Sinergi KBRI Beijing dan ACC Bangkitkan Motivasi GTK Penggerak Indonesia Tingkatkan Kecakapan  04 Februari 2022  ← Back



Beijing, 4 Februari 2022 – Percepatan tren digitalisasi di tengah pandemi COVID-19 kian hari kian dirasakan dan semakin banyak teknologi dan inovasi baru yang hadir. Saat ini, semua generasi mau tidak mau harus hidup berdampingan dengan dunia digital. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing (KBRI) di Beijing, Tiongkok pun mencermati kondisi yang dipengaruhi oleh pandemi ini. Sebagai perwakilan Kemendikbudristek di Tiongkok, Kantor Atdikbud KBRI Beijing ingin merangkul berbagai pihak untuk bangkit bersama, terutama guna mendorong Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Indonesia dapat memiliki tambahan kecakapan hidup di tengah pandemi. Kali ini, Kantor Atdikbud Beijing melakukan kunjungan resmi ke kantor ASEAN-China Center (ACC), Senin (31/1).
 
Kunjungan resmi Atdikbud KBRI Beijing, Yaya Sutarya diterima langsung oleh Sekretaris Jenderal ACC, Chen Dehai di ruang kerjanya.
 
Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menindaklanjuti rencana pelatihan yang akan difasilitasi oleh Kantor Atdikbud KBRI Beijing dan ACC dengan target 2500 orang kepala sekolah dan 2500 orang guru penggerak pengampu bidang studi Science, Engineering, Technology, and Mathematics (STEM) dan pendidikan khusus/Luar Biasa (LB) di berbagai wilayah di Indonesia. “Kami menyambut baik serta mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh mitra kami dari ACC,” ujar Atdikbud Yaya saat memulai pertemuan. Dalam diskusi, Atdikbud Yaya mengungkapkan pelatihan tersebut akan dimulai pada bulan Maret 2022. “Pelatihan akan dibagi ke dalam 5 angkatan. Adapun materi pelatihan mencakup kepemimpinan pengelolaan sekolah, bidang studi matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Teknologi Informasi dan Komunikasi, bahasa Mandarin, pendidikan khusus untuk SDLB, SMPLB, SMALB serta pendidikan vokasi (digital technology, otomotif, engineering, pariwisata dan kecerdasan buatan/AI),” ujar Yaya.
 
Pada kesempatan yang sama, Chan Dehai menyampaikan apresiasi atas kerja sama untuk GTK Indonesia tersebut. “Pada tahun 2021 lalu, ACC dan KBRI Beijing telah melakukan pelatihan secara daring untuk GTK Indonesia dengan sukses. Kami harapkan kerja sama yang baik ini akan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,” tekan Chan Dehai.
 
Senada dengan itu, Yaya turut menyampaikan program Kepala Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak Kemendikbudristek yaitu program pendidikan kepemimpinan bagi kepala sekolah dan guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan. “Program pelatihan yang akan dimulai bulan Maret mendatang juga akan bersifat inklusif diantaranya menyasar guru pendidikan khusus, salah satunya penyandang tuna netra,” pungkas Yaya.
 
Di akhir pertemuan, Atdikbud Yaya berharap sinergi berkesinambungan yang telah terjalin melalui dukungan penyediaan pelatihan yang berkualitas dari ACC serta didukung pula oleh Centre for Language Education and Cooperation, UNESCO Desk serta beberapa universitas ternama di Tiongkok akan mendorong lahirnya sumber daya manusia unggul asal Indonesia yang akan menjadi pemimpin Indonesia era emas 2045. (Andrew Fangidae/Seno Hartono)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3889 kali