Negara G20 Dukung yang Telah Dilakukan Indonesia Melalui Merdeka Belajar 18 Maret 2022 ← Back
Yogyakarta, 17 Maret 2022 - Sebagai agenda prioritas keempat yaitu Masa Depan Dunia Kerja Pasca COVID-19, Chair of G20 Education Working Group (EdWG) Iwan Syahril pada pertemuan pertama G20 EdWG 2022 menyampaikan pentingnya mempersiapkan lulusan yang adaptif dan siap terjun ke dunia kerja.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia saat ini mengedepankan kemitraan antara universitas dan industri. Selanjutnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga turut didorong untuk mengadopsi skema kemitraan link-and-match, sehingga dapat mengembangkan kurikulum yang relevan bagi kemajuan keterampilan siswa, sekaligus meningkatkan infrastruktur sekolah.
Dalam sesi pertemuan tersebut, pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja menjadi perhatian para delegasi. Neeta Prasad, Troika Co-Chair dari India mengatakan, “Kami berterima kasih kepada Indonesia yang telah memilih topik yang sangat penting ini. Diskusi ini akan memungkinkan kita untuk memahami keterampilan baru dan peran pekerjaan yang diperlukan di masa depan, di mana pemerintah dan kalangan industri dapat membantu mengakselerasi perbaikan tersebut.”
Hal serupa juga disampaikan oleh Ender Ereskici, Ketua Delegasi Turki yang mendukung agenda prioritas yang diusung kepemimpinan Indonesia ini, “Menghubungkan dunia pendidikan dan dunia bisnis serta industri merupakan hal yang sangat efektif untuk mempersiapkan anak-anak kita menghadapi masa depan.”
Chair of G20 EdWG menuturkan, sebagai bentuk adaptasi dan antisipasi perubahan kebutuhan dunia kerja, pelaku pendidikan harus mendapatkan lebih banyak otonomi untuk berkreasi dan berinovasi. “Khusus untuk pendidikan tinggi dan vokasi, tuntutan bertransformasi jauh lebih tinggi. Sejak mahasiswa lulus dari pendidikan, mereka akan langsung terlibat dalam dunia kerja,” tegasnya.
Transformasi ini juga menjadi fokus terobosan Merdeka Belajar Episode Kesebelas Kampus Merdeka Vokasi, yakni untuk mewujudkan ekosistem pendidikan yang semakin relevan dengan dunia kerja. Hal serupa juga diharapkan pada lulusan sekolah kejuruan seperti SMK, agar siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat dan perubahan substansial dalam dunia angkatan kerja. Terkait SMK, Iwan berbagi praktik baik Merdeka Belajar Episode Kedelapan, yakni SMK Pusat Keunggulan.
Pertemuan G20 EdWG hari ini turut dihadiri oleh Ketua Digital Economy Working Group Indonesia, Ketua Engagement Group B20, T20, dan Think20. Selain itu, 27 delegasi hadir secara luring, yakni delegasi Afrika Selatan, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, Prancis, Singapura, Spanyol, Uni Emirat Arab, Bank Dunia, UNESCO, dan UNICEF. 59 delegasi menghadiri secara daring, yakni delegasi Amerika Serikat, Belanda, Britania Raya, India, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja (sebagai Ketua ASEAN), Kanada, Korea Selatan, Mexico, Rwanda (sebagai Ketua NEPAD), Turki, Uni Eropa, dan OECD.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#PulihBersama
#G20Indonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 135/sipers/A6/III/2022
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia saat ini mengedepankan kemitraan antara universitas dan industri. Selanjutnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga turut didorong untuk mengadopsi skema kemitraan link-and-match, sehingga dapat mengembangkan kurikulum yang relevan bagi kemajuan keterampilan siswa, sekaligus meningkatkan infrastruktur sekolah.
Dalam sesi pertemuan tersebut, pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja menjadi perhatian para delegasi. Neeta Prasad, Troika Co-Chair dari India mengatakan, “Kami berterima kasih kepada Indonesia yang telah memilih topik yang sangat penting ini. Diskusi ini akan memungkinkan kita untuk memahami keterampilan baru dan peran pekerjaan yang diperlukan di masa depan, di mana pemerintah dan kalangan industri dapat membantu mengakselerasi perbaikan tersebut.”
Hal serupa juga disampaikan oleh Ender Ereskici, Ketua Delegasi Turki yang mendukung agenda prioritas yang diusung kepemimpinan Indonesia ini, “Menghubungkan dunia pendidikan dan dunia bisnis serta industri merupakan hal yang sangat efektif untuk mempersiapkan anak-anak kita menghadapi masa depan.”
Chair of G20 EdWG menuturkan, sebagai bentuk adaptasi dan antisipasi perubahan kebutuhan dunia kerja, pelaku pendidikan harus mendapatkan lebih banyak otonomi untuk berkreasi dan berinovasi. “Khusus untuk pendidikan tinggi dan vokasi, tuntutan bertransformasi jauh lebih tinggi. Sejak mahasiswa lulus dari pendidikan, mereka akan langsung terlibat dalam dunia kerja,” tegasnya.
Transformasi ini juga menjadi fokus terobosan Merdeka Belajar Episode Kesebelas Kampus Merdeka Vokasi, yakni untuk mewujudkan ekosistem pendidikan yang semakin relevan dengan dunia kerja. Hal serupa juga diharapkan pada lulusan sekolah kejuruan seperti SMK, agar siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat dan perubahan substansial dalam dunia angkatan kerja. Terkait SMK, Iwan berbagi praktik baik Merdeka Belajar Episode Kedelapan, yakni SMK Pusat Keunggulan.
Pertemuan G20 EdWG hari ini turut dihadiri oleh Ketua Digital Economy Working Group Indonesia, Ketua Engagement Group B20, T20, dan Think20. Selain itu, 27 delegasi hadir secara luring, yakni delegasi Afrika Selatan, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, Prancis, Singapura, Spanyol, Uni Emirat Arab, Bank Dunia, UNESCO, dan UNICEF. 59 delegasi menghadiri secara daring, yakni delegasi Amerika Serikat, Belanda, Britania Raya, India, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja (sebagai Ketua ASEAN), Kanada, Korea Selatan, Mexico, Rwanda (sebagai Ketua NEPAD), Turki, Uni Eropa, dan OECD.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#PulihBersama
#G20Indonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 135/sipers/A6/III/2022
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 987 kali
Editor :
Dilihat 987 kali