38 Ribu Mahasiswa Terima Manfaat KKN Tematik Kewirausahaan Kampus Merdeka  06 Oktober 2021  ← Back

Jakarta, 6 Oktober 2021 --- Tren perubahan dunia kerja terus terjadi dalam dunia kerja. Akan lebih banyak jenis pekerjaan baru yang berkembang, dan sejumlah pekerjaan yang saat ini masih ada mungkin di masa mendatang tidak lagi dibutuhkan. Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah respons atas tantangan tersebut. Salah satu program Kampus Merdeka, dituturkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang mengajak mahasiswa berkontribusi langsung mengembangkan potensi daerah. Salah satu kegiatan turunan KKN Tematik tersebut adalah KKN Tematik Wirausaha (KKN TKWU).

Sejak diluncurkan tahun lalu, kata Menteri Nadiem, KKN TKWU telah berkontribusi pada pembangunan ketenagakerjaan dan kewirausahaan inklusif di berbagai daerah. “Berkat kolaborasi Kemendikbudristek dengan USAID, saat ini sudah lebih dari 3.100 desa di 146 kabupaten menjadi kawasan pelaksanaan KKN TKWU. Ke depan, kita akan terus meningkatkan jumlahnya dengan melibatkan lebih banyak mahasiswa,” terangnya pada pidato pembukaan Konferensi Nasional “Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan yang Inklusif”, secara daring, Selasa (5/10).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Kantor Pertumbuhan Ekonomi dan Pendidikan, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for Internasional Development/USAID), Thomas Crehan, mengaku bangga bisa mendukung KKN TKWU. “USAID mendukung Kemendikbudristek mencapai tujuan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, khususnya untuk memajukan kewirausahaan generasi muda,” ucap Thomas dalam sambutannya.

MBKM, dilanjutkan Mendikbudristek, mendorong mahasiswa mengambil manfaat besar belajar di luar kampus. Mahasiswa akan siap berenang di lautan lepas dengan ombak yang kencang yaitu dinamika dunia kerja dan lingkungan masyarakat. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan delapan Program Kampus Merdeka dengan jaminan pendanaan dan transfer kredit 20 SKS.

“Karena sifatnya tematik maka lebih terstruktur dan fokus. KKN ini berbeda dari biasanya Mahasiswa peserta KKN TKWU bisa mengembangkan keterampilan untuk menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan,” imbuh Menteri Nadiem.

Diakui Thomas, pihaknya telah bekerja sama dengan Kemendikbudristek dan 57 lembaga untuk mengembangkan KKN TKWU. “Program ini mengizinkan mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam aktivitas-aktivitas kewirausahaan di tengah masyarakat. KKN TKWU juga didukung kuat pemerintah daerah dan mitra-mitra bisnis,” tambah Thomas.

Dituturkan Thomas, sebanyak 10 mitra perguruan tinggi sudah mengimplementasikan KKN TKWU sejak 2019 dan menyatakan program ini telah mengubah pengalaman belajar puluhan ribu mahasiswa. “Lebih dari 38 ribu mahasiswa sudah merasakan manfaat KKN TKWU dan mengembangkan keterampilan-keterampilan bisnis dan kepemimpinan yang penting bagi ekonomi modern,” terang Thomas. KKN TKWU telah membantu meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan komunitas di lebih dari tiga ribu desa di 146 kabupaten.

Thomas turut mengapresiasi dukungan sektor swasta pada mahasiswa lewat mentoring dan pelatihan. “Ini sinyal kolaborasi dan keberlanjutan. KKN TKWU terbukti sudah jadi program kewirausahaan berbasis masyarakat yang ampuh mempromosikan perkembangan positif bagi pemuda dan mendorong keberdayaan dalam lapangan kerja,” tutur Thomas.

Sosialisasi program pun terus dilakukan, salah satunya lewat pengembangan dan digitalisasi modul-modul elektronik yang telah diunggah ke dalam sistem pembelajaran digital Spada Indonesia yang telah diluncurkan bulan lalu. Menurut Thomas, sistem ini mudah diakses dan dimanfaatkan jutaan mahasiswa, serta dapat diadaptasi perguruan tinggi ke dalam kurikulum dengan mempelajari praktik-praktik baik dari KKN TKWU yang telah diberlakukan berbagai kampus.

Spada Indonesia adalah platform pembelajaran daring bagi mahasiswa yang menyediakan ragam konten belajar gratis dan kursus daring dari dan untuk seluruh warga pendidikan tinggi di Indonesia, serta dapat diakses pada laman spada.kemdikbud.go.id. “USAID salut akan komitmen Kemendikbudristek untuk terus mendorong kewirausahaan dan peningkatkan keterampilan anak muda, orang dengan disabilitas, dan kelompok-kelompok marjinal,” imbuh Thomas.

Senada dengan itu, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek) Nizam, mengapresiasi USAID yang selama ini telah menjadi mitra kunci penyelenggaraan berbagai program kewirausahaan bagi generasi muda.

“Semangat wirausaha mahasiswa dan transformasi pembelajaran selaras dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Semoga makin banyak perguruan tinggi yang bertransformasi menuju pembelajaran yang lebih memerdekakan potensi mahasiswa dan membangun semangat kewirausahaan mahasiswa, terutama kewirausahaan sosial,” harap Nizam.

Selanjutnya, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek, Aris Junaidi, mengapresiasi USAID yang mendukung Kemendikbudristek membangun kesadaran kewirausahaan serta menyediakan materi terbuka tentang KKN TKWU yang telah diunggah pada SPADA. “Tentunya ini menjadi langkah strategis dalam memperluas akses terhadap materi terkait kewirausahaan. Harapannya, konferensi ini memberikan inspirasi dan semangat baru bagi warga pendidikan tinggi dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang lebih baik di instansi masing-masing,” terang Aris.

Sebagai informasi, Mitra Kunci adalah inisiatif USAID untuk mengembangkan ketenagakerjaan inklusif di Indonesia. Berawal di tahun 2017 untuk kurun waktu lima tahun, Mitra Kunci berupaya meningkatkan akses generasi muda usia 18-34 tahun kepada ragam keterampilan, pelatihan, informasi, pengalaman, dan layanan yang relevan, terutama bagi mereka yang kurang mampu dan rentan, termasuk perempuan dan orang-orang dengan disabilitas, di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Mahasiswa yang belajar dengan merdeka akan menjadi generasi penerus yang memerdekakan bangsanya di masa depan. Oleh karena itu, mari kita terus meningkatkan kolaborasi dan bergerak serentak untuk mewujudkan Merdeka Belajar,” pungkas Mendikbudristek.





Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id    
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#SerentakBergerak
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 568/sipres/A6/X/2021

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4733 kali