Kunjungi Sekolah Indonesia Bangkok, Dirjen GTK Motivasi Guru untuk Terus Menginspirasi 10 Juni 2022 ← Back
Bangkok, 9 Juni 2022 – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan, Teknologi (Kemendikbudristek), Iwan Syahril, kunjungi Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), usai bertemu dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Thailand, Rachmat Budiman, di sela-sela kegiatannya mengikuti 2nd Asia Pasific Regional Education Minister’s Conference on SDG4-Education 2030, Selasa (7/6).
Dirjen Iwan, di hadapan para guru dan peserta didik, berbagi pengalaman dan mengajak warga sekolah berdiskusi tentang mimpi dan cita-cita. Mereka terlihat antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan Dirjen Iwan. “Dari muda, saya ingin menjadi guru yang baik, selalu belajar, dan berusaha memecahkan masalah,” ujarnya menjelaskan mimpinya sebelum mengemban amanah sebagai Dirjen GTK.
Selain itu, Iwan juga menceritakan pengalamannya menjadi mahasiswa doktoral (jenjang S-3) yang berkesempatan melatih guru-guru di Amerika Serikat, dan kemudian sebagai dekan pada fakultas pendidikan di perguruan tinggi. “Bila kita mencintai pekerjaan kita, maka kita akan bekerja sepenuh hati, selalu belajar dan belajar, bagaimana memberikan yang terbaik kepada siswa,” tambah Iwan.
Dirjen GTK juga menjelaskan bahwa dalam Kurikulum Merdeka memberikan peran guru menjadi teladan, memberi semangat, dan memberdayakan anak didik menjadi manusia mandiri atau merdeka, sebagaimana tersirat pada makna ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Kepada para guru, Dirjen GTK berpesan, agar selalu semangat mengembangkan pembelajaran dengan memperhatikan kodrat alami siswa dan lingkungan di mana peserta didik berada, dan mengikuti perkembangan zaman, sesuai dengan keterampilan yang diperlukan dan nilai budaya di masanya. “Guru SIB dapat menjadi inspirasi untuk menghadirkan inovasi, sebagai komunitas belajar di dalam sekolah yang dipimpin kepala sekolah,” pesannya.
Diilustrasikan Dirjen Iwan, guru laksana petani yang mendidik siswa sesuai kodrat sang pencipta. “Kalau bibit padi, tumbuhkanlah ia sebagai padi yang terbaik. Kalau bibit kopi, atau kedelai, sama juga, tumbuhkanlah sesuai kodratnya,” urainya.
“Menjadi guru itu orientasinya siswa, bagaimana membawa perubahan pada siswa, dampak apa yang guru berikan pada siswa. Merdeka Belajar itu tujuannya tiga: pertama siswa, kedua siswa, ketiga siswa,” tegas Dirjen Iwan pada para guru yang hadir.
Dirjen Iwan juga mempersembahkan penampilan musik yaitu permainan gitar dan menyanyikan lagu Laskar Pelangi bersama seluruh hadirin. “Lagu ini saya pilih karena lagu ini tentang mimpi, tentang kisah seorang guru yang dalam suasana sulit dengan warna siswa yang berbeda-beda seperti pelangi bisa menginspirasi sehingga siswa bisa bertumbuh kembang sesuai keunikan masing-masing. Lagu ini juga memotivasi kita bahwa dalam keadaan sesulit apa pun tidak menjadi halangan bagi kita untuk melakukan yang terbaik,” tutur Iwan.
Senada dengan itu, Dubes Rachmat Budiman menegaskan bahwa pesan Dirjen GTK konsisten dengan dukungan yang selalu diberikan KBRI Bangkok bagi SIB. “Bermimpilah yang tinggi, berusaha untuk mencapai mimpi, dan selalu do with your heart. Kerjakan semua dengan sepenuh hati, sebagaimana yang disampaikan Pak Dirjen,” ujar Dubes Rachmat.
Kepala SIB, Susianto, dalam kesempatan ini mengungkapkan terima kasih kepada Duta Besar Rachmat Budiman dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Achmad Wicaksono, atas dukungan yang selalu diberikan pada SIB. Susianto juga menguraikan beberapa prestasi peserta didik dan peran SIB dalam mendukung misi diplomatik KBRI Bangkok. “Dua peserta didik lulusan tahun 2022 diterima masuk Universitas Indonesia melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Jurusan Kedokteran dan Manajemen,” ujar Susianto.
Susianto menyampaikan bahwa SIB memiliki 95 peserta didik mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), 17 guru dan 2 tenaga kependidikan.
“Terdapat 20 peserta didik TK, 39 peserta didik SD, 21 peserta didik SMP dan 16 peserta didik SMA,” jelas Susianto kepada Dirjen Iwan. Susianto juga mengakui bahwa dirinya dibantu empat wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kesiswaan, humas, dan sarana/prasarana. “Guru lain menjadi koordinator di berbagai bidang kegiatan,” tambah Susianto.
Lebih lanjut, Kepala Sekolah menyampaikan bahwa SIB mendapat akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (BAN PAUD PNF) pada tahun 2019 untuk jenjang TK, dan akreditasi A untuk jenjang SD, SMP dan SMA dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN SM) pada tahun 2021.
Ketua Komite SIB, Ahmad Rama Aji Nasution, juga menyampaikan pengalaman menyekolahkan anaknya di SIB, yang berhasil masuk Universitas Indonesia tanpa tes baru-baru ini. “Sebelumnya, anak saya bersekolah di sekolah negeri, dan guru di sekolah tersebut menyayangkan keputusan pindah anak saya, dan saya pun sempat khawatir. Namun setelah di Bangkok, anak saya mengatakan bahwa guru-guru di SIB benar-benar membimbing dan mengayomi. Saya merasa lega mendengarnya,” ucap Ahmad.
Kunjungan ini dihadiri Duta Besar KBRI Bangkok, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Bangkok, Ketua Komite SIB, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan Perwakilan OSIS SIB.*** (Atdikbud Bangkok/ Lydia Agustina/ Seno Hartono)Bangkok, 9 Juni 2022 – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan, Teknologi (Kemendikbudristek), Iwan Syahril, kunjungi Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), usai bertemu dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Thailand, Rachmat Budiman, di sela-sela kegiatannya mengikuti 2nd Asia Pasific Regional Education Minister’s Conference on SDG4-Education 2030, Selasa (7/6).
Dirjen Iwan, di hadapan para guru dan peserta didik, berbagi pengalaman dan mengajak warga sekolah berdiskusi tentang mimpi dan cita-cita. Mereka terlihat antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan Dirjen Iwan. “Dari muda, saya ingin menjadi guru yang baik, selalu belajar, dan berusaha memecahkan masalah,” ujarnya menjelaskan mimpinya sebelum mengemban amanah sebagai Dirjen GTK.
Selain itu, Iwan juga menceritakan pengalamannya menjadi mahasiswa doktoral (jenjang S-3) yang berkesempatan melatih guru-guru di Amerika Serikat, dan kemudian sebagai dekan pada fakultas pendidikan di perguruan tinggi. “Bila kita mencintai pekerjaan kita, maka kita akan bekerja sepenuh hati, selalu belajar dan belajar, bagaimana memberikan yang terbaik kepada siswa,” tambah Iwan.
Dirjen GTK juga menjelaskan bahwa dalam Kurikulum Merdeka memberikan peran guru menjadi teladan, memberi semangat, dan memberdayakan anak didik menjadi manusia mandiri atau merdeka, sebagaimana tersirat pada makna ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Kepada para guru, Dirjen GTK berpesan, agar selalu semangat mengembangkan pembelajaran dengan memperhatikan kodrat alami siswa dan lingkungan di mana peserta didik berada, dan mengikuti perkembangan zaman, sesuai dengan keterampilan yang diperlukan dan nilai budaya di masanya. “Guru SIB dapat menjadi inspirasi untuk menghadirkan inovasi, sebagai komunitas belajar di dalam sekolah yang dipimpin kepala sekolah,” pesannya.
Diilustrasikan Dirjen Iwan, guru laksana petani yang mendidik siswa sesuai kodrat sang pencipta. “Kalau bibit padi, tumbuhkanlah ia sebagai padi yang terbaik. Kalau bibit kopi, atau kedelai, sama juga, tumbuhkanlah sesuai kodratnya,” urainya.
“Menjadi guru itu orientasinya siswa, bagaimana membawa perubahan pada siswa, dampak apa yang guru berikan pada siswa. Merdeka Belajar itu tujuannya tiga: pertama siswa, kedua siswa, ketiga siswa,” tegas Dirjen Iwan pada para guru yang hadir.
Dirjen Iwan juga mempersembahkan penampilan musik yaitu permainan gitar dan menyanyikan lagu Laskar Pelangi bersama seluruh hadirin. “Lagu ini saya pilih karena lagu ini tentang mimpi, tentang kisah seorang guru yang dalam suasana sulit dengan warna siswa yang berbeda-beda seperti pelangi bisa menginspirasi sehingga siswa bisa bertumbuh kembang sesuai keunikan masing-masing. Lagu ini juga memotivasi kita bahwa dalam keadaan sesulit apa pun tidak menjadi halangan bagi kita untuk melakukan yang terbaik,” tutur Iwan.
Senada dengan itu, Dubes Rachmat Budiman menegaskan bahwa pesan Dirjen GTK konsisten dengan dukungan yang selalu diberikan KBRI Bangkok bagi SIB. “Bermimpilah yang tinggi, berusaha untuk mencapai mimpi, dan selalu do with your heart. Kerjakan semua dengan sepenuh hati, sebagaimana yang disampaikan Pak Dirjen,” ujar Dubes Rachmat.
Kepala SIB, Susianto, dalam kesempatan ini mengungkapkan terima kasih kepada Duta Besar Rachmat Budiman dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Achmad Wicaksono, atas dukungan yang selalu diberikan pada SIB. Susianto juga menguraikan beberapa prestasi peserta didik dan peran SIB dalam mendukung misi diplomatik KBRI Bangkok. “Dua peserta didik lulusan tahun 2022 diterima masuk Universitas Indonesia melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Jurusan Kedokteran dan Manajemen,” ujar Susianto.
Susianto menyampaikan bahwa SIB memiliki 95 peserta didik mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), 17 guru dan 2 tenaga kependidikan.
“Terdapat 20 peserta didik TK, 39 peserta didik SD, 21 peserta didik SMP dan 16 peserta didik SMA,” jelas Susianto kepada Dirjen Iwan. Susianto juga mengakui bahwa dirinya dibantu empat wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kesiswaan, humas, dan sarana/prasarana. “Guru lain menjadi koordinator di berbagai bidang kegiatan,” tambah Susianto.
Lebih lanjut, Kepala Sekolah menyampaikan bahwa SIB mendapat akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (BAN PAUD PNF) pada tahun 2019 untuk jenjang TK, dan akreditasi A untuk jenjang SD, SMP dan SMA dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN SM) pada tahun 2021.
Ketua Komite SIB, Ahmad Rama Aji Nasution, juga menyampaikan pengalaman menyekolahkan anaknya di SIB, yang berhasil masuk Universitas Indonesia tanpa tes baru-baru ini. “Sebelumnya, anak saya bersekolah di sekolah negeri, dan guru di sekolah tersebut menyayangkan keputusan pindah anak saya, dan saya pun sempat khawatir. Namun setelah di Bangkok, anak saya mengatakan bahwa guru-guru di SIB benar-benar membimbing dan mengayomi. Saya merasa lega mendengarnya,” ucap Ahmad.
Kunjungan ini dihadiri Duta Besar KBRI Bangkok, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Bangkok, Ketua Komite SIB, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan Perwakilan OSIS SIB.*** (Atdikbud Bangkok/ Lydia Agustina/ Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2049 kali
Editor :
Dilihat 2049 kali