Balai Bahasa Kalimantan Barat Revitalisasi Sastra Mendu  30 Oktober 2021  ← Back

Jakarta, 30 Oktober 2021 --- Sastra Mendu sebagai sebagai warisan budaya tak benda yang dimiliki Provinsi Kalimantan Barat saat ini hampir terlupakan keberadannya oleh kalangan generasi muda. Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Kantor Balai Bahasa di Provinsi Kalimantan Barat terus berupaya  melestarikan bahasa-bahasa lokal yang statusnya terancam musnah. Salah satunya menggalakkan pertunjukan seni dan budaya seperti di Kalimantan Barat melalui revitalisasi Sastra Mendu.

Kepala Balai Bahasa Kalimantan Barat, Suharyanto mengatakan Sastra Mendu merupakan pencerminan pencerminan budaya Kalimantan Barat dan salah satu benteng budaya yang saat sudah mulai ditinggal oleh pemiliknya. "Ini merupakan budaya tradisional yang hampir terlupakan keberadaannya bagi generasi muda. Dipentaskan dalam bentuk pertunjukan Teater Mendu," terang Suharyanto, pada Sabtu (30/10).

Suharyanto menjelaskan Teater Mendu sudah terdaftar sebagai warisan tak benda dan diangap sebagai warisan budaya yang harus dilindungi. Pertunjukan Teater Mendu tidak hanya berfungsi untuk menghibur rakyat, tetapi sebagai media penyimpan adat dan pengetahuan budaya lisan masyarakat Melayu Kalimantan Barat. "Melalui perpaduan musik, tari, lagi, syair, dialog, pencak silat, dan humor, Teater Mendu muncul membawa misi pendidikan moral kepada penontonnya," kata Suharyanto.
 
Misi moral ini, lanjut Suharyanto, terbaca melalui ending atau akhir cerita yang selalu berakhir kemenangan, pada hal-hal yang mengusung kebaikan dan kekalahan pada apapun yang jahat dan tidak baik. "Melalui dialog-dialog humor, pesan moral dan suasana akrab antara penonton dan pemainnya terjalin. Dialog-dialog humor ini berfungsi untuk membangun komunikasi antara penonton dan pemain sehingga terkesan akrab," terang Suharyanto.

Suharyanto menyebut para siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya sebagai sasaran kegiatan sangat antusias mengikuti kegiatan revitalisasi Sastra Mendu. "Di sisi lain, para siswa mampu mementaskan sastra Mendu yang ditampilkan pada acara penutupan kegiatan dan membuat konten Youtube Mendu," kata dia.

Suharyanto mengatakan, revitalisasi ini untuk menumbuhkan rasa cinta dan sikap positif siswa-siswa terhadap budaya tradisional. "Tantangannya di lapangan karena jaraknya jauh, harus menyeberangi sungai dan jalan darat. Namun, alhamdulillah di sekolah yang dituju peralatan cukup memadai," ucap Suharyanto.
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 6650 kali