Mahasiswa S-3 Kedokteran, Farmasi, Kimia, dan Biologi Asal Indonesia di AS Paparkan Riset  24 Mei 2022  ← Back



Washington D.C., 10 Mei 2022 --- Para mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat kembali memaparkan riset terbaru mereka pada serial webinar Bincang Karya (Bianka) ke-33 yang dilaksanakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington D.C., Selasa (10/5). Topik riset kali ini adalah bidang ilmu kedokteran, farmasi, kimia dan biologi.
 
Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dwi Larso, yang hadir dalam kesempatan ini, mengungkapkan bahwa sebagaimana dilansir World Health Organization (WHO), Indonesia kekurangan rumah sakit dan tenaga kesehatan, di mana rata-rata hanya ada sebanyak 3,77 dokter per 10 ribu orang. “Ini merupakan tantangan bagi Indonesia terutama di daerah pedesaan,” tutur Dwi.
 
Penyediaan akses layanan kesehatan yang memadai, lanjut Dwi, adalah krusial dalam mempromosikan dan memberikan perlindungan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
 
Dalam kesempatan berbeda, Duta Besar RU untuk Amerika Serikat, Rosan P. Roeslani, menekankan bahwa tenaga medis merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama di saat terjadi pandemi Covid-19.
 
Dubes Rosan menambahkan bahwa profesi apoteker juga berperan strategis dalam memberi layanan farmasi yang baik bagi masyarakat, khususnya terkait mendukung pelayanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Rosan juga mengungkapkan bahwa para tenaga ahli biologi dan kimia berkontribusi aktif dalam penemuan obat-obat baru dalam upaya mendukung pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat.
 
Chair of Biology Department, the College of Arts and Sciences, Indiana University Bloomington, Scott Michaels; dan Associate Director for Research, John A. Burns School of Medicine, the University of Hawaii at Manoa, Rachel Boulay.
 
Rachel memaparkan riset-riset yang dikerjakan Fakultas Kedokteran University of Hawaii, yang meliputi bidang Gametogenesis, Fertilization, Embryogenesis, Developmental Biology, Stem Cells, Congenital Abnormalities, dan Anatomical Imagining.
 
Fajar Setyo Wibowo, calon doktor bidang Medicinal Chemistry, dari Auburn University mengatakan bahwa dirinya saat ini tengah mendesain dan mengembangkan obat yang menargetkan Liver X Receptor (LXR) Beta secara selektif untuk terapi penyakit Alzheimer.
 
“Saat ini belum ada obat yang disetujui Food and Drug Administration (FDA) untuk terapi penyakit Alzheimer,” ungkap Fajar. Presentasinya itu didampingi oleh Director of Graduate Programs, Drug Discovery and Development, Harrison School of Pharmacy, Auburn University, Forrest Smith. Forrest menjelaskan riset tentang Alzheimer, Kanker, serta Kardiovaskular di universitasnya. Sedangkan, Scott mengatakan riset yang dikerjakan institusinya meliputi Plant Gene Regulation, Behavior, Gene Regulation, Development, Evolution, Cell Biology, Ecology, Genomics, And Bioinformatics, Microbial Cell Biology, Microbial Pathogens, dan Virology.
 
Sementara itu, calon doktor bidang mikrobiologi/virologi di Indiana University Bloomington, Claudia Antonika, memaparkan risetnya yang fokus pada hubungan antara inang (host) dan virus. “Tujuan riset saya adalah untuk mencari mekanisme atau cara virus menghambat atau how to antagonize host immune system,” ucap Claudia.
 
Dijelaskan Claudia, dengan mengetahui interaksi host dan virus, target terapi yang mungkin dilakukan dapat ditemukan untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus.

Calon Doktor Bidang Developmental and Reproductive Biology dari University of Hawaii, di Manoa, Lovina Angelia Surjo Abdi, menuturkan bahwa risetnya dikerjakan dengan stem cell model jantung untuk mempelajari diabetes,” terang Lovina yang mengakui risetnya lebih berfokus pada epigenetics remodeling pada diabetic cardiomyopathy.
 
Atase Pendidikan dan Kebudayan (Atdikbud) RI di Washington, D.C., Popy Rufaidah, kembali menegaskan bahwa tujuan utama webinar ini adalah untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dan profesional muda Indonesia melanjutkan studi ke Amerika Serikat melalui beasiswa pemerintah pada bidang ilmu kedokteran, farmasi, kimia, dan biologi.
 
“Kami juga berharap setelah webinar berlangsung, kolaborasi dapat dijalin dengan Auburn University, Indiana University Bloomington, dan the University of Hawaii at Manoa,” tutur Atdikbud Popy.
 
Jamal Wiwoho, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menyatakan dukungannya terhadap gelaran rutin ini. “Saya harap para profesional muda kita mendapatkan banyak informasi mengenai kerja sama pendidikan maupun riset dalam bidang kedokteran, farmasi, kimia serta biologi,” terang Jamal dalam kesempatan berbeda.
 
Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, RSPAD Gatot Soebroto yang juga Direktur Lembaga Penelitian Kesehatan UPN Veteran Jakarta, Soroy Lardo, memandu webinar serta memaparkan potensi kolaborasi bidang riset dan pendidikan bidang ilmu kedokteran, farmasi, kimia dan biologi. Webinar merupakan kerja sama KBRI Washington, D.C., LPDP, dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI).
 
Rekaman siaran langsung webinar Bianka Seri-33 Bidang Kedokteran, Farmasi, Kimia dan Biologi dapat diakses di tautan https://bit.ly/fb-watch-bianka33 pada laman resmi Facebook Atdikbud USA.*** (Atdikbud Washington D.C./ Lydia Agustina/ Seno Hartono)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2786 kali