1.600 Lema dan Sublema Bahasa Enggano Ditranskripsikan dalam Penyusunan Kamus Bahasa Enggano  15 Oktober 2021  ← Back



Kota Bengkulu, Kemendikbudristek --- Tim Penyusunan Kamus Bahasa Enggano dari Kantor Bahasa Bengkulu telah mendapatkan 1600 lema dan sublema bahasa Enggano yang telah ditranskripsikan dari hasil rekaman wawancara dengan informan. Selanjutnya hasil transkripsi, dideskripsikan maknanya, dan dianalisis secara leksikografi dengan melibatkan pakar kamus dari Badan Bahasa. 

Setelah itu, hasil tersebut dilokakaryakan dengan melibatkan para pemimpin adat suku Enggano, pemerintah darah provinsi dan kabupaten, akademisi, sastrawan, budayawan, pemerhati, dan penutur bahasa Enggano sendiri sebelum dicetak menjadi sebuah kamus. 

Kepala Kantor Bahasa Bengkulu Yanti Riswara mengatakan, tahun ini, Kantor Bahasa Bengkulu menjadikan bahasa Enggano sebagai sasaran kegiatan pengumpulan kosakata dan penyusunan kamus bahasa Enggano. 

“Hal ini dilakukan mengingat penutur bahasa Enggano yang terus menurun dari waktu ke waktu karena jumlah penuturnya yang berkurang karena berbagai sebab, misalnya bencana alam dan penyakit menular yang pernah melanda daerah itu sehingga banyak penduduk yang meninggal,” ungkap Yanti di Kota Bengkulu, pada Jumat (15/10). 

Di samping itu ia menjelaskan, penggerusan terhadap penggunaan Bahasa Enggano juga terjadi karena banyak pendatang yang menetap tinggal di Pulau Enggano, baik melalui program transmigrasi maupun pendatang mandiri. Sedangkan di sekolah, baik SD, SMP, dan SMA, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam proses belajar-mengajar. 

“Walaupun, saat ini bahasa Enggano masih digunakan sebagai alat komunikasi intra-suku dan upacara adat, tetapi penggunaan bahasa Indonesia mulai mendominasi dalam komunikasi informal di warung/toko-toko yang pada umumnya dimiliki oleh pendatang,” terangnya. 

“Para generasi muda yang sudah mengenyam pendidikan formal, baik di Enggano maupun di Bengkulu, cenderung menggunakan bahasa Indonesia saat berinteraksi dengan keluarganya. Hal ini, menjadi ancaman yang cukup serius bagi bahasa Enggano.,” imbuh Yanti. 

Ia berharap, Kamus Bahasa Enggano yang akan disusun ini dapat menjadi rujukan bagi pengguna dan pembelajar bahasa Enggano. Di samping itu, juga diharapkan kamus ini dapat menjadi rujukan bagi penelitian-penelitian  selanjutnya.

Penyusunan Kamus Bahasa Enggano merupakan salah satu kegiatan unggulan Kantor Bahasa Bengkulu tahun ini. Bentuk kegiatan pengumpulan data kosakata bahasa Enggano yang akan disusun menjadi Kamus Dwibahasa Bahasa Enggano-Indonesi diawali dari perumusan masalah, dilanjutkan dengan menyusun kuesioner berupa daftar kosakata berdasarkan ranah yang telah disepakati yaitu anggota tubuh, kuliner, kekerabatan, dan aktivitas sehari-hari. 

Pengumpulan data Kamus ini telah berlangsung pada tanggal 23—30 Maret  sampai dengan 8 April 2021 di Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara yang dipimpin oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Yanti Riswara dengan melibat dua tim, yaitu tim Pengumpulan Kosakata Bahasa Enggano, terdiri atas (1) Azmi Ridwan Fauzi (Analis Kata dan Istilah), (2) Zainal Arifin Nugraha (Pengkaji Bahasa dan Sastra), dan (3) Olga Chaesa Novianti (Pengkaji Bahasa dan Sastra). 

Sementar itu, tim Pengumpulan Data Kamus Bahasa Enggano adalah (1) Azmi Ridwan Fauzi (Analis Kata dan Istilah), (2) M. Yusuf (Peneliti Bahasa dan Sastra), dan (3) Resy Novalia (Penyuluh Bahasa dan Sastra) .
Narasumber dalam kegiatan pengumpulan data kamus tersebut adalah penutur asli Enggano yang memiliki kriteria yang sudah ditentukan, kriterianya adalah berusia 40--65 tahun, suku asli Enggano, memiliki gigi yang relatif lengkap agar ucapannya jelas, dan memiliki pendengaran yang masih baik. 

Adapun kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah jaraknya yang cukup jauh dan aksesi yang masih sulit, serta komunikasi melalui telepon yang tidak lancar karena sinyal tidak cukup baik, sehingga proses verifikasi data harus dilakukan dengan datang kembali  ke Pulau Enggano.* (Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4324 kali