Mendikbudristek Apresiasi Pemprov Jawa Timur Dukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka 22 Oktober 2021 ← Back
Surabaya, 22 Oktober 2021 --- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinisi (Pemprov) Jawa Timur atas komitmen dalam membantu menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Menurut Menteri Nadiem penting dilakukan kerja sama antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi dalam menciptakan inovasi baru dan dapat dipadukan ke dalam program MBKM.
“Saya apresiasi pimpinan daerah dan pimpinan perguruan tinggi bersama-sama menyukseskan program MBKM,” tutur Menteri Nadiem dalam Dialog Kampus Merdeka bersama insan pendidikan tinggi Provinsi Jawa Timur, di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Kamis (21/10).
Mendikbudristek menginginkan agar tidak ada lagi sekat-sekat antara falkutas, sekat-sekat antara prodi, sekat-sekat antara universitas, dan sekat antara dunia akademik, dunia industri, serta dunia riset, termasuk juga dengan pemerintah daerah. “Sekarang benar-benar semua menjadi tempat pembelajaran untuk mahasiswa dan dosen, serta kampus menjadi pusat perbauran dari berbagai sektor. Itulah Kampus Merdeka,” pungkas Menteri Nadiem.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan dukungannya dalam menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Menurutnya, banyak lulusan perguruan tinggi yang sulit mencari pekerjaan, dan banyak orang yang bekerja tidak seratus persen murni sesuai ijazahnya. “Kami komitmen untuk sukseskan Kampus Merdeka,” tuturnya.
“Dengan Kampus Merdeka mengajak mahasiswa melihat dunia nyata. Program ini menjadi penting sesuai yang disampaikan Mas Menteri bagaimana mahasiswa bisa belajar keluar dari kampus, dan bagaimana dosen juga keluar dari kampus, dan bagaimana praktisi masuk ke dalam kampus,” tambah Emil.
Emil mengemukakan Jawa Timur adalah perekonomian terbesar kedua di Indonesia, dengan jumlah penduduk 40 juta. Dengan besarnya jumlah penduduk, ia mengatakan sangat tertarik untuk mengonversi beberapa program daerah menjadi ekosistem yang bisa menyukseskan Kampus Merdeka. “Realitanya banyak sekali mahasiswa yang sudah lulus bekerja di bidang yang sifatnya tidak murni dengan ijazahnya. Oleh karena itu kami sangat mendukung program MBKM. Ini merupakan bagian dari upaya untuk membuat mahasiswa kita mengetahui kehidupan nyata, dan siap kerja,” ujar Emil.
“Harapan kami inisiatif dari Kemendikbudristek akan menjadi dorongan bagi kami untuk lebih agresif lagi. Kami yakin dengan kita gotong royong akan lebih banyak produk yang kita hasilkan bersama,” ucap Emil.
Sementara itu, Rektor ITS, Mochamad Ashari, mengakui dukungan Pemerintah Provinsi Jawa timur kepada perguruan tinggi, khususnya dalam pengembangan riset. “Pak Wagub luar biasa perjuangannya untuk perguruan tinggi di Jawa Timur, membantu banyak sekali pengembangan riset untuk hilir sampai membantu di sertifikasi,” ujar Ashari.
Menteri Nadiem optimistis sistem pendidikan tinggi yang didorong dan di dukung dari pemerintah daerah, MBKM akan menjadi contoh bagi negara-negara lain. Menurutnya, belum ada negara yang menerapkan sampai dua semester digaransi bisa belajar di luar prodi. “Mungkin Indonesia menjadi negara pertama dimana semua perusahaan, yayasan, dan lainnya itu bisa menjadi mini universitas. Kalau kita bisa bersama-sama melewati masa transisi ini, maka Indonesia akan menjadi contoh perguruan tinggi di dunia,” pungkas Mendikbudristek.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 623/sipres/A6/X/2021
“Saya apresiasi pimpinan daerah dan pimpinan perguruan tinggi bersama-sama menyukseskan program MBKM,” tutur Menteri Nadiem dalam Dialog Kampus Merdeka bersama insan pendidikan tinggi Provinsi Jawa Timur, di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Kamis (21/10).
Mendikbudristek menginginkan agar tidak ada lagi sekat-sekat antara falkutas, sekat-sekat antara prodi, sekat-sekat antara universitas, dan sekat antara dunia akademik, dunia industri, serta dunia riset, termasuk juga dengan pemerintah daerah. “Sekarang benar-benar semua menjadi tempat pembelajaran untuk mahasiswa dan dosen, serta kampus menjadi pusat perbauran dari berbagai sektor. Itulah Kampus Merdeka,” pungkas Menteri Nadiem.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan dukungannya dalam menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Menurutnya, banyak lulusan perguruan tinggi yang sulit mencari pekerjaan, dan banyak orang yang bekerja tidak seratus persen murni sesuai ijazahnya. “Kami komitmen untuk sukseskan Kampus Merdeka,” tuturnya.
“Dengan Kampus Merdeka mengajak mahasiswa melihat dunia nyata. Program ini menjadi penting sesuai yang disampaikan Mas Menteri bagaimana mahasiswa bisa belajar keluar dari kampus, dan bagaimana dosen juga keluar dari kampus, dan bagaimana praktisi masuk ke dalam kampus,” tambah Emil.
Emil mengemukakan Jawa Timur adalah perekonomian terbesar kedua di Indonesia, dengan jumlah penduduk 40 juta. Dengan besarnya jumlah penduduk, ia mengatakan sangat tertarik untuk mengonversi beberapa program daerah menjadi ekosistem yang bisa menyukseskan Kampus Merdeka. “Realitanya banyak sekali mahasiswa yang sudah lulus bekerja di bidang yang sifatnya tidak murni dengan ijazahnya. Oleh karena itu kami sangat mendukung program MBKM. Ini merupakan bagian dari upaya untuk membuat mahasiswa kita mengetahui kehidupan nyata, dan siap kerja,” ujar Emil.
“Harapan kami inisiatif dari Kemendikbudristek akan menjadi dorongan bagi kami untuk lebih agresif lagi. Kami yakin dengan kita gotong royong akan lebih banyak produk yang kita hasilkan bersama,” ucap Emil.
Sementara itu, Rektor ITS, Mochamad Ashari, mengakui dukungan Pemerintah Provinsi Jawa timur kepada perguruan tinggi, khususnya dalam pengembangan riset. “Pak Wagub luar biasa perjuangannya untuk perguruan tinggi di Jawa Timur, membantu banyak sekali pengembangan riset untuk hilir sampai membantu di sertifikasi,” ujar Ashari.
Menteri Nadiem optimistis sistem pendidikan tinggi yang didorong dan di dukung dari pemerintah daerah, MBKM akan menjadi contoh bagi negara-negara lain. Menurutnya, belum ada negara yang menerapkan sampai dua semester digaransi bisa belajar di luar prodi. “Mungkin Indonesia menjadi negara pertama dimana semua perusahaan, yayasan, dan lainnya itu bisa menjadi mini universitas. Kalau kita bisa bersama-sama melewati masa transisi ini, maka Indonesia akan menjadi contoh perguruan tinggi di dunia,” pungkas Mendikbudristek.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 623/sipres/A6/X/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 824 kali
Editor :
Dilihat 824 kali