SEAMEO BIOTROP Identifikasi Pengembangan Kapasitas dan Kerja Sama antara SMK dan DUDI  25 Februari 2022  ← Back

Jakarta, 25 Februari 2022 --- Dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri (DUDI), SEAMEO BIOTROP mengadakan kegiatan “Lokakarya dan Diskusi Terpumpun: Identifikasi Kebutuhan Pengembangan SMK di Bidang Biologi Tropis”. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengidentifikasi masalah, potensi, dan kebutuhan pengembangan kapasitas SMK, serta merumuskan kegiatan pengembangan kapasitas dan kerja sama dengan SMK di Indonesia.

Dalam sambutannya, Pelaksana tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (Plt. Kepala BKHM), Anang Ristanto berharap kegiatan ini dapat menjadi media bagi peningkatan kualitas pendidikan khususnya bagi sekolah vokasi di seluruh Indonesia. “Harapannya pendidikan vokasi dapat mencetak lulusan yang kompeten, berdaya saing dan adaptif terhadap tuntutan dan kebutuhan DUDI,” tuturnya yang disampaikan melalui Zoom, Rabu (23/2).

Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Direktur SEAMEO BIOTROP, Zulhamsyah Imran yang menekankan bahwa perlunya peningkatan mutu lulusan yang siap kerja. “Untuk menciptakan SMK yang mandiri dan berdaya saing tinggi maka perlu dilakukan Training Need Analysis (TNA),” ujarnya. Ia juga menjelaskan TNA dilakukan untuk mengetahui kesenjangan (gap) kompetensi yang dibutuhkan oleh DUDI dengan SMK di Indonesia khususnya di bidang biologi tropika.

Merespon analisis tentang TNA, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (Ditjen PAUDDikdasdikmen), Wardani Sugiyanto mengungkapkan bahwa ada kesenjangan menyangkut ketidaksesuaian antara kurikulum dengan kebutuhan DUDI. Oleh karena itu, perlu adanya pembelajaran berbasis projek (project based learning (PBL)). “Salah satu kurangnya inovasi teknologi dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan di SMK ketika dihadapkan dengan produksi skala industri,  sehingga untuk melepas sekat-sekat antara mata pelajaran dengan demand driver, perlu pengembangan kurikulum berbasiskan project based learning (PBL),” tekannya.   

Kegiatan SEAMEO BIOTROP terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan lokakarya dengan menghadirkan pemateri yakni Direktur SMK, Wardani Sugiyanto; Affiliate Scientist SEAMEO BIOTROP, Supriyanto; dan Koordinator Komisi Riset, Kerja Sama, dan Internasionalisasi, Fakultas Perikanan, IPB University, Riza Aitiando Pasaribu.

Beberapa topik yang disampaikan pada kegiatan ini adalah Model Pembelajaran dan Kurikulum Prototipe untuk Pengembangan Kapasitas SMK; “Best Practice” kegiatan pembinaan dan Kerja Sama SEAMEO BIOTROP dengan SMK di Indonesia melalui Program SMARTS-BE; Pengenalan Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan serta Prospek Kelautan Tropis di Indonesia. Adapun sesi kedua dilanjutkan dengan acara diskusi terpumpun yang terbagi menjadi dua kelompok.  

Kegiatan yang terselenggara untuk mendukung tujuan SDG’s nomor 4 yaitu untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas ini dihadiri 259 peserta yang merupakan tenaga pendidik SMK yang tersebar di seluruh Indonesia.



Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#BersamaHadapiCorona
#DemiKemajuan
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 85/sipers/A6/II/2022

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 672 kali