Kemendikbudristek Apresiasi Medco Papua Group Terima Peserta Program Beasiswa Magang Bersertifikat 10 Februari 2022 ← Back
Jakarta, 09 Februari 2022 --- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi perusahaan Medco Papua Group yang telah menerima 17 siswa dan dua guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari beberapa daerah untuk melaksanakan program Project Based Learning (PjBL) dan Magang/Praktek Kerja Lapangan (PKL) Bersertifikat (Microcredential). Sembilan belas peserta ini berasal dari Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan juga dari Papua sendiri.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Industri Kemendikbudristek, Saryadi, menyatakan bahwa program ini akan memperkuat pendidikan SMK dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki kompetensi berstandar dunia usaha dan dunia industri. “Kami sangat berharap melalui program ini dapat menguatkan kolaborasi dan sinergi antara Pendidikan Vokasi dan Dunia Industri dalam mencetak tenaga kerja terampil dan berdaya saing global lulusan SMK,” ujar Saryadi saat dimintai keterangannya di Jakarta, pada Rabu (9/2).
Tujuan utama dari program ini, jelas Saryadi adalah memberikan kesempatan kepada guru dan siswa SMK untuk memperbarui kompetensinya sesuai dengan kebutuhan serta teknologi terkini yang dimiliki industri. “Melalui program magang, guru dan siswa tidak hanya mendapatkan hardskill namun juga softskill dan juga karakter budaya industri,” ujar Saryadi.
Program ini merupakan bagian dari program Beasiswa Pendidikan Indonesia Non-Degree kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sasaran dari program ini sebanyak 190 siswa dan 90 guru SMK. Namun setelah melalui proses seleksi, peserta yang lolos tahun 2021 sebanyak 163 siswa dan 71 guru SMK yang tersebar di 20 perusahaan mitra dunia usaha dunia industri.
Sementara itu, Direktur Medco Papua Group Budi Basuki mengungkapkan bahwa pihaknya merasa bangga karena mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjalankan program beasiswa ini. “Program ini menjadi luar biasa karena peserta tidak hanya berasal dari Merauke tapi juga siswa-siswi SMK dari seluruh penjuru Indonesia. Ini dapat menjadi ajang silaturahmi yang baik bagi para siswa," ujar Basuki pada saat menerima 19 peserta magang, pada 3 Februari 2022.
Salah satu peserta magang dari SMK 1 Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Nur Sarina tak pernah menyangka bisa menginjakkan kaki di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua untuk melaksanakan magang.
Gadis berusia 17 tahun ini, menceritakan bahwa ia sebelumnya tidak pernah bepergian jauh. Namun, berkat program ini ia merasa senang karena mendapatkan pengalaman baru di daerah paling timur di Indonesia. “Saya memang mengikuti program ini supaya bisa magang di luar Sei Menggaris, sekaligus mencari pengalaman baru,” kata Nur.
Proyek yang akan dikerjakan ke depannya adalah proyek nyata dari dunia usaha dan dunia industri. Nantinya, para peserta secara berkelompok bekerja sama melaksanakan proses produksi menggunakan teknologi sesuai perkembangan yang ada di industri selama dua bulan. “Saya berharap akan mendapat banyak pengalaman yang baik selama mengikuti program ini, supaya nanti bisa dipraktikkan saat kembali Kalimantan Utara,” ucap Nur.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 56/sipers/A6/II/2022
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Industri Kemendikbudristek, Saryadi, menyatakan bahwa program ini akan memperkuat pendidikan SMK dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki kompetensi berstandar dunia usaha dan dunia industri. “Kami sangat berharap melalui program ini dapat menguatkan kolaborasi dan sinergi antara Pendidikan Vokasi dan Dunia Industri dalam mencetak tenaga kerja terampil dan berdaya saing global lulusan SMK,” ujar Saryadi saat dimintai keterangannya di Jakarta, pada Rabu (9/2).
Tujuan utama dari program ini, jelas Saryadi adalah memberikan kesempatan kepada guru dan siswa SMK untuk memperbarui kompetensinya sesuai dengan kebutuhan serta teknologi terkini yang dimiliki industri. “Melalui program magang, guru dan siswa tidak hanya mendapatkan hardskill namun juga softskill dan juga karakter budaya industri,” ujar Saryadi.
Program ini merupakan bagian dari program Beasiswa Pendidikan Indonesia Non-Degree kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sasaran dari program ini sebanyak 190 siswa dan 90 guru SMK. Namun setelah melalui proses seleksi, peserta yang lolos tahun 2021 sebanyak 163 siswa dan 71 guru SMK yang tersebar di 20 perusahaan mitra dunia usaha dunia industri.
Sementara itu, Direktur Medco Papua Group Budi Basuki mengungkapkan bahwa pihaknya merasa bangga karena mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjalankan program beasiswa ini. “Program ini menjadi luar biasa karena peserta tidak hanya berasal dari Merauke tapi juga siswa-siswi SMK dari seluruh penjuru Indonesia. Ini dapat menjadi ajang silaturahmi yang baik bagi para siswa," ujar Basuki pada saat menerima 19 peserta magang, pada 3 Februari 2022.
Salah satu peserta magang dari SMK 1 Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Nur Sarina tak pernah menyangka bisa menginjakkan kaki di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua untuk melaksanakan magang.
Gadis berusia 17 tahun ini, menceritakan bahwa ia sebelumnya tidak pernah bepergian jauh. Namun, berkat program ini ia merasa senang karena mendapatkan pengalaman baru di daerah paling timur di Indonesia. “Saya memang mengikuti program ini supaya bisa magang di luar Sei Menggaris, sekaligus mencari pengalaman baru,” kata Nur.
Proyek yang akan dikerjakan ke depannya adalah proyek nyata dari dunia usaha dan dunia industri. Nantinya, para peserta secara berkelompok bekerja sama melaksanakan proses produksi menggunakan teknologi sesuai perkembangan yang ada di industri selama dua bulan. “Saya berharap akan mendapat banyak pengalaman yang baik selama mengikuti program ini, supaya nanti bisa dipraktikkan saat kembali Kalimantan Utara,” ucap Nur.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 56/sipers/A6/II/2022
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 818 kali
Editor :
Dilihat 818 kali