Sinergi Kemendikbudristek, Pemda dan Komunitas Maluku Utara Perkuat Pemajuan Budaya 26 Maret 2022 ← Back
Jakarta, 25 Maret 2022 – Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, menguraikan bahwa Maluku Utara merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menyimpan kekayaan budaya luar biasa. “Bekerja dari Maluku Utara diharapkan dapat membantu dan membangun terwujudnya penguatan ekosistem kebudayaan yang ada. Dengan demikian makin erat kerja sama agenda pemajuan kebudayaan Kemendikbudristek bersama penggerak kebudayaan di daerah,” ucap Mahendra di Jakarta, Jumat (25/3).
“Kunjungan kerja ke Maluku Utara merupakan salah satu realisasi dari arahan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid agar lebih rutin turun langsung ke berbagai lokasi di Indonesia, sehingga dapat mengeksplorasi apa saja yang bisa dijadikan pemajuan kebudayaan,” ucap Mahendra. Sebelumnya, Mahendra melakukan kunjungan kerja ke Maluku Utara, 20-23 Maret lalu.
“Kemendikbudristek siap berkolaborasi dengan komunitas budaya Maluku Utara untuk membesarkan pemajuan kebudayaan. Dari saran dan diskusi para diharapkan muncul karya seni budaya dari komunitas di Maluku Utara yang mendukung mendunianya budaya Indonesia,” ujar Mahendra.
Selama kunjungan kerja, sejumlah agenda terkait pemajuan kebudayaan lokal didorong, antara lain melalui pertemuan dengan beberapa pejabat daerah kabupaten, kota, provinsi, serta jajaran pegawai di lingkungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), sosialisasi perizinan film, dialog bersama pegiat budaya, serta menyaksikan penampilan seni Maluku Utara. Beberapa pejabat daerah yang ditemui Mahendra, yaitu Wali Kota Tidore Kapten Ali Ibrahim, Wakil Bupati Halmahera Baat Jufri Muhamad, Wali Kota Ternate Tauhid Soleman, dan Sekretaris Daerah Maluku Utara Samsudin.
Dalam pertemuan dengan Wali Kota Tidore, dibahas rencana pelaksanaan Festival Sail Tidore pada November mendatang. Selain itu, adanya keinginan pemerintah kota untuk membangun patung Presiden pertama Soekarno guna mengenang kunjungan Sang Proklamator itu ke Tidore. Sedangkan diskusi dengan Wakil Bupati Halmahera Barat mengemuka harapan pemerintah kabupaten agar pemerintah pusat mendukung pengembangan kapasitas komunitas film di Jailolo.
“Hal penting lainnya adalah perkembangan Tari Cry Jailolo yang telah mendunia serta Festival Teluk Jailolo,” tambah Mahendra. Selanjutnya, Mahendra juga menyambangi Wali Kota Ternate, membahas persiapan promosi jalur rempah serta pemanfaatan Benteng Oranye sebagai portal penghubung kota atau cityhub.
Hasil diskusi, dilanjutkan Mahendra, disampaikan kepada Gubernur Maluku Utara yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsudin. “Semoga dialog-dialog tadi mampu memberikan kontribusi terbaik untuk pemajuan kebudayaan Indonesia ke depannya dari berbagai daerah, salah satunya Maluku Utara,” imbuh Mahendra.
Mahendra juga bertemu dengan para komunitas seni budaya lokal Maluku Utara. “Hal utama yang terungkap dari diskusi dengan para pegiat budaya adalah pentingnya mendokumentasikan jejak seni Maluku Utara dan ditampilkan secara nasional,” terang Mahendra.
Oleh karena itu, Mahendra mengajak komunitas budaya di Maluku Utara supaya terus memberikan karya terbaik meski situasi pandemi belum juga usai. “Saya harap komunitas lokal tidak kehilangan motivasi dalam berkreasi melalui ruang seni budaya tersedia,” ucap Mahendra.
Adapun diskusi digelar dengan sejumlah komunitas budaya, di antaranya Lembaga Seni Budaya Moluku Kiye Raha, Komunitas Meus Creative Studio, Willhouse, Rumah Tua, DD Akustik, Dapur Amor, Talagarano, Jailolo View, Sanggar Banyo Sau, Sasaduphotowork, Tifa Tana Kolil, dan Saloi Creative.*** (Ditjenbud/ Lydia Agustina/ Seno Hartono).
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1580 kali
Editor :
Dilihat 1580 kali