DWP Kemendikbudristek Gelar Bakti Sosial Jelang Hari Kartini 21 April 2022 ← Back
Jakarta, 19 April 2022 --- Dharma Wanita Persatuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (DWP Kemendikbudristek) menghelat bakti sosial dalam rangka Peringatan Hari Kartini di Sekolah Bakti Idhata, Jakarta (19/4). Bakti sosial berupa bantuan sembako kepada 125 peserta didik, petugas keamanan, pramubakti, dan karyawan sekolah. Acara digelar secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat. Pemberian sembako diberikan secara simbolis kepada delapan orang selaku perwakilan penerima.
Penasehat DWP Kemendikbudristek, Franka Makarim bersyukur dapat hadir dalam kesempatan ini. “Apalagi, kegiatan ini kita laksanakan di Bulan Ramadhan. Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat besar bagi kita semua,” tutur Franka dalam acara penyerahan bantuan secara langsung.
Franka mengapresiasi langkah DWP Kemendikbudristek yang terus berjuang mewujudkan keluarga bahagia lewat penyelenggaraan pendidikan melalui Yayasan Bakti Idhata, yang dikelola oleh DWP Kemendikbudristek. “Yayasan Bakti Idhata yang berdiri 44 tahun lalu ini adalah inisiatif pimpinan DWP. Ini bukti nyata kepedulian DWP agar anak-anak kita mendapat hak atas pendidikan berkualitas. Semangat ini juga merupakan warisan yang kita peroleh dari R.A. Kartini,” ucap Franka.
Semangat Kartini, lanjut Franka, terus mewarnai perjuangan perempuan Indonesia. Beberapa kutipan Kartini yang terkenal adalah ‘Aku tiada dapat melenyapkan rasa berani’ dan ‘Aku mau mampu membuat kita mampu mendaki puncak gunung’.
“Kata-kata Kartini harus senantiasa hadir menjadi penyemangat perempuan Indonesia untuk terus maju tanpa takut, khususnya dalam mewujudkan Merdeka Belajar, yang mana Merdeka Belajar sejalan dengan perjuangan Kartini untuk memastikan tiap anak terpenuhi haknya atas pendidikan berkualitas dan bebas dari kekerasan,” ujar Franka.
Franka juga mengapresiasi para guru di Yayasan Bakti Idhata yang terlibat dalam mewujudkan Merdeka Belajar. “Teruslah semangat belajar, khususnya adik-adik pelajar perempuan. Ingatlah terus perjuangan Ibu Kartini, dan jadilah perempuan yang mewarisi keberanian, melawan rasa takut, dalam perjuangannya,” imbau Franka.
Pada kesempatan ini, Franka turut mengamati kegiatan pembelajaran para siswa dan guru yang tengah berlangsung di sekolah. Aktivitas di sekolah digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.
Yayasan Bakti Idhata merupakan yayasan yang dikelola DWP Kemendikbudristek dan melayani pendidikan pada satuan pendidikan jenjang PAUD, SMP, SMA, SMK. Yayasan ini didirikan pada 1978 oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai sekolah percobaan di bawah naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya, Sekolah Bakti Idhata menjadi sekolah percontohan atau sekolah uji coba kebijakan pendidikan. Seiring perjalanan waktu, sekolah ini menjadi sekolah reguler.
Senada dengan itu, Ketua Panitia Hari Kartini, Kuntar Retno Jumeri, menguraikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk mengingat keteladanan Kartini. “Berkat perjuangan Kartini, kita bisa berdiri sejajar dengan kaum laki-laki untuk berjuang bagi bangsa dan sesama dengan kemampuan yang kita miliki,” tuturnya.
Kuntar menambahkan, DWP Kemendikbudristek dapat meneladani Kartini lewat berbagi dengan saudara-saudara yang membutuhkan. “Terutama pada hari ini, kita berbagi dengan keluarga tidak mampu di lingkungan Yayasan Bakti Idhata sekaligus bersilaturahmi di bulan penuh rahmat ini,” ucap Kuntar.
Ketua DWP, Teti Aminudin Aziz, mengungkapkan bahwa sejatinya bulan Ramadhan memotivasi setiap orang untuk menjadi manusia yang lebih baik. “Ramadhan mengajak kita kembali ke fitrah yang bebas dari noda dan dosa. Selain itu, Ramadhan merupakan bulan pemberdayaan yang memberi pencerahan akan nilai-nilai silaturahmi,” tuturnya.
Menyikapi peringatan Hari Kartini, Teti mengungkapkan bahwa hakikat semangat Kartini adalah membuka peluang seluas-luasnya agar masyarakat Indonesia, khususnya kaum perempuan agar dapat maju dan berdaya. “Lewat surat-suratnya, Kartini menyatakan keinginan membantu Bangsa Indonesia, kala itu namanya Hindia Belanda, agar semakin menyadari harga diri sebagai bangsa,” imbuhnya.
Cita-cita luhur Kartini, jelas Teti, semakin nyata dan terwujud dalam kehidupan perempuan masa kini, walaupun belum sempurna dan harus terus diperjuangkan bersama. “DWP Kemendikbudristek telah berkontribusi pada perwujudan cita-cita Kartini. Lewat penyelenggaraan sekolah, kita memajukan pendidikan anak-anak kita. Lewat bidang ekonomi, kita gelar bakti sosial. Kami harap, bakti sosial ini bisa sedikit membantu warga di sekeliling kita,” jelas Teti.*** (Lydia A./ Denty A./ Seno H./ Danasmoro B.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2698 kali
Editor :
Dilihat 2698 kali