Dubes Siswo Imbau Mahasiswa Indonesia di Australia Bangun Pergaulan Internasional  25 Maret 2022  ← Back



Canberra, 24 Maret 2022 ---  Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono, menekankan pentingnya mahasiswa tanah air membangun jaringan kala merantau dan menempuh pendidikan tinggi di Australia. “Generasi muda sudah pasti harus belajar dengan keras, apalagi ketika punya kesempatan berkuliah di kampus-kampus dunia. Namun, tak hanya belajar, penting juga buat anak muda bergaul dan berjejaring dengan warga Australia dan mahasiswa internasional lainnya. Jaringan ini, kelak, punya potensi manfaat untuk membangun bangsa,” ucap Dubes Siswo saat dihubungi Kamis (24/3).
 
Dubes Siswo menekankan, mobilitas mahasiswa Indonesia ke kancah internasional sudah seharusnya bukan hanya sekadar pergi ke luar negeri. “Yang harus diingat juga, mahasiswa pergi meninggalkan tanah air untuk belajar dan mencari pengalaman. Tapi, kelak pada waktunya para mahasiswa kembali untuk membangun negeri,” ucap Dubes Siswo.
 
Hal tersebut disampaikannya pada Penyambutan Mahasiswa Baru di Australian National University (ANU) yang digelar Australian National University Indonesia Student Association (ANUISA), suatu organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di ANU, Jumat lalu.
 
Dalam sambutannya, Dubes Siswo yang juga merupakan Alumni ANU, menyampaikan nostalgianya dulu ketika menjadi mahasiswa. Menurut Siswo, saat dirinya kuliah di ANU dulu situasi kampus masih sangat sepi jauh sekali dengan kondisi yang ada saat ini. “Saya kuliah di Australia selama delapan tahun dari S1 sampai S3, dan jadi Dubes baru tiga bulan. Jadi, saya lebih lama jadi mahasiswa dibanding jadi diplomat,” ucap Dubes Siswo yang disambut meriah oleh mahasiswa baru.
 
Menurut Dubes Siswo, hal ini dirinya ceritakan kepada mahasiswa baru supaya mahasiswa benar-benar bisa memanfaatkan kesempatan kuliah di ANU untuk belajar dengan baik dan pada saat yang sama juga mau bergaul untuk membangun jaringan.
 
Dubes Siswo juga menceritakan bahwa dulu saat kuliah di ANU, dirinya tinggal di Toad Hall, salah satu asrama mahasiswa yang paling dekat dengan kampus ANU. “Dulu, saya punya kakak kelas bernama Penny Williams. Dulu kami sama-sama tinggal di Asrama Toad Hall dan memiliki hubungan yang baik. Saat ini, saat saya diamanahkan menjadi Dubes RI untuk Australia, ternyata Mbak Penny juga ditugaskan menjadi Dubes Australia di Indonesia,” tutur Siswo.
 
Dilanjutkan Siswo, hubungan baiknya dengan Duta Besar Penny Williams sejak masa kuliah, memudahkan dirinya dan Dubes Penny berinteraksi. “Tentu saja, hal ini  dapat membantu menguatkan hubungan Australia dan Indonesia. Inilah contoh buah dari pergaulan internasional yang telah saya dapatkan. Saya harap, kalian juga dapat membina hubungan baik dengan teman-teman berkebangsaan Australia dan mahasiswa internasional lainnya selama belajar di kampus,” urai Siswo.
 
Sementara itu Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Canberra, Mukhamad Najib, mengaku gembira dengan begitu banyaknya mahasiswa baru dari Indonesia di ANU. “Mahasiswa yang berhasil diterima di ANU, apalagi mahasiswa yang mendapatkan beasiswa,baik dari Pemerintah Australia maupun dari Pemerintah Indonesia, tentunya merupakan orang-orang pilihan. Semoga kalian bisa benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan yang terbaik,” tutur Najib dalam kesempatan yang sama.
 
Atdikbud Najib menguraikan, selama dua tahun ini perbatasan Australia ditutup karena Covid-19 sehingga tidak ada mahasiswa baru dari Indonesia yang bisa datang ke kampus-kampus di Australia. “Namun setelah perbatasan dibuka pada akhir tahun 2021 lalu, mahasiswa Indonesia kembali mendapatkan kesempatan untuk datang dan kuliah di Australia,” tutur Najib.
 
Saat ini, menurut Najib, berdasarkan data tahun 2022, ada sekitar 11 ribu mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia. Dari jumlah itu, sekitar 80% nya kuliah di perguruan tinggi dan sisanya ada yang mengambil kursus, sekolah vokasi dan lain-lain. “Saat ini jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia relatif turun dibanding sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Kalau dulu mahasiswa Indonesia bisa mencapai angka 20 ribuan, saat ini, dari data terakhir yang kami terima ada sekitar 11 ribuan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia,” jelas Najib.
 
Selain acara utama berupa perkenalan mahasiswa baru, acara penyambutan juga diisi dengan penjelasan mengenai keimigrasian, hiburan berupa penampilan angklung dan diakhiri dengan makan bersama dan ramah tamah.
 
Menurut Ketua PPI ANU, Riandy Laksono, anggota baru ANUISA yang sudah mendaftar ada 85 orang dan mayoritas adalah mahasiswa S2 dan S3. “Kalau dengan mahasiswa S1 yang umumnya non beasiswa, kemungkinan mahasiswa baru dari Indonesia pada tahun 2022 lebih dari 100 orang di ANU ini,” ungkap Riandy.
 
Penyambutan mahasiswa baru ini dihadiri Sidharta Sembiring selaku Sekretaris Pertama Fungsi Protokol dan Konsuler, Dody Harendro selaku Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya, serta jajaran staf KBRI Canberra.*** (Atdikbud Canberra/ Lydia Agustina/ Seno Hartono)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2694 kali