Kemendikbudristek Buka Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan 2022 18 Juni 2022 ← Back
Jakarta, 18 Juni 2022 -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) membuka program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan tahun 2022. Hal tersebut terungkap dalam Webinar Sapa GTK episode ke lima yang diselenggarakan secara daring pada Jumat, (17/6).
Dalam webinar tersebut, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Profesi Guru (PPG), Kemendikbudristek, Temu Ismail, mengungkapkan bahwa Ditjen GTK melalui program PPG Prajabatan berupaya mencetak guru-guru profesional. Guru-guru tersebut, kata dia, dapat menjadi teladan dan pembelajar yang mampu mengembangkan rencana, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, yang berpusat pada peserta didik guna mewujudkan profil
pelajar Pancasila.
“Guru merupakan salah satu tonggak keberhasilan pendidikan, dan Kemendikbudristek senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi guru-guru di Indonesia. Dan tentunya guru yang terampil dalam mengembangkan lingkungan belajar, dan memfasilitasi peserta didik belajar dengan melibatkan orang tua dan masyarakat,” ujarnya.
Temu menjelaskan, arah kebijakan PPG Prajabatan tahun 2022 adalah untuk mewujudkan keseimbangan pemenuhan dan kebutuhan guru baik secara kuantitas dan kualitas. Terkait dengan itu, arah kebijakan ke depan dilakukan berdasarkan kebutuhan guru. Ia menyebut, setiap tahun banyak guru yang pensiun tetapi pengangkatan guru-guru belum sesuai dengan persyaratan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Guru dan Dosen tahun 2005.
“Lulusan PPG Prajabatan nantinya akan memiliki kepastian nantinya untuk direkrut menjadi guru. PPG Prajabatan adalah guru profesional pemula, yang mana pada program ini juga dirancang dengan berbagai penyelarasan berdasarkan program transformasi pendidikan Merdeka Belajar,” terangnya.
Program ini, menurut Temu, perlu kolaborasi dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan, antara pemerintah pusat, daerah, universitas, LPTK, dalam hal ini satuan pendidikan, sekolah, dan tentunya dengan semangat gotong royong yang dikedepankan. Selain itu, PPG Prajabatan harus dijamin mutunya, sehingga Kemendikbudristek juga mengembangkan program penjaminan mutu. Program PPG Prajabatan dibuka melalui
Direktorat PPG bagu bagi lulusan sarjana (S1) dan diploma (D IV) untuk mendapatkan sertifikat untuk menjadi guru yang profesional sesuai dengan persyaratan undang-undang Guru dan Dosen Tahun 2005.
Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dinn Wahyudin, selaku salah satu narasumber dalam webinar mengatakan bahwa setiap negara memang berharap generasi mudanya dididik oleh guru-guru yang profesional. Untuk itulah LPTK juga sudah berikhtiar sejak dulu untuk menghadirkan agar murid-murid di Indonesia didik oleh para guru terbaik.
“Dalam konteks ini ada 78 LPTK yang diberi amanah oleh kementerian untuk merancang, melaksanakan, bekerja sama dengan Ditjen GTK tentang pelaksanaan dan perencanaan PPG Prajabatan 2022. Saya melihat komitmen penuh dari 78 LPTK, ditambah universitas lain yang mendukung penyiapan profesi guru ini,” katanya.
Komitmen ini tampak dari beberapa indikator, di antaranya 78 LPTK, terdapat penyegaran para dosen. LPTK menyelenggarakan persiapan dosen-dosen sebagai asesor yang nantinya akan mewawancara calon-calon mahasiswa yang berminat untuk mengikuti PPG Prajabatan.
Dari perspektif LPTK, menurut Dinn, asesor ini sangat penting, karena dalam konsep manajemen pendidikan perencanaan adalah hal yang penting dan langkah awal dari persiapan PPG Prajabatan adalah menjamin proses seleksi dilaksanakan dengan benar dan valid. “Hal ini dilakukan agar calon mahasiswa PPG Prajabatan ini benar-benar calon yang terbaik di negeri ini untuk siap mewakafkan waktunya untuk menjadi guru profesional di Indonesia,” terang Dinn.
Sementara itu Koordinator Pokja PPG Prajabatan, Zainun Misbah menjelaskan perkuliahan untuk calon mahasiswa PPG Prajabatan tahun 2022 sudah didesain dengan sangat menarik. Perkuliahan ini menurut Zainun berbeda dengan PPG sebelumnya dan mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan kebutuhan menciptakan guru-guru generasi baru.
Program Sapa GTK episode 5 mengangkat tema “Ciptakan Generasi Baru Guru Indonesia melalui PPG Prajabatan” yang membahas kebijakan dan program PPG Prajabatan, pendaftaran, dan persyaratan seleksi PPG Prajabatan, dukungan LPTK terhadap program, serta cerita dan motivasi generasi muda mendaftar menjadi guru Indonesia.
Pada webinar tersebut turut dibahas secara mendalam mengenai PPG Prajabatan tahun 2022. Mulai dari visi dan arah kebijakan PPG Prajabatan, mengenai persyaratan, desain perkuliahan, mekanisme seleksi, serta pandangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terhadap program PPG Prajabatan 2022.
Adapun pendaftaran calon mahasiswa PPG Prajabatan akan dibuka sampai tanggal 30 Juni 2022 melalui laman https://ppg.kemdikbud.go.id/.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 315/sipers/A6/VI/2022
Dalam webinar tersebut, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Profesi Guru (PPG), Kemendikbudristek, Temu Ismail, mengungkapkan bahwa Ditjen GTK melalui program PPG Prajabatan berupaya mencetak guru-guru profesional. Guru-guru tersebut, kata dia, dapat menjadi teladan dan pembelajar yang mampu mengembangkan rencana, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, yang berpusat pada peserta didik guna mewujudkan profil
pelajar Pancasila.
“Guru merupakan salah satu tonggak keberhasilan pendidikan, dan Kemendikbudristek senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi guru-guru di Indonesia. Dan tentunya guru yang terampil dalam mengembangkan lingkungan belajar, dan memfasilitasi peserta didik belajar dengan melibatkan orang tua dan masyarakat,” ujarnya.
Temu menjelaskan, arah kebijakan PPG Prajabatan tahun 2022 adalah untuk mewujudkan keseimbangan pemenuhan dan kebutuhan guru baik secara kuantitas dan kualitas. Terkait dengan itu, arah kebijakan ke depan dilakukan berdasarkan kebutuhan guru. Ia menyebut, setiap tahun banyak guru yang pensiun tetapi pengangkatan guru-guru belum sesuai dengan persyaratan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Guru dan Dosen tahun 2005.
“Lulusan PPG Prajabatan nantinya akan memiliki kepastian nantinya untuk direkrut menjadi guru. PPG Prajabatan adalah guru profesional pemula, yang mana pada program ini juga dirancang dengan berbagai penyelarasan berdasarkan program transformasi pendidikan Merdeka Belajar,” terangnya.
Program ini, menurut Temu, perlu kolaborasi dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan, antara pemerintah pusat, daerah, universitas, LPTK, dalam hal ini satuan pendidikan, sekolah, dan tentunya dengan semangat gotong royong yang dikedepankan. Selain itu, PPG Prajabatan harus dijamin mutunya, sehingga Kemendikbudristek juga mengembangkan program penjaminan mutu. Program PPG Prajabatan dibuka melalui
Direktorat PPG bagu bagi lulusan sarjana (S1) dan diploma (D IV) untuk mendapatkan sertifikat untuk menjadi guru yang profesional sesuai dengan persyaratan undang-undang Guru dan Dosen Tahun 2005.
Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dinn Wahyudin, selaku salah satu narasumber dalam webinar mengatakan bahwa setiap negara memang berharap generasi mudanya dididik oleh guru-guru yang profesional. Untuk itulah LPTK juga sudah berikhtiar sejak dulu untuk menghadirkan agar murid-murid di Indonesia didik oleh para guru terbaik.
“Dalam konteks ini ada 78 LPTK yang diberi amanah oleh kementerian untuk merancang, melaksanakan, bekerja sama dengan Ditjen GTK tentang pelaksanaan dan perencanaan PPG Prajabatan 2022. Saya melihat komitmen penuh dari 78 LPTK, ditambah universitas lain yang mendukung penyiapan profesi guru ini,” katanya.
Komitmen ini tampak dari beberapa indikator, di antaranya 78 LPTK, terdapat penyegaran para dosen. LPTK menyelenggarakan persiapan dosen-dosen sebagai asesor yang nantinya akan mewawancara calon-calon mahasiswa yang berminat untuk mengikuti PPG Prajabatan.
Dari perspektif LPTK, menurut Dinn, asesor ini sangat penting, karena dalam konsep manajemen pendidikan perencanaan adalah hal yang penting dan langkah awal dari persiapan PPG Prajabatan adalah menjamin proses seleksi dilaksanakan dengan benar dan valid. “Hal ini dilakukan agar calon mahasiswa PPG Prajabatan ini benar-benar calon yang terbaik di negeri ini untuk siap mewakafkan waktunya untuk menjadi guru profesional di Indonesia,” terang Dinn.
Sementara itu Koordinator Pokja PPG Prajabatan, Zainun Misbah menjelaskan perkuliahan untuk calon mahasiswa PPG Prajabatan tahun 2022 sudah didesain dengan sangat menarik. Perkuliahan ini menurut Zainun berbeda dengan PPG sebelumnya dan mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan kebutuhan menciptakan guru-guru generasi baru.
Program Sapa GTK episode 5 mengangkat tema “Ciptakan Generasi Baru Guru Indonesia melalui PPG Prajabatan” yang membahas kebijakan dan program PPG Prajabatan, pendaftaran, dan persyaratan seleksi PPG Prajabatan, dukungan LPTK terhadap program, serta cerita dan motivasi generasi muda mendaftar menjadi guru Indonesia.
Pada webinar tersebut turut dibahas secara mendalam mengenai PPG Prajabatan tahun 2022. Mulai dari visi dan arah kebijakan PPG Prajabatan, mengenai persyaratan, desain perkuliahan, mekanisme seleksi, serta pandangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terhadap program PPG Prajabatan 2022.
Adapun pendaftaran calon mahasiswa PPG Prajabatan akan dibuka sampai tanggal 30 Juni 2022 melalui laman https://ppg.kemdikbud.go.id/.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 315/sipers/A6/VI/2022
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2866 kali
Editor :
Dilihat 2866 kali