Kepemimpinan Kuat Kepala Desa dalam Membangun PAUD di Desa Sekida, Kalimantan Barat  25 Februari 2022  ← Back

Jakarta, 25 Februari 2022 --- Komitmen kepala desa dalam membangun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berperan penting dalam percepatan ketersediaan PAUD. Dalam seminar nasional yang bertajuk “Menuju Pendidikan Desa Berkualitas melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa”, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka ruang bagi kepala-kepala desa untuk berbagi praktik baik.

Salah satu praktik baik tersebut datang dari Sujianto, Kepala Desa Sekida, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.  Sujianto memaparkan visinya untuk memajukan PAUD dengan memasukkannya ke dalam regulasi desa. “Mulai dari RPJMDes, dukungan penganggaran melalui APBDes, hingga peraturan desa seperti Peraturan Desa Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa, berikut anggarannya,” urainya.
 
Sujianto mengatakan, kepedulian untuk mengembangkan PAUD di desanya dilatarbelakangi karena minimnya jumlah anak yang berpendidikan. Padahal, ia yakin, pendidikan khususnya PAUD adalah pondasi dari lahirnya generasi gemilang di masa depan. Faktor pendukung berkembangnya PAUD di wilayahnya, lanjutnya, adalah adanya kesadaran para orang tua untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan.

“Mereka mau mendengar dan tertarik dengan program PAUD yang saya paparkan, adanya jumlah anak PAUD yang mencukupi, ada tenaga pengajar, dan masyarakat yang mau membuka lahannya untuk mendirikan PAUD,” terang Sujianto yang terpilih sebagai kepala desa sejak 2017 itu.

Sujianto juga menyoroti peran nyata Bunda PAUD Desa yang sangat dibutuhkan sebagai motor penggerak pelaksanaan kegiatan PAUD di desa. Pemerintahan desa, kata dia, juga perlu langsung bergerak memberikan dukungan baik dalam bentuk anggaran kegiatan maupun regulasi kebijakan. “Mulai dari bantuan mengurus akte notaris, bantuan sarana prasarana dan Alat Permainan Edukatif (APE) PAUD, hingga pengalokasian biaya pelatihan Diklat PAUD bagi semua pendidiknya,” terangnya.

Untuk menggalang dukungan dan memastikan keberlangsungan program PAUD di desanya, sejak terpilih, Sujianto melakukan musyawarah dengan masyarakat secara intensif. Awalnya, Sujianto menyampaikan visi misi tentang PAUD. Ternyata masyarakat antusias untuk berpartisipasi. Komitmen tersebut dimasukkan ke dalam RPJMDes sebagai acuan untuk mengimplementasikan program PAUD di masyarakat. “Inilah yang membuat program-program PAUD berjalan secara berkesinambungan,” kata Sujianto yang juga kerap melakukan sosialisasi secara rutin.

Dalam seminar ini pula, selain mendengar kisah praktik baik, para kepala desa belajar bagaimana langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk membentuk, meresmikan dan mengelola PAUD berkualitas, menjadikan PAUD sebagai prioritas pembangunan desa, memasukkan PAUD ke dalam berbagai instrumen kebijakan dan penganggaran, serta menjadikannya titik untuk berkolaborasi lintas pihak dan lintas sektor.

Lebih jauh, PAUD yang telah masuk ke sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di Kemendikbudristek akan mendapat banyak manfaat. Data yang terhimpun di Dapodik menjadi acuan bagi Kemendikbudristek untuk menyusun rencana program pengembangan PAUD yang dapat diikuti oleh PAUD yang telah terdaftar di Dapodik. Seminar ini juga menjadi momen pencanangan komitmen bersama dari para kepala desa untuk mempercepat ketersediaan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di tiap desa.  







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#MerdekaBermain
#SatuDesaSatuPAUD
#DemiKemajuan
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 89/sipers/A6/II/2022

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 916 kali