Tingkatkan Mutu Lulusan Fesyen Vokasi, Kemendikbudristek Dukung MUFFEST+ 2022  14 April 2022  ← Back

Jakarta, 14 April 2022 — Pada tahun ketujuh penyelenggaraan Muslim Fashion Festival (MUFFEST), Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama berbagai instansi pemerintah serta pelaku dan pemengaruh (influencer) fesyen  kembali menggelar MUFFEST+. Dukungan Kemendikbudristek kali ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM vokasi yang berkualitas, khususnya di bidang fesyen.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kemitraaan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Direktur Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kemendikbudristek, Saryadi mengatakan bahwa kemitraan yang dibangun antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia industri diharapkan berjalan secara mendalam, menyeluruh, dan berkelanjutan.

“Harapan kami kemitraan ini dapat membuat upaya penyelarasan kurikulum, pembelajaran berbasis proyek hingga keterlibatan guru tamu/ahli (expert) yang hadir di satuan pendidikan vokasi menjadi lebih optimal,” ujar Saryadi dalam pertemuan melalui zoom meeting Press Conference Kick-Off Meeting MUFFEST+ 2022, di Jakarta, Rabu (13/4).

Kolaborasi Kemendikbudristek dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) didasari adanya kerja sama dengan Ditjen Diksi dalam bidang peningkatan kompetensi SDM satuan pendidikan vokasi khususnya bidang fesyen. MUFFEST+ sendiri merupakan salah satu program IFC yang telah dilaksanakan sejak 2015. Kinarya Cipta Kreasi selaku panita penyelenggara, tahun ini menghadirkan MUFFEST+ dengan mengusung tema "Muslim Fashion, Muslim Lifestyle".  

“Adapun hal ini terkait dengan pengimplementasian kebijakan Merdeka Belajar ketautsesuaian (link and match) 8+i dalam mewujudkan keselarasan antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri dengan tujuan utama pada bidang fesyen,” ujar Saryadi.

Plt. Direktur Mitras DUDI itu menjelaskan bahwa komponen 8+i tersebut adalah 1) penyelarasan kurikulum, 2) pembelajaran berbasis project rill dari dunia usaha dunia industri (DUDI)/kebutuhan masyarakat, 3) guru tamu (expert) dari DUDI, 4) magang/PKL minimal satu semester, serta 4) sertifikasi kompetensi berbasis industri.

Selanjutnya, 5) pelatihan (training) guru/dosen berbasis industri, 6) riset terapan yang menghasilkan produk/dapat dihilirkan ke DUDI/pasar/masyarakat, 7) komitmen serapan oleh DUDI, serta 8) beasiswa, ikatan dinas, dan donasi dari DUDI.

Desainer Lokal, Khanaan Shamlan, mengungkapkan kehadiran MUFFEST setiap tahun, sangat membantu para pelaku fesyen untuk berkesempatan berkolaborasi baik dengan pemerintah maupun e-commerce.

“Indonesia itu sudah bisa menginspirasi pasar (market) global khususnya untuk fesyen muslim. Adanya MUFFEST ini bukan hanya menjadi tempat transaksi antara konsumen dan juga penjual (brand), tapi juga menciptakan kolaborasi (yang lebih solid),” ungkap Khanaan.

Senada dengan itu, Desainer Legendaris dan Pemilik Brand Kamilaa, Itang Yunasz, menyampaikan rasa haru dan harapan besarnya terhadap MUFFEST. Dengan mengajak banyak desainer lokal untuk menampilkan karya, menurutnya MUFFEST memberikan peluang hingga informasi kepada anak muda pecinta fesyen muslim.

“MUFFEST tak pernah berhenti memberikan begitu banyaknya pengaruh terhadap dunia fesyen muslim Indonesia. MUFFEST yang terus berjuang untuk melakukan hal yang saya anggap ini adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah (dalam menjaga eksistensi di dunia fesyen),” tutur Itang.

Project Director MUFFEST+ 2022 Lisa Fitria mengatakan pada tahun ini ajang fesyen tersebut hadir dengan semangat baru yang ditandai dengan penambahan unsur "+" atau "plus" pada logo terbaru yang berbeda jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia, Lisa mengatakan pihaknya juga ingin agar seluruh pemangku kepentingan bersinergi dan berkolaborasi melalui gelaran MUFFEST+ untuk mewujudkan keinginan tersebut.

“Kehadiran MUFFEST+ diharapkan dapat mendukung para pelaku industri fesyen muslim tanah air untuk konsisten menawarkan gaya fesyen muslim Indonesia sebagai suatu gaya hidup yang baru. Di samping sebagai pusat inspirasi busana muslim, MUFFEST+ diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata belanja busana muslim di Indonesia,” tutupnya.





Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id

Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 192/sipers/A6/IV/202

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 622 kali