Atdikbud Canberra: Universitas Terbesar di Australia Tanggapi Positif Program IISMA 22 Desember 2021 ← Back
Canberra, 21 Desember 2021 --- Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Atdikbud RI) di Canberra, Mukhamad Najib menggelar serangkaian pertemuan dengan sejumlah universitas di Victoria, salah satunya dengan the University of Melbourne (UniMelb). Dalam pertemuan di Kampus UniMelb, dengan Assistant Deputy Vice-Chancellor International, University of Melbourne, Vedi Hadiz, Atdikbud Najib memperkenalkan salah satu program unggulan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dipayungi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, yaitu Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Diuraikan Atdikbud Najib, IISMA merupakan program mobilitas internasional mahasiswa Indonesia yang membuka kesempatan bagi mahasiswa program sarjana dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti proses pembelajaran di perguruan tinggi bereputasi mana pun di dunia untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan minat dan cita-citanya.
“Tujuan program IISMA ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, soft skills, dan pemahaman lintas budaya mahasiswa. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengenal dan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan. IISMA juga ditujukan untuk mengembangkan persahabatan dan jejaring mahasiswa peserta dengan mahasiswa, pengajar, maupun masyarakat secara umum di negara tempat mahasiswa melaksanakan program,” terang Atdikbud Najib di hadapan Assistant Deputy Vice-Chancellor International, Vedi Hadiz.
Terkait mempersiapkan lulusan, Najib mengatakan, IISMA juga mewadahi persiapan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, berpikiran terbuka, memiliki pengalaman dan pengetahuan global serta siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan komunitas global 5.0.
“IISMA juga diharapkan dapat memperkuat hubungan yang baik antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara-negara domisili perguruan tinggi mitra,” tutur Atdikbud Najib.
IISMA sendiri, menurut Najib, sudah dimulai pada tahun 2021. “Namun karena perbatasan Australia ditutup sepanjang tahun 2021, maka tidak ada pengiriman mahasiswa Indonesia ke Australia. Pada tahun 2022, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kemendikbudristek, mengundang kampus-kampus top dunia untuk bergabung dalam program IISMA, termasuk perguruan tinggi top di Australia,” tutur Najib.
Dua universitas terbaik di Australia yang diajak bekerja sama dalam program IISMA pada 2022, lanjut Najib, adalah Australia National University (ANU) dan the University of Melbourne (UniMelb). “Saya telah bertemu dengan pimpinan ANU bulan lalu untuk menawarkan IISMA dan mereka sangat tertarik, dan saat ini saya tawarkan juga ke UniMelb. Alhamdulillah, pimpinan UniMelb juga tertarik. Kedua universitas terbesar di Australia ini sangat positif terhadap tawaran bergabung dalam program IISMA ini,” ujar Najib.
Menanggapi hal itu, Vedi mengungkapkan IISMA memberi peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk mendapat pengalaman belajar di Australia. “Program IISMA sedang dibicarakan di tingkat rektorat dan tanggapannya sangat positif sampai saat ini,” ujar Vedi yang juga merupakan Director Asian Institute UniMelb.
“Mengenai tindak lanjut dari tawaran program IISMA sendiri, kemungkinan baru akan dimulai awal tahun baru karena minggu depan kampus sudah mulai libur,” tambah Vedi.
Dijelaskan Vedi, the University of Melbourne merupakan salah satu universitas yang tertua di Australia yang telah berdiri lebih dari 150 tahun lalu. Pada tahun 2021, universitas ini mendapatkan peringkat pertama di Australia dan peringkat ke 33 di dunia. Berdasarkan pemeringkatan QS World University Ranking, terdapat 14 program studi atau jurusan dari UniMelb yang masuk dalam top 20 secara internasional, di antaranya: bisnis dan manajemen, biologi, kimia, ilmu komputer, pendidikan dan lain-lain.
“Melihat rekam jejak dan reputasi UniMelb di tingkat nasional dan internasional yang sangat baik, maka akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa Indonesia untuk bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari universitas ini. Semoga tahun 2022 ini akan banyak mahasiswa Indonesia yang bisa diterima di UniMelb dan juga ANU,” tutur Najib.*** (Atdikbud Canberra/ Lydia Agustina/ Seno Hartono).
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4651 kali
Editor :
Dilihat 4651 kali