Mendikbudristek Apresiasi Capaian Merdeka Belajar Kampus Merdeka Jawa Timur 22 Oktober 2021 ← Back
Surabaya, 22 Oktober 2021 --- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) mengapresiasi capaian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), mahasiswa peserta MBKM di Provinsi Jawa Timur mencapai 20 ribu orang.
Secara khusus Nadiem mengapresiasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang telah mampu melibatkan sepertiga mahasiswanya dalam program MBKM. “Mahasiswa yang terlibat MBKM dari total mahasiswa ITS itu angka yang fantastik. Bayangkan sepertiga yang sudah terlibat. Tolong jangan disia-siakan kesempatan Kampus Merdeka ini,” dikatakan Mendikbudristek dalam acara Dialog Kampus Merdeka di ITS, Surabaya, Kamis (21/10).
“Saya ingin Jawa Timur bisa menjadi pioner dalam menciptakan program-program di luar kampus. Semua program yang tadi saya lihat bisa dikonversi menjadi program Kampus Merdeka, jangan hanya industri tetapi bisa juga humaniora atau lainnya,” tambah Nadiem.
Sementara itu, Rektor ITS Mochamad Ashari menyampaikan bahwa ITS berkomitmen dukung implementasi MBKM. Hingga saat ini sudah 8.451 mahasiswa terlibat dalam berbagai program MBKM.
Diakui Rektor ITS, program Kampus Merdeka sangat luar biasa dan mempercepat produk inovasi masuk ke hilir. “Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Mas Menteri ini luar biasa, karena dari 23 ribu mahasiswa ITS, yang mengikuti program MBKM ada 8.451 mahasiswa. Program MBKM juga bisa lebih cepat masuk ke hilir,” tutur Rektor Ashari.
Lebih lanjut, Rektor ITS menjelaskan bahwa program MBKM di ITS terdiri dari Program Kompetisi Kampus Merdeka diikuti oleh Teknik Informatika, Teknik Industri, dan Teknik Kimia. Kemudian Center of Excellence MBKM diikuti oleh Teknik Sipil. Program Kerja Sama dan Implementasi Kurikulum diikut oleh Teknik Kelautan, dan Teknik Perkapalan. Program Kredensial Mikro Mahasiswa ada 21 course di ITS. Program Akselerasi Startup ada 6 Startup, dan program Kedaireka Matching Fund ada 17 proposal.
Selain itu juga, Ashari mangatakan, ITS memiliki program yang dapat dipadukan dengan MBKM yakni ‘ITS Full’ atau ‘Feature Telent Leader’, yang terbagi dalam empat sasaran program yakni profesional, bisnis, sosial kewirausahaan, dan global. “Program-program ini sesuai dengan MBKM. Turunan dari program tersebut ada Magang Bersertifikat ada 687 orang yang ikut, Wirausaha ada 192 orang, Mengajar ada 34 orang, Pertukaran ada 887 orang, Proyek Independen 1400 orang, KKN Tematik ada 4745 orang, Penelitian ada 66 orang, dan yang ikut program Kemanusiaan ada 340 orang,” terang Ashari.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam, melaporkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan, semangat mahasiswa mengikuti program MBKM sangat tinggi. Program MBKM dinilai mampu memberikan peluang dan membuat kurikulum kampus menjadi lebih fleksibel.
“Paling penting lulus kita bisa siap kerja dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan mengikuti MBKM mahasiswa akan lebih banyak mendapatkan pengalaman dan memiliki kompetensi siap masuk dunia kerja,” terang Nizam.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
#BanggaBuatanIndonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 622/sipres/A6/X/2021
Secara khusus Nadiem mengapresiasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang telah mampu melibatkan sepertiga mahasiswanya dalam program MBKM. “Mahasiswa yang terlibat MBKM dari total mahasiswa ITS itu angka yang fantastik. Bayangkan sepertiga yang sudah terlibat. Tolong jangan disia-siakan kesempatan Kampus Merdeka ini,” dikatakan Mendikbudristek dalam acara Dialog Kampus Merdeka di ITS, Surabaya, Kamis (21/10).
“Saya ingin Jawa Timur bisa menjadi pioner dalam menciptakan program-program di luar kampus. Semua program yang tadi saya lihat bisa dikonversi menjadi program Kampus Merdeka, jangan hanya industri tetapi bisa juga humaniora atau lainnya,” tambah Nadiem.
Sementara itu, Rektor ITS Mochamad Ashari menyampaikan bahwa ITS berkomitmen dukung implementasi MBKM. Hingga saat ini sudah 8.451 mahasiswa terlibat dalam berbagai program MBKM.
Diakui Rektor ITS, program Kampus Merdeka sangat luar biasa dan mempercepat produk inovasi masuk ke hilir. “Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Mas Menteri ini luar biasa, karena dari 23 ribu mahasiswa ITS, yang mengikuti program MBKM ada 8.451 mahasiswa. Program MBKM juga bisa lebih cepat masuk ke hilir,” tutur Rektor Ashari.
Lebih lanjut, Rektor ITS menjelaskan bahwa program MBKM di ITS terdiri dari Program Kompetisi Kampus Merdeka diikuti oleh Teknik Informatika, Teknik Industri, dan Teknik Kimia. Kemudian Center of Excellence MBKM diikuti oleh Teknik Sipil. Program Kerja Sama dan Implementasi Kurikulum diikut oleh Teknik Kelautan, dan Teknik Perkapalan. Program Kredensial Mikro Mahasiswa ada 21 course di ITS. Program Akselerasi Startup ada 6 Startup, dan program Kedaireka Matching Fund ada 17 proposal.
Selain itu juga, Ashari mangatakan, ITS memiliki program yang dapat dipadukan dengan MBKM yakni ‘ITS Full’ atau ‘Feature Telent Leader’, yang terbagi dalam empat sasaran program yakni profesional, bisnis, sosial kewirausahaan, dan global. “Program-program ini sesuai dengan MBKM. Turunan dari program tersebut ada Magang Bersertifikat ada 687 orang yang ikut, Wirausaha ada 192 orang, Mengajar ada 34 orang, Pertukaran ada 887 orang, Proyek Independen 1400 orang, KKN Tematik ada 4745 orang, Penelitian ada 66 orang, dan yang ikut program Kemanusiaan ada 340 orang,” terang Ashari.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam, melaporkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan, semangat mahasiswa mengikuti program MBKM sangat tinggi. Program MBKM dinilai mampu memberikan peluang dan membuat kurikulum kampus menjadi lebih fleksibel.
“Paling penting lulus kita bisa siap kerja dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan mengikuti MBKM mahasiswa akan lebih banyak mendapatkan pengalaman dan memiliki kompetensi siap masuk dunia kerja,” terang Nizam.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
#BanggaBuatanIndonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 622/sipres/A6/X/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 774 kali
Editor :
Dilihat 774 kali