Mendikbudristek Apresiasi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di NTB 07 Oktober 2021 ← Back
Lombok Tengah, 7 Oktober 2021 --- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTM Terbatas) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Menteri Nadiem memuji PTM Terbatas di NTB yang telah berjalan lancar, protokol kesehatan diterapkan secara ketat, dan tingkat vaksinasi cukup tinggi.
Dalam kunjungan kerja hari kedua, Mendikbudristek meninjau pembelajaran tatap muka terbatas di TK Negeri Pembina Pedesaan Tunas Mandiri dan SD Negeri Dasan Baru, Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.
“Dari hasil kunjungan tadi, saya lihat protokol kesehatan telah diterapkan secara ketat, dan semangat anak-anak juga terlihat berbeda dari anak-anak yang lama melaksanakan pendidikan jarak jauh. Bahkan kemarin pertama kali saya melihat anak-anak melaksanakan upacara bendera,” dikatakan Menteri Nadiem usai meninjau PTM Terbatas serta melakukan telekonferensi dengan para Kepala Sekolah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) secara hybrid melalui tatap muka dan virtual di Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (7/10).
PTM Terbatas, lanjut Nadiem, juga memberi semangat bagi para guru dalam mendidik murid-muridnya dibandingkan saat pembelajaran jarak jauh.
Mendikbudristek mengapresiasi kerja keras Gubernur dan para Bupati di NTB. “Ini satu-satunya daerah yang semua anak-anaknya melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, dan telah berjalan cukup lama. Saya memberikan apresiasi kepada Bapak Gubernur dan para kepala daerah karena daerahnya telah mencapai tingkat keamanan Covid-19 sehingga PTM Terbatas bisa dilaksanakan,” puji Nadiem.
Menteri Nadiem meyakini NTB tidak akan terlalu jauh mengejar ketertinggalan karena dampak pandemi Covid-19. Nadiem juga mendorong protokol kesehatan bentar-benar diterapkan secara ketat agar tidak muncul klaster Covid-19 di sekolah.
“Tolong protokol kesehatan benar-benar dilaksanakan semestinya. Jika muncul klaster Covid-19 di sekolah, pelaksanaan PTM Terbatas bisa dihentikan, dan Bapak Ibu tentu tidak mau hal itu terjadi,” pesan Mendikbudristek kepada para kepala sekolah.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#BersamaHadapiKorona
#KitaSiapBelajarOptimal
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 581/sipres/A6/X/2021
Dalam kunjungan kerja hari kedua, Mendikbudristek meninjau pembelajaran tatap muka terbatas di TK Negeri Pembina Pedesaan Tunas Mandiri dan SD Negeri Dasan Baru, Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.
“Dari hasil kunjungan tadi, saya lihat protokol kesehatan telah diterapkan secara ketat, dan semangat anak-anak juga terlihat berbeda dari anak-anak yang lama melaksanakan pendidikan jarak jauh. Bahkan kemarin pertama kali saya melihat anak-anak melaksanakan upacara bendera,” dikatakan Menteri Nadiem usai meninjau PTM Terbatas serta melakukan telekonferensi dengan para Kepala Sekolah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) secara hybrid melalui tatap muka dan virtual di Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (7/10).
PTM Terbatas, lanjut Nadiem, juga memberi semangat bagi para guru dalam mendidik murid-muridnya dibandingkan saat pembelajaran jarak jauh.
Mendikbudristek mengapresiasi kerja keras Gubernur dan para Bupati di NTB. “Ini satu-satunya daerah yang semua anak-anaknya melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, dan telah berjalan cukup lama. Saya memberikan apresiasi kepada Bapak Gubernur dan para kepala daerah karena daerahnya telah mencapai tingkat keamanan Covid-19 sehingga PTM Terbatas bisa dilaksanakan,” puji Nadiem.
Menteri Nadiem meyakini NTB tidak akan terlalu jauh mengejar ketertinggalan karena dampak pandemi Covid-19. Nadiem juga mendorong protokol kesehatan bentar-benar diterapkan secara ketat agar tidak muncul klaster Covid-19 di sekolah.
“Tolong protokol kesehatan benar-benar dilaksanakan semestinya. Jika muncul klaster Covid-19 di sekolah, pelaksanaan PTM Terbatas bisa dihentikan, dan Bapak Ibu tentu tidak mau hal itu terjadi,” pesan Mendikbudristek kepada para kepala sekolah.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#BersamaHadapiKorona
#KitaSiapBelajarOptimal
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 581/sipres/A6/X/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 760 kali
Editor :
Dilihat 760 kali