Kupas Tuntas Dampak dan Resiko Lingkungan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara  14 Maret 2022  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek --- SEAMEO BIOTROP bekerja sama dengan Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI), Direktorat Kerja Sama dan Hubungan Alumni Intitut Pertanian Bogor (DKHA IPB), serta Dewan Pengurus Pusat Himpunan Alumni IPB (DPP HA IPB) menyelenggarakan kegiatan “Talkshow Suara Cendekia Indonesia Selamatkan Alam (SCISA), Series 1: Kupas Tuntas Dampak dan Risiko Lingkungan Pembangunan IKN Nusantara”.

Gelar wicara ini diselenggarakan untuk mendiseminasikan antisipasi kerentanan lingkungan akibat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Harapannya, hasil pembahasan dapat menjadi masukan bagi rumusan kebijakan yang konstruktif bagi kebijakan pemerintah.

Gelar wicara menghadirkan narasumber dari berbagai pemangku kepentingan yaitu, Pelaksana tugas (Plt.) Deputi Bidang Kemaritiman Sumber Daya Alam, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas ), Arifin Rudiyanto; Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK), Erik Teguh Primiantoro; serta Profesional dan Ahli Lingkungan Hidup, Masnellyarti Hilman.

Berikut kesimpulan yang disarikan dari acara ini oleh Direktur SEAMEO BIOTROP, Zulhamsyah Imran selaku moderator. Pertama, pemindahan IKN tidak terlepas dari strategi pembangunan untuk merespon kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan serta tantangan pembangunan di masa depan.

Kedua, ada empat motivasi utama pemindahan IKN yaitu mencapai target Visi Indonesia 2045, kebutuhan membangun IKN yang berwawasan kebangsaan, keinginan untuk menyeimbangkan pembangunan dari Jawasentris menjadi Indonesiasentris, serta mempercepat pemulihan dan transformasi ekonomi nasional pasca Covid-19.

Ketiga, pembangunan IKN akan menjadi identitas nasional. Keempat, pembangunan IKN akan memperhatikan aspek lingkungan. Kelima, penutupan lahan di lokasi pembangunan, direncanakan 75 persennya dialokasikan untuk perbaikan lingkungan. Keenam, perlunya analisis dampak lingkungan (Amdal) dalam rencana utama (masterplan) pembangunan IKN guna meminimalkan dampak risiko lingkungan.

Ketujuh, pembangunan IKN akan memperhatikan rencana Nationally Determined Contribution (NDC) dan FOLU Net Sink 2030. Kedelapan, berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis IKN 2020, Kalimantan secara umum memiliki sumber daya yang luar biasa, dan perlu memperhatikan dampak bahaya terhadap ekologi (ecological hazard).

Dalam sambutannya Arif Satria menyatakan bahwa pembuatan kebjakan harus berdasarkan sains. “Kebijakan diharapkan selalu berbasis ilmu dan kita tahu kemajuan sebuah negara ilmu menjadi tumpuan dan acuan dalam pengambilan keputusan yang strategis,” ujarnya pada 11/3 di hadapan lebih dari 200 peserta yang terdiri dari beberapa pemangku kepentingan seperti pemerintah, akademisi, swasta, dan masyarakat umum.

Ia berarap gelar wicara ini dapat memberikan masukan yang penting untuk pemerintah dalam pembangunan IKN Nusantara yang memperhatikan prinsip keberlanjutan dan keadilan.

Selaku Ketua Umum DPP HA IPB, Walneg S. menyampaikan bahwa pembangunan fisik IKN Nusantara akan berdampak pada flora dan fauna, banjir, sampah, limbah, hingga sosial, ekonomi dan budaya yang juga harus diperhatikan,” pesannya.

“Saya harap, forum ini dapat menjadi media forum terbuka untuk menampung pendapat mengenai dampak pembangunan IKN Nusantara melalui pendekatan yang ilmiah,” tekannya. (day SEAMEO BIOTROP/Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 17206 kali