Sinergi Balai Bahasa dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Revitalisasi Sastra Lisan melalui Cetakan 11 Oktober 2021 ← Back
Palembang, Kemendikbudristek --- Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan bersama-sama melakukan kegiatan revitalisasi sastra lisan hiring-hiring melalui pendokumentasian sastra lisan tersebut dalam bentuk buku.
Hiring-hiring yang hanya dikenal di wilayah Hilir atau liba Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), muncul dalam bentuk, isi, dan fungsi yang hampir sama di wilayah Hulu atau unggak dengan nama pisaan.
“Oleh karena itu, penyusunan buku dengan tujuan revitalisasi sastra lisan Komering ini diwujudkan dengan menampilkan dua jenis sastra lisan tersebut secara berdampingan dalam satu buku. Dengan demikian, sastra lisan unggulan dua wilayah OKUT yang dipisahkan oleh dialek yang berbeda dari satu bahasa Komering tersebut dapat direvitalisasi secara bersama,” kata Umar Solikhan (11/10).
Upaya revitalisasi sastra lisan Komering di OKUT yang jenisnya hampir sama ini kata Umar, merupakan salah satu langkah dokumentasi budaya dalam konteks pelindungan sastra daerah. “Diharapkan buku ini dapat menjadi rujukan informasi sastra lisan Komering dan bahan muatan lokal di sekolah-sekolah di OKUT,” lanjut dia.
Adapun bentuk kegiatan revitaliasasi tersebut mencakup pendataan (wawancara, rekam, catat), pengkajian, dan penyusunan, serta penerbitan buku. Kegiatan ini melibatkan Tim Peneliti dari Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, pelaku sastra lisan Komering dari unggak dan liba, pembina adat Komering, serta Pemerintah Daerah OKUT.
Umar menjelaskan bahwa tahap awal, tim mengambil data berupa sastra lisan hiring-hiring dan pisaan dari narasumber. Data diambil dengan teknik wawancara, rekam, dan catat. “Di samping berbagai contoh hiring-hiring dan pisaan, tim juga bertanya tentang makna, fungsi, dan filosofi dari dua jenis sastra lisan tersebut. Setelah itu, tim peneliti mengkaji dan menyajikan dalam bentuk draf buku yang selanjutnya diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan,” paparnya.
Sastra lisan hiring-hiring dan pisaan mewakili sastra lisan yang ada di dua daerah Komering di OKUT yang batasnya bukan melulu geografis tetapi juga dialektologis. Keduanya menjadi sastra lisan yang diunggulkan di wilayahnya. Keduanya juga tidak berani saling ditukar pakai dalam penuturan di sebuah perhelatan. “Penerbitan buku ini diharapkan dapat menjadi referensi khususnya bagi masyarakat di seluruh wilayah Komering di OKUT,” kata Umar.* (Denty A.)
Sumber :
Hiring-hiring yang hanya dikenal di wilayah Hilir atau liba Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), muncul dalam bentuk, isi, dan fungsi yang hampir sama di wilayah Hulu atau unggak dengan nama pisaan.
“Oleh karena itu, penyusunan buku dengan tujuan revitalisasi sastra lisan Komering ini diwujudkan dengan menampilkan dua jenis sastra lisan tersebut secara berdampingan dalam satu buku. Dengan demikian, sastra lisan unggulan dua wilayah OKUT yang dipisahkan oleh dialek yang berbeda dari satu bahasa Komering tersebut dapat direvitalisasi secara bersama,” kata Umar Solikhan (11/10).
Upaya revitalisasi sastra lisan Komering di OKUT yang jenisnya hampir sama ini kata Umar, merupakan salah satu langkah dokumentasi budaya dalam konteks pelindungan sastra daerah. “Diharapkan buku ini dapat menjadi rujukan informasi sastra lisan Komering dan bahan muatan lokal di sekolah-sekolah di OKUT,” lanjut dia.
Adapun bentuk kegiatan revitaliasasi tersebut mencakup pendataan (wawancara, rekam, catat), pengkajian, dan penyusunan, serta penerbitan buku. Kegiatan ini melibatkan Tim Peneliti dari Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, pelaku sastra lisan Komering dari unggak dan liba, pembina adat Komering, serta Pemerintah Daerah OKUT.
Umar menjelaskan bahwa tahap awal, tim mengambil data berupa sastra lisan hiring-hiring dan pisaan dari narasumber. Data diambil dengan teknik wawancara, rekam, dan catat. “Di samping berbagai contoh hiring-hiring dan pisaan, tim juga bertanya tentang makna, fungsi, dan filosofi dari dua jenis sastra lisan tersebut. Setelah itu, tim peneliti mengkaji dan menyajikan dalam bentuk draf buku yang selanjutnya diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan,” paparnya.
Sastra lisan hiring-hiring dan pisaan mewakili sastra lisan yang ada di dua daerah Komering di OKUT yang batasnya bukan melulu geografis tetapi juga dialektologis. Keduanya menjadi sastra lisan yang diunggulkan di wilayahnya. Keduanya juga tidak berani saling ditukar pakai dalam penuturan di sebuah perhelatan. “Penerbitan buku ini diharapkan dapat menjadi referensi khususnya bagi masyarakat di seluruh wilayah Komering di OKUT,” kata Umar.* (Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3098 kali
Editor :
Dilihat 3098 kali