Kemendikbudristek Terus Dorong Satuan Pendidikan Vokasi Lakukan Inovasi 20 Desember 2021 ← Back
Salatiga, Kemendikbudristek --- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong satuan pendidikan vokasi untuk melakukan inovasi, salah satunya dengan menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri yang menjadi kunci dalam menyiapkan lulusan siap bersaing di industri global. Inovasi hebat dilakukan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Persada, Salatiga melakukan kolaborasi dengan perusahaan D Tech Enggineering menyelenggarakan proyek edukasi berkelanjutan (sustainable education project).
Melalui program ini, siswa lulusan SMK dapat belajar melanjutkan studi Diploma 3 (D-3) dan sekaligus menjalankan usaha produksi mesin. “Seperti inilah yang saya inginkan. Saya ingin di kampus-kampus vokasi ada lokakarya (workshop) seperti ini, anak-anak betul-betul belajar dalam menjalankan bisnis,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto saat mengunjungi lokakarya yang digelar D Tech Engginering di Akademi Teknik Wacana Manunggal yang berada di satu kompleks bangunan dengan SMK Nusa Persada, Salatiga, pada Jumat (17/12).
Yayasan Nusa Persada bersama dengan D Tech Engineering telah membina beberapa lulusan pendidikan vokasi untuk belajar sekaligus berkarya melalui program Sustainable Education Project. “Ini adalah sebuah program yang sama-sama menguntungkan (win-win solution), di mana lulusan SMK belajar melanjutkan studi D3 sekaligus menjalankan usaha produksi mesin CNC dan suku cadang (spareparts) sepeda motor,” ucap Wikan.
Dirjen Wikan mengaku bangga dan terkejut dengan adanya silicon valley yakni sebutan yang dikenal di luar negeri sebagai lokasi dengan laju perkembangan teknologi yang pesat. ”Saya sudah hampir dua tahun menjabat sebagai Dirjen namun baru mengetahui ada semacam silicon valley ini di Salatiga (di SMK Nusa Persada),” ungkapnya.
“Seharusnya politeknik-politeknik negeri di Indonesia seperti ini. Inilah yang dinamakan kemitraan yang positif, tahun depan saya akan coba menyesuaikan kembali program dana padanan (matching fund) agar bisa digunakan untuk program semacam ini,” tambahnya.
Pendiri perusahaan D Tech Enggineering, Arfian Fuadi menuturkan program ini sebagai salah satu cita-cita yang dibangun perusahaannya untuk dapat mengangkat semangat anak bangsa dalam menciptakan inovasi-inovasi terbaru. Ia mengisahkan bahwa di awal, perusahaannya murni melayani pesanan dari luar negeri, namun mulai tahun 2018 ia lebih menaruh perhatian kepada Indonesia.
“Kami prihatin manakala pada tahun yang sama kami melihat Indeks Paten Indonesia yang hanya berjumlah 21, sedangkan yang kami setor untuk US PTO (United States Patent and Trademark Office’s) berjumlah 25. Kami kaget dan ingin berbuat sesuatu untuk Indonesia,” ungkap Arfian.
Arfian menyampaikan setiap tahun perusahaannya melatih kurang lebih 500 orang yang terdiri dari guru serta peserta didik. “Kami terbuka, saat ini ada 15 SMK yang kami latih dan masih ada lagi di luar ini,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Yayasan Nusa Persada, Sumiyanto menuturkan para mahasiswa lulusan SMK Nusa Persada dapat membiayai kuliahnya melalui bisnis yang sedang dijalankan. “Anak-anak di Akademi Teknik Wacana Manunggal ini kami sediakan mesin CNC, untuk kemudian mendesain produknya sendiri yang kemudian dijual,” tuturnya.
“Mereka punya bidang market analysis, designer, operator dan pemasar yang akan menaruh produk di pasar daring (marketplace) untuk dijual, jadi mereka membiayai kuliahnya melalui bisnis yang mereka jalankan dan mendapat gaji,” imbuh Sumiyanto.
Dirjen Wikan mengapresiasi komitmen dan dukungan perusahaan D Tech Engineering terhadap pembinaan pendidikan vokasi yang telah dilakukan di 15 SMK. Untuk itu, Wikan berencana akan mengajak seluruh Direktur Politeknik untuk studi banding di Akademi Teknik Wacana Manunggal, agar dapat melihat program kemitraan yang telah dijalankan antara D Tech Engineering dan Akademi Teknik Wacana Manunggal.
Dalam kunjungan tersebut, turut mendampingi Pelaksana tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Plt. Direktur Mitras DUDI), Saryadi. Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke lokakarya pembuatan CNC di wilayah Noborejo, Salatiga.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#merdekabelajar
#VokasiKuatMenguatkanIndonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 807/sipres/A6/XII/2021
Melalui program ini, siswa lulusan SMK dapat belajar melanjutkan studi Diploma 3 (D-3) dan sekaligus menjalankan usaha produksi mesin. “Seperti inilah yang saya inginkan. Saya ingin di kampus-kampus vokasi ada lokakarya (workshop) seperti ini, anak-anak betul-betul belajar dalam menjalankan bisnis,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto saat mengunjungi lokakarya yang digelar D Tech Engginering di Akademi Teknik Wacana Manunggal yang berada di satu kompleks bangunan dengan SMK Nusa Persada, Salatiga, pada Jumat (17/12).
Yayasan Nusa Persada bersama dengan D Tech Engineering telah membina beberapa lulusan pendidikan vokasi untuk belajar sekaligus berkarya melalui program Sustainable Education Project. “Ini adalah sebuah program yang sama-sama menguntungkan (win-win solution), di mana lulusan SMK belajar melanjutkan studi D3 sekaligus menjalankan usaha produksi mesin CNC dan suku cadang (spareparts) sepeda motor,” ucap Wikan.
Dirjen Wikan mengaku bangga dan terkejut dengan adanya silicon valley yakni sebutan yang dikenal di luar negeri sebagai lokasi dengan laju perkembangan teknologi yang pesat. ”Saya sudah hampir dua tahun menjabat sebagai Dirjen namun baru mengetahui ada semacam silicon valley ini di Salatiga (di SMK Nusa Persada),” ungkapnya.
“Seharusnya politeknik-politeknik negeri di Indonesia seperti ini. Inilah yang dinamakan kemitraan yang positif, tahun depan saya akan coba menyesuaikan kembali program dana padanan (matching fund) agar bisa digunakan untuk program semacam ini,” tambahnya.
Pendiri perusahaan D Tech Enggineering, Arfian Fuadi menuturkan program ini sebagai salah satu cita-cita yang dibangun perusahaannya untuk dapat mengangkat semangat anak bangsa dalam menciptakan inovasi-inovasi terbaru. Ia mengisahkan bahwa di awal, perusahaannya murni melayani pesanan dari luar negeri, namun mulai tahun 2018 ia lebih menaruh perhatian kepada Indonesia.
“Kami prihatin manakala pada tahun yang sama kami melihat Indeks Paten Indonesia yang hanya berjumlah 21, sedangkan yang kami setor untuk US PTO (United States Patent and Trademark Office’s) berjumlah 25. Kami kaget dan ingin berbuat sesuatu untuk Indonesia,” ungkap Arfian.
Arfian menyampaikan setiap tahun perusahaannya melatih kurang lebih 500 orang yang terdiri dari guru serta peserta didik. “Kami terbuka, saat ini ada 15 SMK yang kami latih dan masih ada lagi di luar ini,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Yayasan Nusa Persada, Sumiyanto menuturkan para mahasiswa lulusan SMK Nusa Persada dapat membiayai kuliahnya melalui bisnis yang sedang dijalankan. “Anak-anak di Akademi Teknik Wacana Manunggal ini kami sediakan mesin CNC, untuk kemudian mendesain produknya sendiri yang kemudian dijual,” tuturnya.
“Mereka punya bidang market analysis, designer, operator dan pemasar yang akan menaruh produk di pasar daring (marketplace) untuk dijual, jadi mereka membiayai kuliahnya melalui bisnis yang mereka jalankan dan mendapat gaji,” imbuh Sumiyanto.
Dirjen Wikan mengapresiasi komitmen dan dukungan perusahaan D Tech Engineering terhadap pembinaan pendidikan vokasi yang telah dilakukan di 15 SMK. Untuk itu, Wikan berencana akan mengajak seluruh Direktur Politeknik untuk studi banding di Akademi Teknik Wacana Manunggal, agar dapat melihat program kemitraan yang telah dijalankan antara D Tech Engineering dan Akademi Teknik Wacana Manunggal.
Dalam kunjungan tersebut, turut mendampingi Pelaksana tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Plt. Direktur Mitras DUDI), Saryadi. Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke lokakarya pembuatan CNC di wilayah Noborejo, Salatiga.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#merdekabelajar
#VokasiKuatMenguatkanIndonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 807/sipres/A6/XII/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 856 kali
Editor :
Dilihat 856 kali