Koordinasi dengan Pemangku Kepentingan Mengawali Upaya Revitalisasi Bahasa Jawa  25 Juni 2022  ← Back



Semarang, Kemendikbudristek --- Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (Jateng) merevitalisasi Bahasa Jawa yang merupakan satu dari tiga puluh delapan bahasa daerah yang tersebar di dua belas provinsi. Mengawali upaya revitalisasi, Balai Bahasa Jateng berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan setempat guna menetapkan strategi terbaiknya baik dari segi perencanaan program dan anggaran, implementasi, serta monitoring dan evaluasi.
 
“Setiap elemen pemangku kepentingan harus dilibatkan dalam strategi implementasi revitalisasi Bahasa daerah, dikarenakan selama ini peran pemerintah daerah dalam melestarikan bahasa daerah masih kurang, bukan hanya dari perhatian saja yang kurang begitu pula dari segi anggaran juga tidak ada,” ujar Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Harimansyah dalam Rapat Koordinasi Pakar, Calon Pengajar, dan Pemerintah Daerah se-Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (23/6).
 
Rapat koordinasi yang diselenggarakan pada 23-26 Juni 2022, di Hotel Patra, Semarang ini diisi dengan diskusi peserta terkait riviu buku model pembelajaran bahasa dan sastra Jawa tingkat SD dan SMP. Pada kesempatan ini, peserta terbagi ke dalam beberapa kelompok yakni Aksara Jawa, Undha-Usuk/tingkat tutur, Sastra/membaca gurit, dan Pidato.
 
Lebih lanjut, Ganjar Harimansyah mengatakan bahwa pembagian Kelompok ini berdasarkan pembagian yang ada dalam buku modul pembelajaran Bahasa dan sastra Jawa. Adapun program berikutnya adalah mengadakan pelatihan-pelatihan guru-guru Bahasa Jawa.
 
“Saya harap, kegiatan ini dapat melahirkan kesepakatan-kesepakatan antar pemangku kepentingan dalam upaya revitalisasi bahasa,” ucapnya.
 
Inisatif Balai Bahasa Jateng yang berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan, mendapat sambutan dari para maestro, pegiat pelindungan bahasa dan sastra maupun para guru bahasa Jawa. Salah satu peserta yang bernama Trimo asal Semarang menuturkan bahwa sudah lama tidak ada pelatihan-pelatihan Bahasa Jawa yang diselenggarakan di wilayahnya.
 
“(Kegiatan ini) Bagus dan sudah seharusnya ada karena melihat kondisi penggunaan bahasa daerah semakin berkurang dan kemudian keluarga-keluarga meninggalkan bahasa Ibu. Semoga Bahasa Jawa tetap menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri,” kata Any peserta asal Kendal yang menjabat sebagai Ketua II Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah di Indonesia (PPBDI) Jawa Tengah.  
 
Any, mengungkapkan harapannya agar ke depan lebih banyak lagi pemangku kepentingan yang  mendapatkan kesempatan untuk terlibat merevitalisasi bahasa daerah. “Mudah-mudahan implementasinya berjalan sesuai rencana yang disepakati bersama dalam rakor ini,” pesannya.
 
Peserta lainnya yaitu Yustianto dari Surakarta/Solo juga menyampaikan harapan agar acara seperti ini dapat berlangsung secara kontinu untuk memajukan Bahasa Jawa di masa depan. “Harus ada rapat koordinasi, ada nanti evaluasi dari para pakar serta hasil kajian lebih lanjut,” pungkas Yustianto. (Penulis: Lia Melanie Ginting/Editor: Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2348 kali