Kunjungi Dua Kampus di Okinawa, KBRI Tokyo Dorong Kerja Sama Bidang Kelautan 11 November 2021 ← Back
Tokyo, 11 November 2021 --- Delegasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo yang dipimpin Wakil Kepala Perwakilan RI (Wakeppri) Tri Purnajaya didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Yusli Wardiatno dan Atase Imigrasi, Marina Magdalena Harahap pada Jumat, 5 November 2021 melakukan kunjungan kerja ke dua perguruan tinggi di Okinawa.
Peguruan tinggi yang disambangi tersebut merupakan dua kampus terbaik di wilayah paling selatan Jepang, yakni Okinawa Institute of Technology and Science (OIST) dan The University of the Ryukyus (TUR). Delegasi KBRI Tokyo di OIST diterima Wakil Rektor Robert Baughman dan Kepala Divisi Komunikasi dan Humas Tomohiko Teruya. Sementara kedatangan delegasi di TUR, Wakeppri Tri Purnajaya dan rombongan diterima Rektor Mutsumi Nishida, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Internasional Kiyoshi Ushikubo, Dekan Fakultas Sains Hideo Yamasaki, dan Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Kaori Kinjo.
Wakeppri Tri, pada pertemuannya dengan pihak TUR, menjelaskan peran KBRI dalam peningkatan hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Jepang di berbagai bidang termasuk pendidikan. Wakeppri pun menyampaikan program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) yang sudah dibuka pendaftarannya sampai 30 November 2021.
“TUR sangat potensial untuk menjadi mitra bagi Kemdikbudristek dalam program IISMA. Lokasi yang dekat sumberdaya dan ekosistem pesisir serta fasilitas stasiun lapang kelautan dengan ketersediaan asrama sangat cocok untuk menjadi mitra kerja sama riset dan edukasi dengan perguruan tinggi Indonesia yang memiliki stasiun lapang kelautan,” tegas Wakeppri.
Sementara itu, Atdikbud Yusli mengusulkan TUR untuk bersama-bersama perguruan tinggi Indonesia mengembangkan Marine Station Network for Global Education in Marine Science.
“Dengan kerja sama antar stasiun lapang, TUR dan perguruan tinggi Indonesia dapat memformulasikan paket kuliah ber-SKS atau riset bersama. Upaya kerja sama ini diharapkan akan kembali menggairahkan program dan riset ilmu kelautan yang dikembangkan sekitar awal tahun 1986. Riset-riset kelautan juga dapat mendukung sektor perikanan kita. Saya akan segera fasilitasi sebuah pertemuan melalui media rapat daring,” tutur Yusli.
Selain itu, Wakeppri Tri mengakui dirinya kagum saat diajak berkeliling kampus OIST dan dijelaskan tentang arsitektur, penataan dan manajemen gedung kampus OIST yang pembangunannya memperhatikan aspek lingkungan.
“Tata letak ruangan dan pengelolaan fasilitas laboratorium kampus ini dapat dijadikan contoh bagi kampus-kampus di Indonesia. Saya merekomendasikan kampus ini untuk program magang dalam pengelolaan kampus di Indonesia maupun dalam keilmuan di bidang kelautan,” ujar Tri.
Merespon hal tersebut, Robert Baughman pun setuju OIST menjadi tempat magang bagi mahasiswa atau dosen Indonesia. Baughman juga meminta delegasi KBRI kembali datang untuk merayakan 10 tahun berdirinya OIST di bulan Mei 2022.*** (Atdikbud Tokyo/ Lydia Agustina/ Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 6053 kali
Editor :
Dilihat 6053 kali