Kemendikbudristek Membuka Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 14 Oktober 2021 ← Back
Jakarta, 14 Oktober 2021 --- Setelah Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 1,2, dan 3 sukses dilaksanakan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 4, secara virtual, pada Kamis (14/10).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengatakan bahwa ini adalah pembuktian dari tekad tenaga pendidik yang memprioritaskan pemenuhan kebutuhan peserta didik.
“Ke depan akan menjadi waktu yang sangat berharga bagi Ibu dan Bapak untuk menjadi pelopor Merdeka Belajar dari sekolah masing-masing. Guru penggerak, calon penggerak, fasilitator harus terus semangat dan berkolaborasi, karena itu adalah kuncinya. Selalu ingat bahwa masa depan ada di tangan Ibu dan Bapak sekalian. Untuk guru penggerak angkatan 4, mari bergerak serempak untuk mewujudkan Merdeka Belajar,” ujarnya.
Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 4 telah dimulai pada bulan Maret 2021, dengan jumlah pendidik sebanyak 8053 berasal dari 146 Kabupaten/Kota, serta melibatkan 1641 pengajar, 549 fasilitator, dan 50 instruktur. Program ini menetapkan empat pilar yaitu, kepemimpinan pembelajaran, pembelajaran yang berdifrensiensi, pembelajaran sosial dan emosional, serta komunitas praktek.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril menyampaikan kepada seluruh calon guru penggerak angkatan 4, bahwa refleksi merupakan kunci penting bagi kemajuan guru dalam memberikan inovasi pembelajaran kepada murid-murid.
“Refleksikan dan diskusikan semua hal yang dirasakan dengan fasilitator, pengajar praktik, dan rekan sesama peserta pendidikan. Jadikanlah refleksi sebagai sebuah kebiasaan, jadilah teladan, jadilah pembangun semangat, dan jadilah pemberdaya untuk kemandirian dan kemerdekaan semua anak Indonesia,” ujarnya memotivasi.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa melalui Program Guru Penggerak, paradigma kepemimpinan pendidikan Indonesia akan terakselerasi, melahirkan generasi kepemimpinan pendidikan Indonesia, dan mendorong tumbuh kembang murid secara holistik. “Saya percaya, perubahan yang digerakkan Guru Penggerak perlu dilakukan agar seluruh ekosistem pendidikan berdaya,” ucap Iwan Syahril optimistis.
Sebagai penutup, Dirjen Iwan berpesan kepada seluruh calon guru penggerak, agar para guru dapat membuktikan bahwa tujuan dari mengikuti program ini semata adalah untuk anak anak Indonesia, serta sebagai upaya untuk melahirkan generasi pembaharu bagi masa depan bangsa negara.* (Tamara/Najla/Andina/Sherika/Denty A.)
Sumber :
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengatakan bahwa ini adalah pembuktian dari tekad tenaga pendidik yang memprioritaskan pemenuhan kebutuhan peserta didik.
“Ke depan akan menjadi waktu yang sangat berharga bagi Ibu dan Bapak untuk menjadi pelopor Merdeka Belajar dari sekolah masing-masing. Guru penggerak, calon penggerak, fasilitator harus terus semangat dan berkolaborasi, karena itu adalah kuncinya. Selalu ingat bahwa masa depan ada di tangan Ibu dan Bapak sekalian. Untuk guru penggerak angkatan 4, mari bergerak serempak untuk mewujudkan Merdeka Belajar,” ujarnya.
Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 4 telah dimulai pada bulan Maret 2021, dengan jumlah pendidik sebanyak 8053 berasal dari 146 Kabupaten/Kota, serta melibatkan 1641 pengajar, 549 fasilitator, dan 50 instruktur. Program ini menetapkan empat pilar yaitu, kepemimpinan pembelajaran, pembelajaran yang berdifrensiensi, pembelajaran sosial dan emosional, serta komunitas praktek.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril menyampaikan kepada seluruh calon guru penggerak angkatan 4, bahwa refleksi merupakan kunci penting bagi kemajuan guru dalam memberikan inovasi pembelajaran kepada murid-murid.
“Refleksikan dan diskusikan semua hal yang dirasakan dengan fasilitator, pengajar praktik, dan rekan sesama peserta pendidikan. Jadikanlah refleksi sebagai sebuah kebiasaan, jadilah teladan, jadilah pembangun semangat, dan jadilah pemberdaya untuk kemandirian dan kemerdekaan semua anak Indonesia,” ujarnya memotivasi.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa melalui Program Guru Penggerak, paradigma kepemimpinan pendidikan Indonesia akan terakselerasi, melahirkan generasi kepemimpinan pendidikan Indonesia, dan mendorong tumbuh kembang murid secara holistik. “Saya percaya, perubahan yang digerakkan Guru Penggerak perlu dilakukan agar seluruh ekosistem pendidikan berdaya,” ucap Iwan Syahril optimistis.
Sebagai penutup, Dirjen Iwan berpesan kepada seluruh calon guru penggerak, agar para guru dapat membuktikan bahwa tujuan dari mengikuti program ini semata adalah untuk anak anak Indonesia, serta sebagai upaya untuk melahirkan generasi pembaharu bagi masa depan bangsa negara.* (Tamara/Najla/Andina/Sherika/Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3678 kali
Editor :
Dilihat 3678 kali