Gotong Royong Ekosistem Sekolah Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman 30 Mei 2022 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek— Agenda Sapa GTK #4, edisi Rabu, 24 Mei 2022 mengetengahkan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan inklusif. Kemendikbudristek pada kesempatan ini mendorong terciptanya suasana belajar yang menyenangkan melalui kolaborasi seluruh ekosistem sekolah agar peserta didik dapat belajar dalam kondisi yang aman, nyaman, bahagia, dan bebas dari tindakan-tindakan diskriminatif.
“(Suasana belajar yang menyenangkan) inilah yang menjadi semangat dari kebijakan merdeka belajar. Namun semua berperan untuk menghadirkan lingkungan aman, nyaman, dan inklusif di sekolah. Kemendikbudristek berupaya menghadirkan Merdeka Belajar dan harus didukung oleh semua pihak,” tegas Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Tenaga Kependidikan (KSPSTK) Praptono dalam sambutannya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa mempersiapkan generasi Indonesia yang tangguh di tengah perubahan yang sangat cepat adalah sebuah keharusan. “Tidak ada lagi batasan ruang geografis dan waktu. Untuk bisa menjadi generasi yang tangguh, anak-anak kita harus mempunyai kompetensi fundamental literasi, numerasi, dan karakter,” tegasnya pada kesempatan tersebut.
“Justru di tiga area inilah dunia pendidikan kita memiliki tantangan yang luar biasa. Sehingga anak-anak harus kita berikan lingkungan belajar yang memungkinkan mereka untuk bisa belajar dengan cepat. Cara mewujudkannya adalah dengan membuat anak-anak bahagia di sekolah,” lanjutnya.
Banyak praktik baik yang dibagikan oleh perwakilan kepala daerah, kepala sekolah, dan guru yang menjadi narasumber dalam Sapa GTK #4. Di antaranya adalah kisah Walikota Palu, Hadianto Rasyid yang menceritakan upaya jajarannya dalam mendukung transformasi pendidikan Indonesia.
Hadianto Rasyid memaparkan bagaimana kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Palu dalam mewujudkan lingkungan belajar yang menyenangkan, aman, nyaman, dan inklusif, baik di sekolah maupun di ekosistem pendidikan lainnya. Ia menjelaskan bahwa Pemko Palu mempunyai beberapa strategi yaitu mewujudkan pendidikan yang berkualitas, menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas, menyiapkan tenaga pendidik yang berkualitas, serta memperbaiki manajemen di sekolah.
“Empat strategi yang menjadi fokus perhatian Pemko Palu hari ini. Untuk mendorong agar strategi ini berjalan dengan baik, Pemko Palu berusahaa untuk meningkatkan percepatan pemerataan kualitas sekolah, mendorong ketersediaan APBD yang cukup untuk memenuhi percepatan, mendorong upgrade peningkatan kompetensi guru secara berkala, dan berupaya dengan sekuat tenaga dengan segala keterbatasan melakukan pembenahan manajemen sekolah-sekolah,” terang Hadianto.
Menariknya, Pemko Palu menyiapkan penghargaan (reward) untuk sekolah terbaik khususnya tingkat SD dan SMP yang mampu meningkatkan kompetensi guru secara berkala dalam membenahi manajemen sekolah-sekolah dalam rangka penguatan ekosistem pendidikan di Kota Palu.
“Sekolah-sekolah yang kita beri reward ini harus sesuai dengan kriteria dan sejalan dengan upaya Pemko Palu dalam mendorong percepatan pemerataan pendidikan. Ini merupakan bentuk apresiasi kita bagi ekosistem sekolah,” kata Hadianto.
Webinar Sapa GTK merupakan sarana komunikasi dan publikasi bagi masyarakat khususnya guru dan tenaga kependidikan untuk menyosialisasikan secara intens program-program Kemendikbudristek agar dapat berjalan dengan baik dan diketahui oleh masyarakat luas. Upaya komunikasi ini diperlukan agar program-program Kemendikbudristek mendapatkan atensi, dukungan, serta partisipasi yang baik oleh para guru dan tenaga kependidikan.
Sapa GTK ini turut dihadiri oleh Education Director Sekolah Kembang, Lestia Primayanti; Kepala Sekolah PSP, SMP Pembangunan Laboratorium UNP Kota Padang, Marlini T; dan Guru Penggerak SMAN 4 Ambon Roymon Lemosol.*** (Esha/Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4669 kali
Editor :
Dilihat 4669 kali