Kolaborasi Lembaga Nasional dan Internasional Hasilkan RISPRO UKICIS  18 Maret 2022  ← Back

London, 18 Maret 2022 --- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), bekerja sama dengan UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS) meluncurkan program Riset Inovatif Produktif (RISPRO) bertema “UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS)”.

RISPRO UKICIS  merupakan skema pendanaan bagi peneliti Indonesia yang ingin melakukan kerja sama riset dengan perguruan tinggi terbaik di UK. UKICIS sendiri merupakan konsorsium yang beranggotakan tujuh perguruan tinggi di Indonesia dan UK yang dibentuk pada Agustus 2020 dengan misi mempercepat transfer teknologi antar kedua negara.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada peluncuran RISPRO UKICIS mengungkapkan bahwa bidang tersebut di atas merupakan lima fokus riset nasional di lingkup pendidikan tinggi, sebagaimana arahan langsung dari Presiden Joko Widodo. “Betapa pentingnya peningkatan ekosistem riset tanah air, harapan kami melalui program-program seperti Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka serta skema pendanaan RISPRO UKICIS, kampus-kampus di tanah air akan bertransformasi dengan ekosistem riset yang semakin inovatif,” ujarnya secara daring, Rabu (16/3).   

Menambahkan, Direktur Jenderal Diktiristek Profesor Nizam berharap RISPRO UKICIS dapat menjadi pengungkit terselenggaranya riset yang memiliki dampak bagi masyarakat luas dan bersinergi dengan program-program pertukaran mahasiswa dan akademisi Kemendikbudristek, serta manajemen talenta. “Kami mendorong pemerintah UK untuk turut memberikan dukungan dalam bentuk pendanaan sebagai tindak lanjut dari inisiatif baik dari pemerintah Indonesia,” katanya.  

Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto menyampaikan bahwa pendanaan sebesar Rp 44 milyar (USD 3 juta) akan digunakan untuk menguatkan riset nasional di bidang Green Economy, Blue Economy, Digital Technology, Health, dan Tourism selama empat  tahun (2022-2026). RISPRO UKICIS dapat diakses oleh perguruan tinggi di Indonesia, baik yang berafiliasi dengan UKICIS maupun tidak.  

Kerja Sama Riset dan Inovasi sebagai Perekat Hubungan Bilateral Indonesia dan UK

Duta Besar Indonesia untuk UK, Irlandia, dan IMO, Desra Percaya menegaskan bahwa kerja sama riset dan inovasi merupakan salah satu prioritas hubungan bilateral Indonesia dan UK. RISPRO UKICIS merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung intensifikasi kerja sama riset oleh kedua negara. “Saya harap, UKICIS menggunakan kesempatan ini untuk merangkul perguruan tinggi di kedua negara serta memberdayakan ilmuwan diaspora Indonesia di UK dalam menjalankan program ini,” ucapnya.  

Senada dengan itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengutarakan bahwa RISPRO UKICIS adalah manifestasi dari kerja sama Indonesia dan UK di bidang edukasi dan ilmu pengetahuan yang ditandatangani pada Agustus 2020 lalu. “UK dapat terus menjadi mitra utama Indonesia selepas KTT COP 26 di Glasgow tahun 2021, dalam memenuhi target global net zero emission lewat pembangunan ekosistem riset berkelas dunia,” tambahnya.

Rektor UGM, Panut Mulyono juga memandang positif bahwa RISPRO UKICIS ini adalah realisasi dari mimpi kerja sama Indonesia dan UK di bidang pendidikan dan penelitian. Menurutnya, ini adalah babak baru dalam kerja sama antara kedua negara dalam rangka menciptakan solusi bagi permasalahan yang dihadapi keduanya bahkan dunia.

“Dengan dukungan dana dari LPDP dan kontribusi dari semua pihak yang terlibat, peneliti dari kedua negara akan bisa bekerja sama bahu-mambahu guna menghasilkan dampak yang nyata,” ujarnya optimistis.

Kerja Sama Indonesia-UK dalam Mendukung Lima Sektor Riset Prioritas Nasional: Green Economy, Blue Economy, Digital Technology, Health, dan Tourism

Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di London, Khairul Munadi menyambut skema UKICIS sebagai pembuka jalan terbangunnya komitmen pendanaan bilateral antar kedua negara dalam kerja sama riset dan teknologi.

Direktur Utama British Council untuk Indonesia, Hugh Moffatt menilai RISPRO UKICIS sebagai contoh nyata tindak lanjut kerja sama Indonesia-UK di bidang transportasi yang berkelanjutan (sustainable transportation) dan aktivitas ekonomi yang tidak mengabaikan lingkungan (green economy).

“British Council sendiri telah mengadakan hibah riset bertajuk Transnational Education – Going Global Partnership yang turut mendukung kerja sama riset Indonesia dan UK di bidang sustainable transportation,” pungkasnya.

Koordinator dari UKICIS sekaligus Assistant Professor di University of Nottingham, Bagus Muljadi menegaskan bahwa UKICIS adalah konsorsium inklusif yang akan merangkul sebanyak mungkin perguruan tinggi di tanah air yang ingin bermitra dengan institusi terbaik di UK. Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada rekan-rekan komite pengarah (steering committee) dari UKICIS yang telah bersama-sama menggagas inisiatif unik ini di tahun 2021 yaitu Rino R. Mukti (Institut Teknologi Bandung), I Made Andi Arsana (Universitas Gadjah Mada), Berry Juliandi (IPB), Benny Tjahjono (Coventry University), Irwanda Laory (University of Warwick), dan pengurus inti UKICIS, yaitu Inaya Rakhmani, Munawar Khalil, dan Dede Djuhana (Universitas Indonesia).

Rektor IPB, selaku Project Management Office dari RISPRO UKICIS, Profesor Arif Satria berharap agar setelah UK, inisiatif UKICIS dapat diemulasi oleh Indonesia dengan negara-negara G20 lainnya.
 


Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
    
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI    
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id     

#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 139/sipers/A6/IIl/2022

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1881 kali