Pembenahan Iklim Lingkungan Belajar Jadi Komitmen Kemendikbudristek Tingkatkan Kesejahteraan Anak  20 April 2022  ← Back

Jakarta, 19 April 2022 --- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim turut hadir pada peluncuran Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN PIJAR). Dalam kesempatan ini, Menteri Nadiem menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan anak usia sekolah dan remaja melalui upaya pembenahan iklim lingkungan belajar.
 
“Kami mendukung sepenuhnya RAN PIJAR sebagai kelanjutan dari Rencana Aksi Nasional Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja yang telah dilaksanakan pada 2017 sampai 2019. Kita berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan murid-murid kita melalui upaya pembenahan iklim lingkungan belajar,” terang Mendikbudristek pada saat peluncuran RAN PIJAR di Jakarta, Selasa (19/4).

Menteri Nadiem menuturkan, Rencana Aksi Nasional ini akan menjadi acuan bagi kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan anak usia sekolah. “Di bidang pendidikan, aksi nasional ini akan mendorong peningkatan akses ke pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan keterampilan para pelajar sesuai dengan tuntutan zaman,” ucapnya.

Salah satu kebijakan yang ada pada Merdeka Belajar adalah penghapusan ujian nasional yang diganti dengan Asesmen Nasional (AN). AN mengukur tentang karakter peserta didik dan kualitas lingkungan belajar selain kompetensi literasi dan numerasi sehingga analisis hasil belajar secara holistik menjadi dasar dalam mengidentifikasi akar permasalahan pendidikan Indonesia.

“Asesmen Nasional adalah langkah dimulainya perubahan untuk memperbaiki sistem pendidikan. Setelah isu seperti perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi mulai terbuka datanya di setiap sekolah melalui Asesmen Nasional,” kata Menteri Nadiem.

Mendikbudristek mendorong semua pemerintah daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten, kota, hingga desa, serta para pemangku kepentingan lainnya untuk melaksanakan rencana aksi peningkatan kesejahteraan anak usia sekolah dan remaja. “Mari kuatkan kerja sama kita untuk mendukung Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja sebagai gerakan bersama mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar,” ajaknya.

Menteri Nadiem optimistis melalui peluncuran RAN PIJAR dan semangat gotong royong melalui Merdeka Belajar dapat meningkatkan kesejahteraan anak usia sekolah dan remaja di seluruh Indonesia. “Pada hari ini, semangat gotong royong dan kolaborasi antarkementerian untuk memperbaiki kualitas pendidikan akan semakin menguat sehingga kita bisa bersama-sama meningkatkan kesejahteraan anak usia sekolah dan remaja di seluruh Indonesia,” katanya.

Dalam peluncuran RAN PIJAR, Mendikbudristek secara simbolis memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada Kiki, siswa SMP Negeri 2 Tangerang. Serta memberikan Kartu Identitas Anak (KIA) kepada Athalah Syafiyah, siswa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Lebak Bulus, Jakarta.  

Bantuan PIP diberikan kepada peserta didik untuk pemenuhan berbagai kebutuhan, seperti membeli buku, alat tulis, seragam, dan perlengkapan sekolah, transportasi dari rumah ke sekolah, uang saku peserta didik, serta biaya kursus, praktik tambahan, dan magang.

Sementara itu, penerbitan KIA mendorong perbaikan sistem pendataan pelajar disabilitas di Indonesia sehingga membantu proses pemberian dukungan dan bantuan bagi mereka. Pelajar yang memiliki KIA akan menjadi prioritas dalam program pemenuhan hak penyandang disabilitas sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

“Hal ini merupakan upaya Kemendikbudristek untuk mewujudkan sistem pendidikan yang jauh lebih inklusif dan akomodatif, sehingga harapannya semua anak Indonesia bisa mendapatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas,” jelas Menteri Nadiem.

RAN PIJAR ini ditetapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi melalui Peraturan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Permenko PMK) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja. Menko Muhadjir mengatakan peluncuran Permenko PMK Nomor 1 Tahun 2022 bertepatan dengan Hari Kesehatan Sedunia yang jatuh pada 7 April 2022.

"Peluncuran Permenko PMK sekaligus dalam rangka memperingati hari Kesehatan Sedunia yang bertema our planet our health, yang bertujuan mengajak masyarakat menjaga bumi dan manusia agar tetap sehat," ujar Menko Muhadjir.

Menko Muhadjir berharap seluruh pimpinan daerah dan lembaga saling bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan anak usia sekolah dan remaja. "Kami berharap kepada seluruh pimpinan daerah dan juga kementerian terkait dan tentu saja juga lembaga-lembaga pendidikan, lembaga-lembaga pelayanan sosial yang berkaitan dengan remaja dan usia sekolah ini bisa betul-betul saling bergandeng tangan, bekerja dengan penuh konsen penuh kesungguhan," katanya.

"Agar cita-cita kita untuk membawa remaja kita yang kelak akan pada akhirnya akan memimpin bangsa Indonesia ini akan betul-betul berhasil seperti yang kita harapkan bersama," pungkas Menteri Muhadjir.

Selain Menteri Nadiem, turut hadir dalam peluncuran ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 203/sipers/A6/IV/2022

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1068 kali