Mendikbudristek Apresiasi Suksesnya Pelaksanaan AN di SMKN 1 Kota Jambi 21 September 2021 ← Back
Jambi, 21 September 2021 --- Setelah meninjau proses vaksinasi peserta didik dan tenaga kependidikan di Korem 042 Garuda Putih Kota Jambi, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim melanjutkan kunjungan kerjanya ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Jambi guna memastikan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) berjalan lancar. Pada kesempatan ini, Menteri Nadiem mengapreasiasi SMKN 1 Kota Jambi yang telah melaksanakan AN dengan baik dan lancar tanpa ada kendala teknis, baik itu jaringan maupun perangkat yang digunakan.
“Saya senang sekali guru-guru yang melaksanakan survei lingkungan belajar tidak ada tekanan. Para guru tahu bahwa AN ini tidak ada dampak bagi individu guru maupun muridnya. Ini hanya pemetaan sekolah. Tidak perlu persiapan. Jawabnya jujur saja. Semakin jujur semakin bagus, ini untuk perubahan yang baik”, terang Menteri Nadiem di SMKN 1 Kota Jambi, pada Selasa (21/9).
Ketika diskusi dengan guru yang melaksanakan AN, Menteri Nadiem kaget, bahwa para guru mulai sadar bahwa tugas sebagai guru untuk meliterasi adalah membuat siswanya jatuh cinta dengan membaca. “Ini yang saya senang, guru lebih tahu bahwa salah satu tugasnya adalah membuat siswanya jatuh cinta dengan membaca. Itu yang Ibu dan Bapak guru refleksikan ketika melihat anak didiknya mengerjakan soal-soal literasi yang merupakan bagian dari AN,” ujarnya.
Menteri Nadiem juga menegaskan kembali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi apapun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah. “Sudah disampaikan berkali-kali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi terhadap individu siswa, guru, maupun kepala sekolah. Tidak ada konsekuensi juga ke anggaran untuk sekolah, maupun ke lulusan. Bahkan data tidak akan dipresentasi sebagai individu, melainkan agregasi sekolah,” ucap Mendikbudristek.
Menteri Nadiem mengatakan AN bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, cara kepala sekolah memimpin pembelajaran di sekolahnya, dalam pengawasan sekolah dan cara pemerintah daerah (pemda) melakukan evaluasi diri dalam penganggaran agar lebih berorientasi pada kualitas pembelajaran. “Jadi, tujuan AN itu sebenarnya memantik perubahan. AN merupakan evaluasi terhadap sistem pendidikan,” tekannya.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, yang turut mendampingi Mendikbudristek menjelaskan, fungsi AN terbagi dari tiga bagian. Pertama, sebagai evaluasi sistem yang tidak memiliki konsekuensi pada murid peserta AN. Kedua, pemetaan dan umpan balik bagi satuan dan dinas pendidikan.
“Peta dan umpan balik ini harapannya dapat memicu cara berpikir guru, kepala sekolah, pengawas, hingga dinas pendidikan. Sehingga dapat memicu perbaikan cara mengajar, cara kepala sekolah memimpin sekolahnya, cara pengawas mengawasi," ujarnya. Kemudian bagian ketiga, untuk perbaikan proses pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan.
Asesmen Nasional 2021 dirancang sebagai instrumen pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Berjalan Lancar, Peserta AN Gembira Menjalaninya
Pelaksanaan AN di SMK Negeri 1 Kota Jambi dilaksanakan sebanyak tiga sesi dengan jumlah siswa yang mengikuti AN sebanyak 45 orang siswa dengan lima orang siswa sebagai cadangan. Sementara itu, AN untuk survei lingkungan belajar, diikuti oleh 115 guru.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota Jambi, Sepriyadi Erman mengatakan pelaksanaan AN 2021 yang sudah digelar sejak tanggal 20 September 2021 berjalan dengan baik. “Alhamdulillah, hambatan jaringan selama AN tidak ada sama sekali sehingga pelaksanaan AN sejak hari pertama berjalan dengan baik dan lancar. Para peserta pun ketika keluar ruangan ujian asesmen nampaknya senang, berbeda dengan ujian nasional,” kata Sepriyadi.
Terkait AN, Sepriyadi menuturkan pelaksanaan AN sangat bermanfaat untuk perbaikan kualitas sekolahnya. “Kalau memang hasil AN menyatakan sekolah kita harus dievaluasi, kita harus berjiwa besar bahwa sekolah kita memang harus diperbaiki. Ini memang untuk kebaikan semua warga sekolah. Jadi pemetaan kualitas pendidikannnya jelas,” ujar Sepriyadi.
Sementara itu, salah satu peserta AN, Eva Solina Panjaitan menuturkan mengikuti asesemen nasional menjadi suatu pengalaman yang baik untuk dijadikan pelajaran. “Saya senang dengan adanya asesmen ini karena kedepannya bisa meningkatkan kualitas pendidikan di SMKN 1 Kota Jambi. Selama pelaksanaannya pun, kami sungguh tidak terbebani, tidak ada stres padahal kami tidak ada persiapan apapun,” ujar Guru Bahasa Inggris ini.
Senada dengan itu, Guru Agama Islam, Wendi Handika juga menyampaikan kesan-kesan selama menjalani AN. Menurutnya, dengan mengikuti AN, sekolah bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada di sekolahnya. “Tingkat kesulitan dalam mengerjakan soal ini saya rasa tidak ada. Lancar-lancar saja meskipun gak ada persiapan,” ujarnya.
Senada dengan itu, proktor AN di SMKN 1 Kota Jambi, Syahrir Khoir menuturkan pelaksanaan AN di SMKN 1 berjalan lancar dan tidak ada kendala. “Alhamdulillah, selama pelaksanaan AN di SMKN 1 Kota Jambi dari awal tidak ada kendala sama sekali termasuk jaringan dan perangkat komputer yang digunakan. Melihat peserta juga sepertinya tidak ada kesulitan, beda dengan ujian nasional,” ungkapnya.
Pada hari pertama AN, para peserta akan mengerjakan soal latihan selama 10 menit, soal literasi selama 90 menit dan survei karakter selama 30 menit. Selanjutnya, pada hari kedua para peserta mengerjakan soal numerasi selama 90 menit dilanjutkan dengan survei lingkungan belajar selama 30 menit.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Temnologi Nomor: 521/sipres/A6/IX/2021
“Saya senang sekali guru-guru yang melaksanakan survei lingkungan belajar tidak ada tekanan. Para guru tahu bahwa AN ini tidak ada dampak bagi individu guru maupun muridnya. Ini hanya pemetaan sekolah. Tidak perlu persiapan. Jawabnya jujur saja. Semakin jujur semakin bagus, ini untuk perubahan yang baik”, terang Menteri Nadiem di SMKN 1 Kota Jambi, pada Selasa (21/9).
Ketika diskusi dengan guru yang melaksanakan AN, Menteri Nadiem kaget, bahwa para guru mulai sadar bahwa tugas sebagai guru untuk meliterasi adalah membuat siswanya jatuh cinta dengan membaca. “Ini yang saya senang, guru lebih tahu bahwa salah satu tugasnya adalah membuat siswanya jatuh cinta dengan membaca. Itu yang Ibu dan Bapak guru refleksikan ketika melihat anak didiknya mengerjakan soal-soal literasi yang merupakan bagian dari AN,” ujarnya.
Menteri Nadiem juga menegaskan kembali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi apapun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah. “Sudah disampaikan berkali-kali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi terhadap individu siswa, guru, maupun kepala sekolah. Tidak ada konsekuensi juga ke anggaran untuk sekolah, maupun ke lulusan. Bahkan data tidak akan dipresentasi sebagai individu, melainkan agregasi sekolah,” ucap Mendikbudristek.
Menteri Nadiem mengatakan AN bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, cara kepala sekolah memimpin pembelajaran di sekolahnya, dalam pengawasan sekolah dan cara pemerintah daerah (pemda) melakukan evaluasi diri dalam penganggaran agar lebih berorientasi pada kualitas pembelajaran. “Jadi, tujuan AN itu sebenarnya memantik perubahan. AN merupakan evaluasi terhadap sistem pendidikan,” tekannya.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, yang turut mendampingi Mendikbudristek menjelaskan, fungsi AN terbagi dari tiga bagian. Pertama, sebagai evaluasi sistem yang tidak memiliki konsekuensi pada murid peserta AN. Kedua, pemetaan dan umpan balik bagi satuan dan dinas pendidikan.
“Peta dan umpan balik ini harapannya dapat memicu cara berpikir guru, kepala sekolah, pengawas, hingga dinas pendidikan. Sehingga dapat memicu perbaikan cara mengajar, cara kepala sekolah memimpin sekolahnya, cara pengawas mengawasi," ujarnya. Kemudian bagian ketiga, untuk perbaikan proses pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan.
Asesmen Nasional 2021 dirancang sebagai instrumen pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Berjalan Lancar, Peserta AN Gembira Menjalaninya
Pelaksanaan AN di SMK Negeri 1 Kota Jambi dilaksanakan sebanyak tiga sesi dengan jumlah siswa yang mengikuti AN sebanyak 45 orang siswa dengan lima orang siswa sebagai cadangan. Sementara itu, AN untuk survei lingkungan belajar, diikuti oleh 115 guru.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota Jambi, Sepriyadi Erman mengatakan pelaksanaan AN 2021 yang sudah digelar sejak tanggal 20 September 2021 berjalan dengan baik. “Alhamdulillah, hambatan jaringan selama AN tidak ada sama sekali sehingga pelaksanaan AN sejak hari pertama berjalan dengan baik dan lancar. Para peserta pun ketika keluar ruangan ujian asesmen nampaknya senang, berbeda dengan ujian nasional,” kata Sepriyadi.
Terkait AN, Sepriyadi menuturkan pelaksanaan AN sangat bermanfaat untuk perbaikan kualitas sekolahnya. “Kalau memang hasil AN menyatakan sekolah kita harus dievaluasi, kita harus berjiwa besar bahwa sekolah kita memang harus diperbaiki. Ini memang untuk kebaikan semua warga sekolah. Jadi pemetaan kualitas pendidikannnya jelas,” ujar Sepriyadi.
Sementara itu, salah satu peserta AN, Eva Solina Panjaitan menuturkan mengikuti asesemen nasional menjadi suatu pengalaman yang baik untuk dijadikan pelajaran. “Saya senang dengan adanya asesmen ini karena kedepannya bisa meningkatkan kualitas pendidikan di SMKN 1 Kota Jambi. Selama pelaksanaannya pun, kami sungguh tidak terbebani, tidak ada stres padahal kami tidak ada persiapan apapun,” ujar Guru Bahasa Inggris ini.
Senada dengan itu, Guru Agama Islam, Wendi Handika juga menyampaikan kesan-kesan selama menjalani AN. Menurutnya, dengan mengikuti AN, sekolah bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada di sekolahnya. “Tingkat kesulitan dalam mengerjakan soal ini saya rasa tidak ada. Lancar-lancar saja meskipun gak ada persiapan,” ujarnya.
Senada dengan itu, proktor AN di SMKN 1 Kota Jambi, Syahrir Khoir menuturkan pelaksanaan AN di SMKN 1 berjalan lancar dan tidak ada kendala. “Alhamdulillah, selama pelaksanaan AN di SMKN 1 Kota Jambi dari awal tidak ada kendala sama sekali termasuk jaringan dan perangkat komputer yang digunakan. Melihat peserta juga sepertinya tidak ada kesulitan, beda dengan ujian nasional,” ungkapnya.
Pada hari pertama AN, para peserta akan mengerjakan soal latihan selama 10 menit, soal literasi selama 90 menit dan survei karakter selama 30 menit. Selanjutnya, pada hari kedua para peserta mengerjakan soal numerasi selama 90 menit dilanjutkan dengan survei lingkungan belajar selama 30 menit.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Temnologi Nomor: 521/sipres/A6/IX/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 861 kali
Editor :
Dilihat 861 kali