuan Kredit Semester (SKS).
“Program IISMA ini merupakan program unggulan karena uangnya juga paling banyak. Oleh Mas Menteri (Mendikbudristek Nadiem Makarim) disiapkan sampai dengan 500 miliar, khusus untuk program IISMA. Dan ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” katanya.
IISMA didesain untuk masa depan dengan menerapkan konsep adaptive learning, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studinya. Program ini juga dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang kampusnya belum bermitra dengan perguruan tinggi di luar negeri, untuk tetap bisa berkuliah di luar negeri karena IISMA sudah difasilitasi oleh Kemendikbudristek serta dibiayai penuh oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Namun tentu saja ada beberapa persayaratan tertentu untuk dapat menikmati program unggulan MBKM ini, seperti peserta harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang duduk di semester 4-7, bisa berbahasa Inggris, dan memiliki IPK minimal 3.
Anggota Komisi X DPPR RI, Ratih Megasari, juga menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan sosialisasi daring mengenai IISMA. Ia mengajak peserta untuk memahami arti kata merdeka dari Merdeka Belajar. Menurutnya, kata merdeka ini memiliki arti sendiri dan dalam konteks pendidikan, kata merdeka ini memiliki arti sebagai sebuah cita-cita untuk bisa menimba ilmu tanpa rasa takut. Ia juga berharap kegiatan MBKM dengan program IISMA dapat memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan potensi sesuai dengan passion mereka.
Kepala Sub Kempok Kerja (Kasubpokja) IISMA, Juniadi, menyampaikan bahwa Kemendikbudristek bekerja sama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di masing-masing negara untuk memastikan bahwa seluuruh mahasiswa yang mengikuti Program IISMA terpantau sehat, selamat, dan aman hingga pulang ke Tanah Air. (Rizka Tri Seridarminto/Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani, mengibaratkan program IISMA sebagai program platinum bertaburkan berlian, sebab sebelumnya belum pernah ada program serupa yang mengirimkan lebih dari 200 mahasiswa untuk belajar di kampus ternama di luar negeri dengan rekognisi sebanyak 20 Satuan Kredit Semester (SKS).
“Program IISMA ini merupakan program unggulan karena uangnya juga paling banyak. Oleh Mas Menteri (Mendikbudristek Nadiem Makarim) disiapkan sampai dengan 500 miliar, khusus untuk program IISMA. Dan ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” katanya.
IISMA didesain untuk masa depan dengan menerapkan konsep adaptive learning, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studinya. Program ini juga dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang kampusnya belum bermitra dengan perguruan tinggi di luar negeri, untuk tetap bisa berkuliah di luar negeri karena IISMA sudah difasilitasi oleh Kemendikbudristek serta dibiayai penuh oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Namun tentu saja ada beberapa persayaratan tertentu untuk dapat menikmati program unggulan MBKM ini, seperti peserta harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang duduk di semester 4-7, bisa berbahasa Inggris, dan memiliki IPK minimal 3.
Anggota Komisi X DPPR RI, Ratih Megasari, juga menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan sosialisasi daring mengenai IISMA. Ia mengajak peserta untuk memahami arti kata merdeka dari Merdeka Belajar. Menurutnya, kata merdeka ini memiliki arti sendiri dan dalam konteks pendidikan, kata merdeka ini memiliki arti sebagai sebuah cita-cita untuk bisa menimba ilmu tanpa rasa takut. Ia juga berharap kegiatan MBKM dengan program IISMA dapat memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan potensi sesuai dengan passion mereka.
Kepala Sub Kempok Kerja (Kasubpokja) IISMA, Juniadi, menyampaikan bahwa Kemendikbudristek bekerja sama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di masing-masing negara untuk memastikan bahwa seluuruh mahasiswa yang mengikuti Program IISMA terpantau sehat, selamat, dan aman hingga pulang ke Tanah Air. (Rizka Tri Seridarminto/Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4052 kali
Editor :
Dilihat 4052 kali