Atdikbud Paris: PNS Tugas Belajar di Prancis Semangat Lulus Tepat Walau di Tengah Wabah Covid-19 01 November 2021 ← Back
Paris, 1 November 2021 --- Dampak pandemi Covid-19 terhadap pembelajaran di seluruh dunia amat terasa, tak terkecuali bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari berbagai instansi dan lembaga asal Indonesia yang sedang menempuh tugas belajar di Paris. Menavigasi masa studi di tengah pandemi, para Mahasiswa PNS Program S-3 di Prancis menggelar seminar luring di KBRI Paris seputar kemajuan studi, tantangan, dan strategi mengatasi permasalahan yang dihadapi, khususnya dalam masa pandemi.
Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Fernando Alwi, mengapresiasi semangat para abdi negara. “Kita tahu, jumlah PNS bergelar doktor masih sangat minim di negara kita, yaitu kurang dari 5%,” ungkap Wakil Dubes Fernando. “Bahkan di institusi pendidikan, jumlah doktor juga baru sebanyak 42.825 dosen atau sekitar 14,5% jumlah dosen. Apalagi di kementerian lain, tentu jumlah PNS doktor masih di bawah itu. Anda termasuk PNS yang beruntung,” tutur Wakil Dubes dalam sambutannya secara langsung di Balai Budaya KBRI Paris. Kegiatan dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan setempat.
Dilanjutkan Wakil Dubes, dirinya berharap para PNS yang tengah menuntut ilmu agar terus menjaga semangat menjalankan studi doktoral. “Secara otomatis, karena Anda sekalian adalah PNS, studi ini bentuk menjalankan tugas negara di Prancis,” tegas Wakil Dubes Fernando.
Dijelaskan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Paris, Warsito, jumlah PNS yang sedang menempuh tugas belajar di Prancis pada tahun 2021 berjumlah 39 orang, dan semuanya berada pada program doktor.
“Proporsinya, 68% orang memelajari bidang riset sains dan teknologi, serta 32% orang riset bidang sosial-humaniora,” terang Warsito. Dia berharap seminar ini dapat membantu para mahasiswa saling memotivasi agar dapat menyelesaikan tugas belajar tepat waktu, berbagi pengalaman, serta mencari solusi tantangan yang dihadapi, dan juga meningkatkan komunikasi akademik antarpeneliti.
Para peserta dalam kegiatan ini secara bergiliran menyampaikan kemajuan dan tantangan studi, dan diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab.
“Para PNS mendapat beasiswa dari berbagai jenis. Ada yang berasal dari Pemerintah Indonesia melalui program LPDP, Beasiswa Unggulan Kemendikbudristek, Beasiswa Kemenag, dan juga beasiswa dari sumber internasional,” terang Atdikbud Warsito.
Salah satu peserta yang merupakan Pengajar di UIN Alauddin Makassar, Sitti Aisyah Rahman, mengapresiasi kegiatan ini. Sitti, yang tengah menempuh riset doktoral bidang arsitektur di INSA Strasbourg, berbagi tantangan yang sempat ia hadapi.
“Kendala Bahasa Prancis yang saya alami, berhasil saya atasi dengan mengikuti kelas bahasa dan juga bergabung dengan kelompok diskusi di kampus. Saya harap bisa menyelesaikan studinya tepat waktu,” ujar Sitti.
Atdikbud Warsito melaporkan, para PNS merupakan bagian dari pelajar-pelajar Indonesia yang ada di Prancis yang berjumlah sekitar 579 orang, terdiri dari pelajar S-3 sebanyak 10%; pelajar S-2 sebanyak 32%; pelajar S-1 57% dan pelajar jenjang diploma/magang sebanyak 0,9%.
Kegiatan seminar yang berlangsung pada 29-30 Oktober 2021 ini diikuti para PNS dari berbagai kementerian dan lembaga, di antaranya adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kementerian Agama; Mahkamah Konstitusi; Perpustakaan Nasional, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional.*** (Atdikbud Paris/ Lydia Agustina/ Seno Hartono)
Sumber :
Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Fernando Alwi, mengapresiasi semangat para abdi negara. “Kita tahu, jumlah PNS bergelar doktor masih sangat minim di negara kita, yaitu kurang dari 5%,” ungkap Wakil Dubes Fernando. “Bahkan di institusi pendidikan, jumlah doktor juga baru sebanyak 42.825 dosen atau sekitar 14,5% jumlah dosen. Apalagi di kementerian lain, tentu jumlah PNS doktor masih di bawah itu. Anda termasuk PNS yang beruntung,” tutur Wakil Dubes dalam sambutannya secara langsung di Balai Budaya KBRI Paris. Kegiatan dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan setempat.
Dilanjutkan Wakil Dubes, dirinya berharap para PNS yang tengah menuntut ilmu agar terus menjaga semangat menjalankan studi doktoral. “Secara otomatis, karena Anda sekalian adalah PNS, studi ini bentuk menjalankan tugas negara di Prancis,” tegas Wakil Dubes Fernando.
Dijelaskan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Paris, Warsito, jumlah PNS yang sedang menempuh tugas belajar di Prancis pada tahun 2021 berjumlah 39 orang, dan semuanya berada pada program doktor.
“Proporsinya, 68% orang memelajari bidang riset sains dan teknologi, serta 32% orang riset bidang sosial-humaniora,” terang Warsito. Dia berharap seminar ini dapat membantu para mahasiswa saling memotivasi agar dapat menyelesaikan tugas belajar tepat waktu, berbagi pengalaman, serta mencari solusi tantangan yang dihadapi, dan juga meningkatkan komunikasi akademik antarpeneliti.
Para peserta dalam kegiatan ini secara bergiliran menyampaikan kemajuan dan tantangan studi, dan diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab.
“Para PNS mendapat beasiswa dari berbagai jenis. Ada yang berasal dari Pemerintah Indonesia melalui program LPDP, Beasiswa Unggulan Kemendikbudristek, Beasiswa Kemenag, dan juga beasiswa dari sumber internasional,” terang Atdikbud Warsito.
Salah satu peserta yang merupakan Pengajar di UIN Alauddin Makassar, Sitti Aisyah Rahman, mengapresiasi kegiatan ini. Sitti, yang tengah menempuh riset doktoral bidang arsitektur di INSA Strasbourg, berbagi tantangan yang sempat ia hadapi.
“Kendala Bahasa Prancis yang saya alami, berhasil saya atasi dengan mengikuti kelas bahasa dan juga bergabung dengan kelompok diskusi di kampus. Saya harap bisa menyelesaikan studinya tepat waktu,” ujar Sitti.
Atdikbud Warsito melaporkan, para PNS merupakan bagian dari pelajar-pelajar Indonesia yang ada di Prancis yang berjumlah sekitar 579 orang, terdiri dari pelajar S-3 sebanyak 10%; pelajar S-2 sebanyak 32%; pelajar S-1 57% dan pelajar jenjang diploma/magang sebanyak 0,9%.
Kegiatan seminar yang berlangsung pada 29-30 Oktober 2021 ini diikuti para PNS dari berbagai kementerian dan lembaga, di antaranya adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kementerian Agama; Mahkamah Konstitusi; Perpustakaan Nasional, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional.*** (Atdikbud Paris/ Lydia Agustina/ Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 6548 kali
Editor :
Dilihat 6548 kali