Gelar Indonesia Day, KBRI Tokyo Kenalkan Pembuatan Tenun Ikat dan Resmikan PKBM Keempat di Jepang 24 November 2021 ← Back
Tokyo, 24 November 2021 --- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menggelar kegiatan terintegrasi budaya dan pendidikan dengan tema “Indonesia Day” yang digelar secara luring luring di Kota Toyota, Prefektur Aichi, pada Sabtu hingga Minggu, 20-21 November 2021. Acara ini dihadiri lebih dari 300 orang Warga Negara Indonesia dan Jepang dan dimeriahkan beberapa tarian asal Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat dan hadrah, yaitu salah satu bentuk kesenian dalam Islam yang diiringi dengan rebana (alat perkusi) sambil melantunkan syair-syair pujian terhadap Nabi Muhammad SAW). Selain itu, juga dipamerkan Wastra Indonesia, yaitu kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara, berupa tenun ikat asli Pulau Ende, Nusa Tenggara Timur.
Pengunjung diperkenalkan pengetahuan tentang tenun ikat dan diajarkan secara langsung serta boleh mencoba cara menenun dengan alat tradisional yang didatangkan langsung dari NTT pada acara ini. Dalam acara tersebut juga dibuka pelayanan langsung oleh KBRI Tokyo dalam bidang keimigrasian, konsuler dan keuangan.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, membuka acara dengan pengguntingan pita dan mengaku gembira atas terselenggaranya acara ini. Dihadiri Walikota Toyota Ota Toshihiko, Ketua Toyota International Association (TIA) Toyoda Akiko, dan Penasehat Toyota Indonesia Group (perkumpulan masyarakat Indonesia yang tinggal di Kota Toyota) Sugiura Toshio, acara juga dihadiri oleh pemuka-pemuka masyarakat dari berbagai perkumpulan kekeluargaaan seperti dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi.
“Indonesia Day ini membuat kita bisa berkumpul dengan masyarakat langsung sehingga KBRI dapat memberikan layanan dan berdialog langsung untuk mendengarkan masukan dan masalah yang dihadapi. Kombinasi dengan pentas seni-budaya dan bazar makanan melengkapi kebahagiaan bagi pengunjung,” papar Dubes Heri.
Dubes Heri, dalam kegiatan ini, juga meresmikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sekolah Nusantara di Toyota City, Prefektur Aichi, Jepang pada hari kedua pelaksanaan kegiatan. “PKBM ini adalah yang keempat yang sudah diresmikan di Jepang dan diperuntukkan sebagai layanan pendidikan nonformal bagi WNI yang bermukim di Jepang,” tutur Dubes Heri.
"PKBM dapat menjadi pusat pendidikan agama dan kebangsaan. Harapannya anak-anak Indonesia yang tinggal di Jepang tetap dapat memiliki pengetahuan dasar dan memahami wawasan kebangsaan, contohnya hafal lagu Indonesia Raya,” ujar Dubes Heri yang didampingi istri, Nuning Akhmadi.
Selanjutnya Wali Kota Toyota menyampaikan apresiasi atas prakarsa pendirian PKBM oleh Komunitas Indonesia di Toyota City. "PKBM dapat menjadi contoh bagi warga internasional yang bermukim di Jepang. Hal ini dimaksud agar mereka tidak melupakan akar mereka,” tambahnya.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Tokyo, Yusli Wardiatno yang mendampingi Duta Besar bersama Koordinator Fungsi Penerangan, Sodial dan Budaya Meinarti Fauzie, Atase Imigrasi Marina Magdalena Harahap, dan Atase Keuangan Sonny Surachman Ramli menyampaikan bahwa acara ini merupakan acara pertama luring terbesar yang selama masa pandemi, dan terlaksana berkat kerja sama dengan berbagai pihak seperti TIA, TIG, Perkumpulan Kebudayaan Indonesia Nagoya (PKIN) dan PPI Nagoya.
“Antusiasme warga Jepang saat melihat wastra tenun ikat asal NTT dan mencoba cara menenunnya mengindikasikan adanya rasa haus pengetahuan warga di sini akan budaya Indonesia. Ke depan, kami akan terus meningkatkan upaya serupa agar hubungan Jepang-Indonesia semakin kuat melalui diplomasi budaya. Terkait pelayanan pendidikan, bahkan wali kota memuji pembentukan PKBM sebagai upaya perlindungan KBRI terhadap wawasan dan ideologi kebangsaan WNI yang ada di negeri Sakura ini,” pungkas Yusli.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 725/sipres/A6/XI/2021
Pengunjung diperkenalkan pengetahuan tentang tenun ikat dan diajarkan secara langsung serta boleh mencoba cara menenun dengan alat tradisional yang didatangkan langsung dari NTT pada acara ini. Dalam acara tersebut juga dibuka pelayanan langsung oleh KBRI Tokyo dalam bidang keimigrasian, konsuler dan keuangan.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, membuka acara dengan pengguntingan pita dan mengaku gembira atas terselenggaranya acara ini. Dihadiri Walikota Toyota Ota Toshihiko, Ketua Toyota International Association (TIA) Toyoda Akiko, dan Penasehat Toyota Indonesia Group (perkumpulan masyarakat Indonesia yang tinggal di Kota Toyota) Sugiura Toshio, acara juga dihadiri oleh pemuka-pemuka masyarakat dari berbagai perkumpulan kekeluargaaan seperti dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi.
“Indonesia Day ini membuat kita bisa berkumpul dengan masyarakat langsung sehingga KBRI dapat memberikan layanan dan berdialog langsung untuk mendengarkan masukan dan masalah yang dihadapi. Kombinasi dengan pentas seni-budaya dan bazar makanan melengkapi kebahagiaan bagi pengunjung,” papar Dubes Heri.
Dubes Heri, dalam kegiatan ini, juga meresmikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sekolah Nusantara di Toyota City, Prefektur Aichi, Jepang pada hari kedua pelaksanaan kegiatan. “PKBM ini adalah yang keempat yang sudah diresmikan di Jepang dan diperuntukkan sebagai layanan pendidikan nonformal bagi WNI yang bermukim di Jepang,” tutur Dubes Heri.
"PKBM dapat menjadi pusat pendidikan agama dan kebangsaan. Harapannya anak-anak Indonesia yang tinggal di Jepang tetap dapat memiliki pengetahuan dasar dan memahami wawasan kebangsaan, contohnya hafal lagu Indonesia Raya,” ujar Dubes Heri yang didampingi istri, Nuning Akhmadi.
Selanjutnya Wali Kota Toyota menyampaikan apresiasi atas prakarsa pendirian PKBM oleh Komunitas Indonesia di Toyota City. "PKBM dapat menjadi contoh bagi warga internasional yang bermukim di Jepang. Hal ini dimaksud agar mereka tidak melupakan akar mereka,” tambahnya.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Tokyo, Yusli Wardiatno yang mendampingi Duta Besar bersama Koordinator Fungsi Penerangan, Sodial dan Budaya Meinarti Fauzie, Atase Imigrasi Marina Magdalena Harahap, dan Atase Keuangan Sonny Surachman Ramli menyampaikan bahwa acara ini merupakan acara pertama luring terbesar yang selama masa pandemi, dan terlaksana berkat kerja sama dengan berbagai pihak seperti TIA, TIG, Perkumpulan Kebudayaan Indonesia Nagoya (PKIN) dan PPI Nagoya.
“Antusiasme warga Jepang saat melihat wastra tenun ikat asal NTT dan mencoba cara menenunnya mengindikasikan adanya rasa haus pengetahuan warga di sini akan budaya Indonesia. Ke depan, kami akan terus meningkatkan upaya serupa agar hubungan Jepang-Indonesia semakin kuat melalui diplomasi budaya. Terkait pelayanan pendidikan, bahkan wali kota memuji pembentukan PKBM sebagai upaya perlindungan KBRI terhadap wawasan dan ideologi kebangsaan WNI yang ada di negeri Sakura ini,” pungkas Yusli.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 725/sipres/A6/XI/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 618 kali
Editor :
Dilihat 618 kali