KBRI Kairo Apresiasi Pegiat Sastra dan Seni Indonesia 02 September 2021 ← Back
Kairo, 2 September 2021 --- Memperingati Hari Kemerdekaan Ke-76, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, bekerja sama dengan Komite Nasional Pemuda Mesir (KNPM) mengadakan acara “Apresiasi Pegiat Sastra dan Seni Indonesia di Mesir”. Dalam acara tersebut, Atdikbud KBRI Kairo, Bambang Suryadi, memberikan apresiasi kepada dua orang pegiat sastra dan seni Indonesia, yakni Maryam Ashraf dan Karim Mohamed Mahdi.
Dalam sambutannya, Bambang Suryadi menyampaikan bahwa Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) mempunyai misi untuk menyebarkan budaya Indonesia kepada masyarakat Mesir. Puskin, kata dia, bukan hanya untuk belajar bahasa Indonesia, namun juga pelatihan seni bela diri pencak silat, tari, musik tradisional Indonesia, dan lain sebagainya. “Program BIPA bukan hanya ada di Puskin, namun juga ada di Pusat Studi Indonesia (PSI) Universitas Canal Sues, Provinsi Ismailiyah, dan di Universitas Al Azhar,” ujarnya di aula Kantor KNPM, Kairo, (31/8).
Atdikbud menyampaikan terima kasih kepada KNPM atas kerja sama yang telah terbangun selama ini. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada KNPM atas kerja sama selama ini. Semoga ke depan akan terjalin kerja sama lain yang akan semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara,” imbuh Bambang.
Sementara itu, Ketua KNPM, Mohamed Mamdouh, menyambut baik kerja sama dengan KBRI Kairo. “Kita sudah lama menjalin kerja sama dengan KBRI Kairo. Pada tanggal 25 Agustus yang lalu kami telah melaksanakan pentas budaya Hari Indonesia Mesir, di Tanta, yang diliput lebih dari 70 media Mesir. Ke depan kita akan melaksanakan berbagai program yang memberikan keuntungan kepada dua negara Indonesia dan Mesir,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Maryam Ashraf, menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan KBRI Kairo. “Saya manyampaikan terima kasih kepada KBRI Kairo dan juga para guru BIPA di Puskin. Saya jadi mengenal Indonesia dari dekat dan saya sangat mencintai Indonesia,” katanya.
Maryam Ashraf, salah seorang siswa BIPA di Puskin KBRI Kairo, juga menerima penghargaan atas dedikasinya selama ini dalam mengembangkan sastra Indonesia. Ia juga merupakan siswa teladan pencinta Indonesia yang turut andil dalam menyebarkan sastra Indonesia baik melalui puisi atau cerita rakyat Indonesia.
Maryam Ashraf pernah juara satu lomba bercerita yang diselenggarakan oleh KBRI Kairo bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) tahun 2018, juara satu Festival Handai Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020, serta juara satu lomba puisi dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Ke-75 RI tahun 2020.
Berikutnya, Atdikbud KBRI Kairo juga memberikan apresiasi kepada Karim Mohamed Mahdi. Ia adalah salah satu siswa BIPA Puskin atas upayanya dalam menyebarkan budaya Indonesia kepada masyarakat Mesir. Karim Mohamed Mahdy pernah meraih gelar juara satu siswa BIPA Mesir dalam lomba bercerita tahun 2016 dan juara satu Festival Handai Indonesia tahun 2020. Ia juga telah merilis beberapa video lagu Indonesia baik lagu daerah atau lagu karya musisi Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Arab untuk dipromosikan kepada masyarakat Mesir.
Karim Mahdy mengatakan bahwa ia mengenal musik tradisional Indonesia dari Puskin. “Saya bisa main angklung. Saya bisa main musik tradisional Indonesia dari Puskin. Sekarang saya mengajar musik tradisional Indonesia untuk siswa Sekolah Indonesia Kairo,” jabarnya.
Pada kesempatan ini pula, diadakan sesi dialog antara aktivis KNPM dengan para siswa Puskin. Dengan penuh semangat, siswa-siswa menceritakan pengalamannya selama di Indonesia. Isra, salah satu siswa BIPA Puskin yang pernah mendapatkan beasiswa di Indonesia bercerita tentang peluang beasiswa di Indonesia.
“Ada dua macam beasiswa, pertama Program Beasiswa Darmasiswa selama satu tahun. Progam ini untuk belajar bahasa Indonesia dan budaya Indonesia selama satu tahun di Indonesia. Tahun 2017-2018, saya memperoleh beasiswa ini. Ada juga Program Beasiswa Kemitraan Negara Berlambang (KNB) untuk progarm S1, S2 (magister) dan S3 (doktoral) untuk semua jurusan”, terang Isra bersemangat.
Sementara itu, Ali Osama, Ketua Komunitas Pencinta Indonesia (KoPI) menceritakan tentang keanekaragaman budaya Indonesia. Ia menyebut Indonesia terdiri dari lebih 17 ribu pulau dan 700 bahasa lokal. “Setiap daerah punya budaya yang berbeda-beda, namun mereka tetap satu,” ujar Ali mengawali kisahnya.
Mendengar penuturan dari para siswa BIPA Mesir yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Indonesia (KoPI), para peserta dari KNPM merasa takjub dan merasa seperti berada di tengah masyarakat Indonesia. Penyampaian keduanya begitu memukau dan menjadi daya pikat bagi pemuda Mesir untuk mengetahui Indonesia secara lebih dalam.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 453/sipres/A6/IX/2021
Dalam sambutannya, Bambang Suryadi menyampaikan bahwa Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) mempunyai misi untuk menyebarkan budaya Indonesia kepada masyarakat Mesir. Puskin, kata dia, bukan hanya untuk belajar bahasa Indonesia, namun juga pelatihan seni bela diri pencak silat, tari, musik tradisional Indonesia, dan lain sebagainya. “Program BIPA bukan hanya ada di Puskin, namun juga ada di Pusat Studi Indonesia (PSI) Universitas Canal Sues, Provinsi Ismailiyah, dan di Universitas Al Azhar,” ujarnya di aula Kantor KNPM, Kairo, (31/8).
Atdikbud menyampaikan terima kasih kepada KNPM atas kerja sama yang telah terbangun selama ini. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada KNPM atas kerja sama selama ini. Semoga ke depan akan terjalin kerja sama lain yang akan semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara,” imbuh Bambang.
Sementara itu, Ketua KNPM, Mohamed Mamdouh, menyambut baik kerja sama dengan KBRI Kairo. “Kita sudah lama menjalin kerja sama dengan KBRI Kairo. Pada tanggal 25 Agustus yang lalu kami telah melaksanakan pentas budaya Hari Indonesia Mesir, di Tanta, yang diliput lebih dari 70 media Mesir. Ke depan kita akan melaksanakan berbagai program yang memberikan keuntungan kepada dua negara Indonesia dan Mesir,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Maryam Ashraf, menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan KBRI Kairo. “Saya manyampaikan terima kasih kepada KBRI Kairo dan juga para guru BIPA di Puskin. Saya jadi mengenal Indonesia dari dekat dan saya sangat mencintai Indonesia,” katanya.
Maryam Ashraf, salah seorang siswa BIPA di Puskin KBRI Kairo, juga menerima penghargaan atas dedikasinya selama ini dalam mengembangkan sastra Indonesia. Ia juga merupakan siswa teladan pencinta Indonesia yang turut andil dalam menyebarkan sastra Indonesia baik melalui puisi atau cerita rakyat Indonesia.
Maryam Ashraf pernah juara satu lomba bercerita yang diselenggarakan oleh KBRI Kairo bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) tahun 2018, juara satu Festival Handai Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020, serta juara satu lomba puisi dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Ke-75 RI tahun 2020.
Berikutnya, Atdikbud KBRI Kairo juga memberikan apresiasi kepada Karim Mohamed Mahdi. Ia adalah salah satu siswa BIPA Puskin atas upayanya dalam menyebarkan budaya Indonesia kepada masyarakat Mesir. Karim Mohamed Mahdy pernah meraih gelar juara satu siswa BIPA Mesir dalam lomba bercerita tahun 2016 dan juara satu Festival Handai Indonesia tahun 2020. Ia juga telah merilis beberapa video lagu Indonesia baik lagu daerah atau lagu karya musisi Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Arab untuk dipromosikan kepada masyarakat Mesir.
Karim Mahdy mengatakan bahwa ia mengenal musik tradisional Indonesia dari Puskin. “Saya bisa main angklung. Saya bisa main musik tradisional Indonesia dari Puskin. Sekarang saya mengajar musik tradisional Indonesia untuk siswa Sekolah Indonesia Kairo,” jabarnya.
Pada kesempatan ini pula, diadakan sesi dialog antara aktivis KNPM dengan para siswa Puskin. Dengan penuh semangat, siswa-siswa menceritakan pengalamannya selama di Indonesia. Isra, salah satu siswa BIPA Puskin yang pernah mendapatkan beasiswa di Indonesia bercerita tentang peluang beasiswa di Indonesia.
“Ada dua macam beasiswa, pertama Program Beasiswa Darmasiswa selama satu tahun. Progam ini untuk belajar bahasa Indonesia dan budaya Indonesia selama satu tahun di Indonesia. Tahun 2017-2018, saya memperoleh beasiswa ini. Ada juga Program Beasiswa Kemitraan Negara Berlambang (KNB) untuk progarm S1, S2 (magister) dan S3 (doktoral) untuk semua jurusan”, terang Isra bersemangat.
Sementara itu, Ali Osama, Ketua Komunitas Pencinta Indonesia (KoPI) menceritakan tentang keanekaragaman budaya Indonesia. Ia menyebut Indonesia terdiri dari lebih 17 ribu pulau dan 700 bahasa lokal. “Setiap daerah punya budaya yang berbeda-beda, namun mereka tetap satu,” ujar Ali mengawali kisahnya.
Mendengar penuturan dari para siswa BIPA Mesir yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Indonesia (KoPI), para peserta dari KNPM merasa takjub dan merasa seperti berada di tengah masyarakat Indonesia. Penyampaian keduanya begitu memukau dan menjadi daya pikat bagi pemuda Mesir untuk mengetahui Indonesia secara lebih dalam.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 453/sipres/A6/IX/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 811 kali
Editor :
Dilihat 811 kali