Rayakan Ulang Tahun ke-54, SEAMEO BIOTROP Luncurkan Program Penyelamatan Biodiversitas  24 Februari 2022  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek --- Pada 22 Februari 2022, SEAMEO BIOTROP merayakan hari ulang jadinya yang ke-54 dengan tema “Save Biodiversity for Future Generations” atau “Menyelamatkan Biodiversitas untuk Generasi Mendatang”. Beberapa program menarik ditayangkan seperti peluncuran program 10 B dan peluncuran Studio Podcast BIOSync.

Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti menyampaikan harapannya agar program-program tersebut mampu meningkatkan capaian dan dampak SEAMEO BIOTROP untuk mendukung capaian Kemendikbudristek sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Kemendikbudristek.  “Saya yakin bahwa program-program SEAMEO BIOTROP ini juga mendukung bidang prioritas SEAMEO di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan,” ucapnya.

Lebih lanjut Sesjen Suharti mengatakan, program-program strategis SEAMEO BIOTROP dapat mendorong kerja sama multilateral di bidang pendidikan dalam mendukung upaya internasional untuk mengurangi dampak global pandemi Covid-19 terhadap pendidikan. Hal ini sesuai dengan deklarasi yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia dalam agenda Presiden negara-negara G20 tahun ini.  

Dalam sambutannya, Direktur SEAMEO BIOTROP, Zulhamsyah Imran menyampaikan sikapnya. “SEAMEO BIOTROP siap menjadi garda terdepan untuk mendukung agenda pendidikan prioritas yang dicanangkan pada Agenda Presiden negara-negara G20. SEAMEO BIOTROP akan bergabung dalam “Recover Together, Recover Stronger” untuk mendukung “Save Biodiversity For Future Generations”, melalui program hari jadinya yang ke-54 untuk mendukung hasil pertemuan G20 tentang masalah pendidikan dan lingkungan,” tegas dia.  

Acara perayaan juga dimeriahkan dengan siniar (podcast) bertajuk “Save Biodiversity for Future Generations: Kontribusi SEAMEO BIOTROP untuk Menyelamatkan Keanekaragaman Hayati dan Prioritas Pendidikan Nasional”. Kegiatan ini dipandu oleh peneliti SEAMEO BIOTROP, Harry Imantho dengan menghadirkan dua narasumber yakni Direktur SEAMEO BIOTROP, Zulhamsyah Imran serta perwakilan dari Biro Kerjasama dan Humas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Yunitasari.  

SEAMEO BIOTROP adalah pusat penelitian regional dalam bidang biologi tropika yang didirikan pada tanggal 6 Februari 1968. Sejak itu, SEAMEO BIOTROP terus meningkatkan pelayanan yang luar biasa dalam rangka menerapkan mandat utamanya yakni secara berkelanjutkan mengatasi berbagai isu kritis di bidang biologi tropika di Asia Tenggara.  

Mandat utama tersebut diterapkan melalui penelitian, kegiatan pelatihan dan diseminasi informasi dan pengetahuan yang terkait erat dengan Rencana Strategis Terpadu dari Kemendikbudristek dalam rangka mendukung tujuh Program Prioritas SEAMEO, Agenda Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, Conference of the Parties (COP) of the Convention on Biological Diversity (CBD), the Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES), dan the ASEAN Center for Biodiversity.

“Usaha yang dilakukan oleh SEAMEO BIOTROP dalam menjawab tantangan berbagai isu di bidang biologi tropika di tingkat nasional dan regional adalah dalam rangka menyampaikan visinya yang sekaligus berperan sebagai pusat terdepan dalam mempromosikan dan memperkaya nilai-nilai murni dari biologi tropika di Asia Tenggara,” tutur Zulhamsyah Imran pada kegiatan yang berlangsung secara hibdrida di Jakarta, Selasa (22/2).

SEAMEO BIOTROP mengedepankan program kegiatan dengan tagline "Save Biodiversity". Program kegiatan tersebut berada dalam target "Tropical Biodiversity from Mountain to Ocean” (MoTO) dan diterjemahkan ke dalam tiga program utama, yaitu: 1) Restorasi dan Konservasi Ekosistem, 2) Pemanfaatan Berkelanjutan Keanekaragaman Hayati, Bioenergi, Bioteknologi untuk Mendukung Ketahanan Pangan, 3) Ketahanan Menghadapi Perubahan Iklim Global.

Pada kesempatan ini, Direktur SEAMEO BIOTROP juga menyampaikan, untuk mempercepat pelaksanaan program, SEAMEO BIOTROP meluncurkan program yang disebut BIOTROP in 100 Days (BID 100) yang telah terbukti meningkatkan visibilitas SEAMEO BIOTROP dan memberikan masukan dari berbagai pemangku kebijakan.  

“Keberhasilan program BID 100 ini mendorong SEAMEO BIOTROP untuk merumuskan program transformasi yang disebut 10 B yaitu BIOMA (BIOTROP Management and Administration), BIOTA (BIOTROP Innovate Transformation for Action), BEE (BIOTROP Education Exchange), BIOSOBAT (BIOTROP School of Biodiversity and Technology), BLF (BIOTROP Leadership Forum), BIOMIND (BIOTROP Initiation and Network Development), BIOChar (BIOTROP Charity), BTS (BIOTROP to School), BIOMOP (BIOTROP Media Outreach and Publication), and BLEND (BIOTROP Learning and Enrichment Development),” terangnya.

Kesepuluh program transformasi ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip utama (core values) yang baru dari SEAMEO BIOTROP yang diberi nama SCIENCE. “S adalah Sustainability (Keberlanjutan), C adalah Competence (Kompetensi), I adalah Integrity (Integritas), E adalah Equality (Kesetaraan), N adalah Novelty (Kebaruan), C adalah Connectivity (Konektivitas/Keterhubungan) dan E adalah Educate (Mendidik),” sebut dia.

Pada kesempatan ini, Direktur SEAMEO BIOTROP juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas capaian SEAMEO BIOTROP dengan melaksanakan program inisiatif 10 B yang bermanfaat bagi berbagai pemangku kepentingan termasuk sekolah, masyarakat, pemerintah dan sektor swasta di Asia Tenggara dan sekitarnya.

“Program-program inisiatif tersebut dilakukan untuk mendukung Area Prioritas SEAMEO dalam pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, terutama dalam mengatasi hambatan inklusi, ketahanan dalam menghadapi keadaan darurat, mempromosikan pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan, merevitalisasi pendidikan guru, dan mengadopsi sebuah kurikulum abad 21,” jelasnya.

Zulhamsyah Imran menyebut bahwa program-program tersebut bersifat strategis untuk mempromosikan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya untuk kualitas hidup yang lebih baik di Asia Tenggara. (sis/Denty A./Aline R.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2424 kali