Rumah Budaya Indonesia di Jerman Gelar Lokakarya Tari Melayu 02 September 2021 ← Back
Berlin Jerman, Kemendikbudristek --- Rumah Budaya Indonesia (RBI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin Jerman menyelenggarakan lokakarya (workshop) tari melayu selama bulan Agustus dan September 2021. Ide diselenggarakannya lokakarya tari tersebut berasal dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Ardi Marwan. Menurutnya berbagai jenis seni budaya dan tari Indonesia menarik untuk diperkenalkan kepada masyarakat Jerman.
“Langkah ini penting untuk dilakukan mengingat Indonesia kaya akan budayanya termasuk berbagai jenis tarian yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan tentu ke depannya kita juga akan memperkenalkan jenis budaya dan tarian lainnya,” tutur Ardi.
Koordinator RBI Berlin Birgit Steffan mengatakan, lokakarya tari tersebut berlangsung selama delapan kali setiap Senin pada pukul 18.00–20.00 waktu setempat. Lokakarya kali ini menampilkan tarian Melayu Bengkulu, sesuai dengan asal guru tari yang membimbingnya, yaitu Efri Jahmad. Birgit mengatakan, ada dua macam tarian yang diajarkan dalam workshop tersebut, yaitu tari Sekapur Sirih dan tari Andun. Keduanya adalah tari pergaulan yang sudah sangat dikenal dalam kultur Melayu Bengkulu.
Peserta yang mengikuti workshop tari Melayu tersebut adalah warga negara Indonesia yang menetap di Jerman dan beberapa di antaranya juga merupakan warga negara Jerman yang terpikat dengan budaya Indonesia. “Kami sebenarnya ingin lebih banyak penari yang ikut lokakarya ini, tapi karena masih dalam suasana Covid-19, kami hanya bisa menampung empat peserta,” ungkap Birgit.
Pengajar di lokakarya tari ini, Efri, mengatakan anak-anak didiknya bisa mengikuti gerakan-gerakan yang diajarkannya dengan baik. “Kedua tarian ini total hanya memiliki sepuluh gerakan, jadi tidak akan terlalu rumit bagi mereka,“ terang mahasiswa master Teknik Lingkungan di Technische Universität (TU) Berlin tersebut.
Dia yakin dalam delapan kali pertemuan, para peserta yang diajarnya bakal semakin mahir menarikan tari Sekapur Sirih dan tari Andun. Efri mengatakan, jika para peserta dirasa sudah mahir, bukan tidak mungkin mereka akan tampil di salah satu program RBI Berlin yang rencananya akan berlangsung di kota Konstanz, Jerman.
Para peserta tampak sangat antusias mengikuti lokakarya tari Melayu tersebut. Krisna Cahyadi, satu-satunya peserta pria menyatakan, dirinya sangat tertarik untuk belajar tarian Indonesia. “Saya sudah menari sejak muda, tapi kebanyakan tarian western seperti rock and roll, tango, jazz, salsa, Adanya kesempatan belajar tari Melayu ini, tentu saja tidak ingin saya sia-siakan,” ungkap Krisna. (Nur Widiyanto)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5735 kali
Editor :
Dilihat 5735 kali