Kamus Pemelajar Bali-Indonesia Bantu Siswa Mengenal Kosakata Bahasa Bali 30 Oktober 2021 ← Back
Bali, Kemendikbudristek --- Balai Bahasa Provinsi Bali pada tahun anggaran 2021 mengagendakan kegiatan penyusunan kamus pemelajar Bali-Indonesia. Di Bali, sampai saat ini belum ada kamus yang dapat digunakan oleh pemelajar sebagai acuan. Padahal kamus menjadi alat untuk mendukung pemelajaran bahasa bagi siswa di Bali dalam pelajaran bahasa daerah. Untuk itu, Balai Bahasa Provinsi Bali Kemendikbudristek memandang perlu penyusunan kamus tersebut.
Secara umum, penyusunan kamus pemelajar Bali-Indonesia dapat dijadikan daftar rujukan yang sekurang-kurangnya menerangkan makna kosakata. Secara khusus, penyusunan kamus pemelajar Bali-Indonesia bermanfaat untuk membantu pemelajar mengenal kosakata baru, khususnya kosakata bahasa Bali. Ruang lingkup kegiatan penyusunan kamus pemelajar Bali-Indonesia yang dilakukan Balai Bahasa Provinsi Bali adalah kosakata bahasa Bali yang digunakan dalam buku ajar bahasa Bali tingkat SD, SMP, dan SMA. Selain itu, kosakata juga dikumpulkan dari cerita anak dan cerpen berbahasa Bali.
Kegiatan Penyusunan Kamus Pemelajar Bali-Indonesia bertujuan untuk membantu pemelajaran bahasa, baik ketika ingin memahami ujaran atau teks (aspek reseptif), maupun ketika ingin mengutarakan pikiran ke dalam bentuk ujaran atau tulisan (aspek produktif). Kedua aspek inilah yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan kamus pemelajar.
Proses penyusunan kamus pemelajar Bali-Indonesia diawali dengan menyusun proposal, kemudian melakukan penjajakan pada tanggal 24 Maret untuk kabupaten Tabanan dan 25 Maret untuk Kabupaten Badung. Setelah melakukan penjajakan, Balai Bahasa Provinsi Bali mulai melakukan pengumpulan data pada tanggal 5—8 April 2021 untuk Kabupaten Badung dan tanggal 3—6 Mei 2021 untuk pengumpulan data di Kabupaten Tabanan.
Setelah data terkumpul, Tim Analis Kata mengklasifikasi data yang sudah terkumpul, kemudian melakukan pendefinisian terhadap data. Tim Analis Kata mendefinisikan kosakata yang ditemukan dalam buku ajar agar sesuai dengan pemahaman siswa berdasarkan jenjang dan satuan pendidikannya. Misalnya bagi siswa sekolah dasar, kamus berfungsi mengatasi kesulitan ketika mereka menemukan kata-kata sukar dalam buku pelajaran.
Penyusunan kamus pemelajar Bali—Indonesia dilaksanakan oleh Tim Analis Kata dan Istilah yang ditunjuk oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali. Tim tersebut terdiri dari empat orang, yaitu Ni Luh Partami, Ni Wayan Ngasti, I Made Sumalia, dan I Gusti Agung Pitri Susanti. Kemudian pihak luar yang terkait dengan kegiatan ini adalah narasumber lapangan, yaitu guru bahasa Bali tingkat sekolah dasar di Kabupaten Badung (SDK Thomas Aquino) dan Kabupaten Tabanan (SDN 1 Kaba-Kaba, Kediri, Tabanan). (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Secara umum, penyusunan kamus pemelajar Bali-Indonesia dapat dijadikan daftar rujukan yang sekurang-kurangnya menerangkan makna kosakata. Secara khusus, penyusunan kamus pemelajar Bali-Indonesia bermanfaat untuk membantu pemelajar mengenal kosakata baru, khususnya kosakata bahasa Bali. Ruang lingkup kegiatan penyusunan kamus pemelajar Bali-Indonesia yang dilakukan Balai Bahasa Provinsi Bali adalah kosakata bahasa Bali yang digunakan dalam buku ajar bahasa Bali tingkat SD, SMP, dan SMA. Selain itu, kosakata juga dikumpulkan dari cerita anak dan cerpen berbahasa Bali.
Kegiatan Penyusunan Kamus Pemelajar Bali-Indonesia bertujuan untuk membantu pemelajaran bahasa, baik ketika ingin memahami ujaran atau teks (aspek reseptif), maupun ketika ingin mengutarakan pikiran ke dalam bentuk ujaran atau tulisan (aspek produktif). Kedua aspek inilah yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan kamus pemelajar.
Proses penyusunan kamus pemelajar Bali-Indonesia diawali dengan menyusun proposal, kemudian melakukan penjajakan pada tanggal 24 Maret untuk kabupaten Tabanan dan 25 Maret untuk Kabupaten Badung. Setelah melakukan penjajakan, Balai Bahasa Provinsi Bali mulai melakukan pengumpulan data pada tanggal 5—8 April 2021 untuk Kabupaten Badung dan tanggal 3—6 Mei 2021 untuk pengumpulan data di Kabupaten Tabanan.
Setelah data terkumpul, Tim Analis Kata mengklasifikasi data yang sudah terkumpul, kemudian melakukan pendefinisian terhadap data. Tim Analis Kata mendefinisikan kosakata yang ditemukan dalam buku ajar agar sesuai dengan pemahaman siswa berdasarkan jenjang dan satuan pendidikannya. Misalnya bagi siswa sekolah dasar, kamus berfungsi mengatasi kesulitan ketika mereka menemukan kata-kata sukar dalam buku pelajaran.
Penyusunan kamus pemelajar Bali—Indonesia dilaksanakan oleh Tim Analis Kata dan Istilah yang ditunjuk oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali. Tim tersebut terdiri dari empat orang, yaitu Ni Luh Partami, Ni Wayan Ngasti, I Made Sumalia, dan I Gusti Agung Pitri Susanti. Kemudian pihak luar yang terkait dengan kegiatan ini adalah narasumber lapangan, yaitu guru bahasa Bali tingkat sekolah dasar di Kabupaten Badung (SDK Thomas Aquino) dan Kabupaten Tabanan (SDN 1 Kaba-Kaba, Kediri, Tabanan). (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 8605 kali
Editor :
Dilihat 8605 kali