27 Insan Perfilman Raih Penghargaan di Festival Film Indonesia Tahun 2021  12 November 2021  ← Back

Jakarta, 12 November 2021 – Bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan tahun 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Malam Anugerah Piala Citra dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) ke-41. Dengan semangat untuk bangkit serta tumbuh dari pandemi, khususnya pada sektor hiburan, FFI kali ini mengusung tema “Sejarah Film dan Media Baru” dan sub tema “Beralih Masa Bertukar Rasa Film Indonesia”. Acara yang dihelat di Jakarta tersebut dilakukan tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat, Rabu (10/11).

Di tengah suasana pandemi yang membuat disrupsi di berbagai sektor kehidupan, nyatanya tidak membuat insan perfilman Indonesia berhenti melahirkan karya film ataupun sineas berbakat. Sebagai salah satu bukti nyata, penghargaan Piala Citra yang digadang sebagai ajang tertinggi untuk insan perfilman Indonesia telah diberikan kepada 27 insan perfilman yang diikutsertakan dalam 23 kategori nominasi. Para peraih penghargaan ini telah mendapat penilaian dari Dewan Juri Akhir, yang merupakan perwakilan ekosistem perfilman Indonesia dengan beragam latar belakang profesi yang dipilih oleh Komite FFI 2021 berdasarkan masukan dan rekomendasi dari asosiasi.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di hadapan para insan maupun asosiasi perfilman serta tamu undangan yang hadir, menyampaikan penghargaan gelar pahlawan nasional kepada Bapak Perfilman Nasional, Usmar Ismail. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengungkapkan kekagumannya melihat perfilman Indonesia yang kerap mengambil sudut-sudut cerita kehidupan manusia yang tidak terungkap. “Saya bangga, meski di masa pandemi, industri film Indonesia meraih prestasi gemilang di dunia film internasional, prestasi yang menggungguli negara-negara lain di Asia Tenggara,” tuturnya.

Presiden Jokowi juga secara khusus menyampaikan apresiasi kepada empat film Indonesia yang berhasil meraih prestasi (award) dalam kompetisi film di luar negeri, yaitu film “Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas” yang meraih penghargaan Golden Leopard di Locarno International Film Festival, film “Yuni” yang meraih penghargaan Platform Prize di Toronto International Film, film “Laut Memanggilku” yang meraih penghargaan Film Pendek Terbaik (Sonje Award) di Busan International Film Festival, dan film Dear To Me meraih penghargaan Junior Jury Award Special Mention yang ditayangkan di layar Open Doors Short di Locarno International Film Festival. Jokowi juga berpesan agar kiranya semua pemangku kepentingan perfilman Indonesia terus bekerja sama dengan beragam asosiasi perfilman internasional.

“Semoga raihan Piala Citra yang diraih para pemenang FFI malam ini dapat menginspirasi karya-karya yang lebih baik di masa mendatang,” pungkasnya.

Di perhelatan FFI 2021 ini, Komite Festival Film Indonesia menambah empat kategori baru dengan penghargaan khusus, yakni Kritik Film, Film Terfavorit, Aktor Terfavorit, serta Aktris Terfavorit pilihan penonton. Adapun nominasi film pilihan favorit adalah film yang disaksikan publik pada medio Oktober 2020 – Agustus 2021.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite FFI 2021-2023, Reza Rahadian, menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek serta semua pihak yang telah melakukan kolaborasi serta memberikan kontribusi atas kesuksesan penyelenggaraan FFI 2021. “Terima kasih kepada Presiden Jokowi serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Apresiasi juga ditujukan kepada seluruh Komite FFI 2021-2023, asosiasi dan pemangku kepentingan perfilman Indonesia atas kerja kerasnya dalam kesuksesan FFI tahun 2021”, tekannya.

Film “Penyalin Cahaya” Sukses Meraih Piala Citra Terbanyak Dalam Ajang FFI 2021

Di malam penganugerahan FFI, pemenang Piala Citra pertama untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik, jatuh kepada film “Penyalin Cahaya”, yang dibacakan nominasi serta hasilnya secara langsung oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Dalam perhelatan FFI 2021, film “Penyalin Cahaya” juga menempatkan nominasi dalam berbagai kategori lainnya.

Selanjutnya untuk pemenang kategori Sutradara Terbaik yaitu Wregas Bhanuteja dalam film “Penyalin Cahaya”, kategori Penulis Skenario Asli Terbaik yaitu Henricus Pria, Wregas Bhanuteja dalam film “Penyalin Cahaya”, kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik yaitu Gea Rexy, Bagus Bramanti, Charles Gozali dalam film “Sobat Ambyar”, serta kategori Pengarah Sinematografi Terbaik yaitu Gunnar Nimpuno dalam film “Penyalin Cahaya”.

Kemudian, pemenang untuk kategori Penata Efek Visual Terbaik yaitu Bintang Adi Pradana dalam film “Preman”, kategori Penyunting Gambar Terbaik yaitu Ahmad Yuniardi dalam film “Penyalin Cahaya”, kategori Penata Suara Terbaik yaitu Sutrisno, Satrio Budiono dalam film “Penyalin Cahaya”, kategori Penata Musik Terbaik yaitu Yennu Ariendra dalam film “Penyalin Cahaya”, serta kategori Pencipta Lagu Tema Terbaik yaitu Mian Tiara juga dalam film yang sama “Penyalin Cahaya”.

Sementara itu, pemenang untuk kategori Penata Artistik Terbaik yaitu Dita Gambiro dalam film “Penyalin Cahaya”, kategori Penata Busana Terbaik yaitu Fadillah Putri Yunidar dalam film Penyalin Cahaya, kategori Penata Rias Terbaik yaitu Novi Ariyanti dalam film “Preman”, kategori Pemeran Utama Pria Terbaik yaitu Chicco Kurniawan dalam film “Penyalin Cahaya”, serta kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik yaitu Arawinda Kirana dalam film “Yuni”.

Kemudian, pemenang untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik yaitu Jerome Kurnia dalam film “Penyalin Cahaya”, kategori Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik yaitu Marissa Anita dalam film “Ali & Ratu-Ratu Queens”, kategori Film Cerita Pendek Terbaik yaitu film “Laut Memanggilku”, kategori Film Dokumenter Pendek Terbaik yaitu film "Three Faces in the Land of Sharia, serta kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik yaitu film "Invisible Hopes".

Selanjutnya, pemenang untuk kategori Film Animasi Panjang terbaik yaitu “Nussa”, kategori Film Animasi Pendek Terbaik yaitu “Ahasveros”, kategori Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film diberikan kepada Jajang C. Noer, aktris senior yang menorehkan berbagai prestasi karya sineas gemilang, serta kategori Karya Kritik Film Terbaik dianugerahkan untuk karya dengan judul Going Gaga Kejahanaman: Martabat dan Pandangan Dunia Perempuan Tanah Jahanam yang ditulis oleh Kukuh Yudha Karnanta.

Adapun untuk pemenang kategori Film Terfavorit Pilihan Penonton, Aktor Terfavorit Pilihan Penonton serta Aktris Terfavorit Piala Pilihan Penonton ditetapkan film “Ali & Ratu-Ratu Queens”, aktor Angga Yunanda, dan aktris Prilly Latuconsina sebagai favorit publik tahun 2021 berdasarkan hasil pemilihan secara daring yang dilakukan oleh kurang lebih 63.600 responden melalui laman resmi FFI yang dimulai pada tanggal 1 September – 31 Oktober 2021.

Festival Film Indonesia (FFI) yang diselenggarakan sejak pertama kali pada 1955 adalah suatu kegiatan sosial budaya yang berfungsi sebagai tolok ukur prestasi, apresiasi, dan promosi bagi film Indonesia. FFI 2021 turut dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta dimeriahkan penampilan seni musik maupun drama kontemporer. Daftar nominasi serta pemenang FFI 2021 dapat dilihat melalui laman resmi https://festivalfilm.id/ serta narahubung jalur komunikasi Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek (021-572-5716).





Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id    
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#BudayaSaya
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 694/sipres/A6/XI/2021

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1764 kali