Atdikbud Tokyo Dorong Perusahaan dan Kampus Jepang Buka Kesempatan Magang bagi Mahasiswa Indonesia 18 Oktober 2021 ← Back
Tokyo, 18 Oktober 2021--- Pemajuan pendidikan tinggi Indonesia melalui Kampus Merdeka terus diupayakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sejumlah perguruan tinggi luar negeri melalui Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Yusli Wardiatno, mengungkapkan, “IISMA membuka kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswa yang berkuliah di Indonesia untuk mengambil tiga hingga empat mata kuliah dalam satu semester di perguruan tinggi di luar negeri. Dalam hal ini, KBRI Tokyo sangat mendukung Utsunomiya University untuk mendaftar menjadi mitra Kemendikbudristek dalam program ini yang akan dibuka 31 Oktober dan ditutup 30 November depan.”
Wakil Rektor Utsunomiya University (UU), Kimimasa Matsukane, menegaskan UU memiliki kekuatan dalam bidang pertanian dan kehutanan. “Bahkan Sekolah Pertanian UU mendapatkan nilai tertinggi dalam kualitas riset bersama-sama dengan empat universitas lain di Jepang. Tidak heran kalau UU memiliki kerja sama yang cukup erat dengan Institut Pertanian Bogor,” jelas Matsukane menyebut kampus Indonesia yang berlokasi di Jawa Barat itu.
“Kami mohon dukungan dan bantuan KBRI Tokyo untuk meningkatkan pertukaran mahasiswa dan staf serta kolaborasi riset dengan IPB, setelah pandemi mereda dan border (pembatasan perjalanan) antara Indonesia-Jepang dibuka,” ucap Wakil Rektor Matsukane ketika menerima kunjungan Atdikbud Yusli bersama Atase Kehutanan (Athut) Muhammad Zahrul Muttaqin di Utsunomiya University, Utsunomiya, Perfektur Tochigi, pada Selasa (12/10).
Senada dengan itu, Dekan Sekolah Pertanian Kenji Yamane, menjelaskan bahwa kerja sama UU dengan IPB sudah terjalin lama. “Dalam bidang pertanian, IPB adalah mitra erat,” sambungnya.
Kunjungan Delegasi KBRI Tokyo ini diterima Wakil Rektor Kimimasa Matsukane dan Direktur Eksekutif dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Fumiaki Yishizawa bersama Dekan Sekolah Pertanian Kenji Yamane, Dosen Departemen Arsitektur dan Desain Urban Nori Yokoo, Dosen Sekolah Pertanian Kazutoshi Osawa, dan Perwakilan Kantor Kerja Sama Internasional Iizuka Akiko.
Menanggapi hal tersebut, Atdikbud Yusli menyambut baik seraya mengungkapkan, “KBRI Tokyo sangat mendorong kolaborasi ini dan berharap generasi muda Indonesia terus memanfaatkan kesempatan-kesempatan dalam ragam kebijakan Kampus Merdeka.”
Atdikbud Yusli dan Athut Zahrul juga mengunjungi KKBC Co Ltd, suatu perusahaan Jepang yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup. Kunjungan ini difasilitasi Guru Besar Universitas Seikei, Shigeru Kato.
“Terima kasih atas bantuan KKBC atas alat analisis parameter lingkungan yang telah diterima IPB senilai 20 juta yen dan rencana bantuan alat lainnya dalam tahun fiskal 2021 senilai 40-60 juta yen,” ungkap Atdikbud Yusli dalam kunjungannya ini.
“Mengingat KKBC Co Ltd termasuk perusahaan yang bergerak dalam penanganan lingkungan hidup yang dengan reputasi positif, maka akan sangat baik dijadikan tempat magang bagi mahasiswa,” tutur Atdikbud Yusli yang diterima oleh Wakil Direktur Eksekutif KKBC, Kishi Tatsuo.
“Saya berharap KKBC kembali membuka kesempatan bagi para mahasiswa Indonesia untuk magang yang diberi nilai agar dapat dikonversi ke dalam Sistem Kredit Semester (SKS), agar mereka dapat meningkatkan pemahaman dan keahlian dalam menggunakan alat-lat laboratorium yang canggih,” tutur Atdikbud Yusli yang disambut baik Wakil Direktur Kishi.
Atdikbud Yusli bersama delegasi juga mengunjungi area penanaman Pohon Paulownia (Paulownia Tomentosa). Diungkapkan Atdikbud Yusli, saat ini Universitas Seikei dan KKBC Co. Ltd. telah melakukan penelitian dan pengembangan Pohon Paulownia untuk dapat ditanam baik di Jepang maupun negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.”
“Jenis ini mampu cepat tumbuh. Dalam satu tahun dapat mencapai tinggi enam meter. Pohon ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku kayu pertukangan, pulp and paper, atau untuk energi biomassa”, ungkap Athut Zahrul.
Dilanjutkan Athut Zahrul, kerja sama penanaman Paulownia di Indonesia dengan melibatkan perusahaan di Indonesia bersama sejumlah perguruan tinggi dalam negeri. “Supaya kita bisa melihat perkembangan penanaman di berbagai ekosistem hutan di Indonesia. Dalam hal ini KKBC dan juga Shigeru Kato selaku ahli Paulownia yang selama ini mendampingi KKBC Co Ltd juga sangat antusias untuk menjalin kerja sama tersebut,” tuturnya.
“Pendidikan tinggi Negeri Sakura dikenal maju dalam bidang teknologi dan rekayasa. Maka generasi muda Indonesia harus terus memanfaatkan segala kesempatan yang ada, baik lewat IISMA maupun kebijakan-kebijakan lain Kampus Merdeka yang telah dipelopori Kemendikbudristek,” pungkas Atdikbud Yusli.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#SerentakBergerak
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 614/sipres/A6/IX/2021
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Yusli Wardiatno, mengungkapkan, “IISMA membuka kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswa yang berkuliah di Indonesia untuk mengambil tiga hingga empat mata kuliah dalam satu semester di perguruan tinggi di luar negeri. Dalam hal ini, KBRI Tokyo sangat mendukung Utsunomiya University untuk mendaftar menjadi mitra Kemendikbudristek dalam program ini yang akan dibuka 31 Oktober dan ditutup 30 November depan.”
Wakil Rektor Utsunomiya University (UU), Kimimasa Matsukane, menegaskan UU memiliki kekuatan dalam bidang pertanian dan kehutanan. “Bahkan Sekolah Pertanian UU mendapatkan nilai tertinggi dalam kualitas riset bersama-sama dengan empat universitas lain di Jepang. Tidak heran kalau UU memiliki kerja sama yang cukup erat dengan Institut Pertanian Bogor,” jelas Matsukane menyebut kampus Indonesia yang berlokasi di Jawa Barat itu.
“Kami mohon dukungan dan bantuan KBRI Tokyo untuk meningkatkan pertukaran mahasiswa dan staf serta kolaborasi riset dengan IPB, setelah pandemi mereda dan border (pembatasan perjalanan) antara Indonesia-Jepang dibuka,” ucap Wakil Rektor Matsukane ketika menerima kunjungan Atdikbud Yusli bersama Atase Kehutanan (Athut) Muhammad Zahrul Muttaqin di Utsunomiya University, Utsunomiya, Perfektur Tochigi, pada Selasa (12/10).
Senada dengan itu, Dekan Sekolah Pertanian Kenji Yamane, menjelaskan bahwa kerja sama UU dengan IPB sudah terjalin lama. “Dalam bidang pertanian, IPB adalah mitra erat,” sambungnya.
Kunjungan Delegasi KBRI Tokyo ini diterima Wakil Rektor Kimimasa Matsukane dan Direktur Eksekutif dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Fumiaki Yishizawa bersama Dekan Sekolah Pertanian Kenji Yamane, Dosen Departemen Arsitektur dan Desain Urban Nori Yokoo, Dosen Sekolah Pertanian Kazutoshi Osawa, dan Perwakilan Kantor Kerja Sama Internasional Iizuka Akiko.
Menanggapi hal tersebut, Atdikbud Yusli menyambut baik seraya mengungkapkan, “KBRI Tokyo sangat mendorong kolaborasi ini dan berharap generasi muda Indonesia terus memanfaatkan kesempatan-kesempatan dalam ragam kebijakan Kampus Merdeka.”
Atdikbud Yusli dan Athut Zahrul juga mengunjungi KKBC Co Ltd, suatu perusahaan Jepang yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup. Kunjungan ini difasilitasi Guru Besar Universitas Seikei, Shigeru Kato.
“Terima kasih atas bantuan KKBC atas alat analisis parameter lingkungan yang telah diterima IPB senilai 20 juta yen dan rencana bantuan alat lainnya dalam tahun fiskal 2021 senilai 40-60 juta yen,” ungkap Atdikbud Yusli dalam kunjungannya ini.
“Mengingat KKBC Co Ltd termasuk perusahaan yang bergerak dalam penanganan lingkungan hidup yang dengan reputasi positif, maka akan sangat baik dijadikan tempat magang bagi mahasiswa,” tutur Atdikbud Yusli yang diterima oleh Wakil Direktur Eksekutif KKBC, Kishi Tatsuo.
“Saya berharap KKBC kembali membuka kesempatan bagi para mahasiswa Indonesia untuk magang yang diberi nilai agar dapat dikonversi ke dalam Sistem Kredit Semester (SKS), agar mereka dapat meningkatkan pemahaman dan keahlian dalam menggunakan alat-lat laboratorium yang canggih,” tutur Atdikbud Yusli yang disambut baik Wakil Direktur Kishi.
Atdikbud Yusli bersama delegasi juga mengunjungi area penanaman Pohon Paulownia (Paulownia Tomentosa). Diungkapkan Atdikbud Yusli, saat ini Universitas Seikei dan KKBC Co. Ltd. telah melakukan penelitian dan pengembangan Pohon Paulownia untuk dapat ditanam baik di Jepang maupun negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.”
“Jenis ini mampu cepat tumbuh. Dalam satu tahun dapat mencapai tinggi enam meter. Pohon ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku kayu pertukangan, pulp and paper, atau untuk energi biomassa”, ungkap Athut Zahrul.
Dilanjutkan Athut Zahrul, kerja sama penanaman Paulownia di Indonesia dengan melibatkan perusahaan di Indonesia bersama sejumlah perguruan tinggi dalam negeri. “Supaya kita bisa melihat perkembangan penanaman di berbagai ekosistem hutan di Indonesia. Dalam hal ini KKBC dan juga Shigeru Kato selaku ahli Paulownia yang selama ini mendampingi KKBC Co Ltd juga sangat antusias untuk menjalin kerja sama tersebut,” tuturnya.
“Pendidikan tinggi Negeri Sakura dikenal maju dalam bidang teknologi dan rekayasa. Maka generasi muda Indonesia harus terus memanfaatkan segala kesempatan yang ada, baik lewat IISMA maupun kebijakan-kebijakan lain Kampus Merdeka yang telah dipelopori Kemendikbudristek,” pungkas Atdikbud Yusli.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#SerentakBergerak
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 614/sipres/A6/IX/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 961 kali
Editor :
Dilihat 961 kali