SMB: Kolaborasi Praktisi dan Akademisi Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa Melalui Praktisi Mengajar 24 Juni 2022 ← Back
Kemendikbudristek, Jakarta — Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali mengadakan webinar Silahturahmi Merdeka Belajar (SMB) dengan mengusung tema "Berkolaborasi Tingkatkan Kompetensi Lewat Praktisi Mengajar", pada Kamis (23/6). Direktur Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Sofwan Effendi sebagai narasumber pertama mengungkapkan melalui Program Praktisi Mengajar, pemerintah ingin menciptakan lulusan-lulusan yang kompeten baik secara akademik maupun secara professional.
“Kita ingin punya lulusan yang mempunyai paket lengkap, agar siap pakai, siap kerja, dan siap berwirausaha. Oleh karena itu, sejauh ini pengalaman belajar di kelas atau di kampus yang diampu oleh dosen akademik rasanya lebih lengkap apabila diberi pengalaman praktis oleh profesional yang menggeluti bidangnya selama ini, bertahun-tahun atau dengan pengalaman kerja tertentu,” disampaikan Sofwan.
Selanjutnya, Kepala Program Praktisi Mengajar Gamaliel Waney mengungkapkan program Praktisi Mengajar dirancang sebagai suatu pembaharuan yang relevan terhadap mahasiswa dan juga antar dosen dengan praktisi
“Program yang kami rancang ini juga melihat beberapa keterbatasan serta juga banyaknya peluang-peluang yang sebenarnya bisa terjadi sehingga dengan adanya program ini dapat meningkatkan keterlibatan praktisi, kolaborasi antar dosen dengan praktisi, dan juga meningkatkan komptensi mahasiswa karena terekspos dengan industri,” ujarnya.
Kemudian, salah satu praktisi yang masuk pada Program Praktisi Mengajar, Panji Kusumah selaku Pegiat Pemajuan Kebudayaan Desa Perkumpulan Eksotika Desa Lestari mengutarakan antusiasmenya sebagai praktisi yang turut berkontribusi dalam program Praktisi Mengajar.
"Kesempatan yang tidak boleh dilewatkan, karena bagaimana kita dapat berkontribusi kepada teman teman mahasiswa untuk melihat kehidupan yang nyata karena jangan sampai teman teman mahasiswa dengan banyaknya informasi dan materi tapi sering kali tidak melihat kontek lingkungan sekitar," ungkap Panji.
Pada kesempatan ini, turut hadir Dosen Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Gajah Mada, Ratih Ineke Wati yang menyampaikan bahwa program ini menjadi suatu hal yang baru baginya dan civitas akademika lainnya.
“Dari program ini, akhirnya kami merasa bahwa kita perlu mengundang para beliau-beliau untuk berkolaborasi dengan jangka waktu yang lebih panjang,salah satu kelebihan dari program ini adalah, kami dapat mengakses praktisi-praktisi lain yang berpotensi yang memang belum kami kenal. Ya kami berharap agar program ini bisa terus berkesinambungan, karena mata kuliah kami membutuhkan praktisi ini,” tutur Ratih. (Faris.G/Laras.R/Nabila Azzalea Nurul S/Editor: Dennis)
Sumber :
“Kita ingin punya lulusan yang mempunyai paket lengkap, agar siap pakai, siap kerja, dan siap berwirausaha. Oleh karena itu, sejauh ini pengalaman belajar di kelas atau di kampus yang diampu oleh dosen akademik rasanya lebih lengkap apabila diberi pengalaman praktis oleh profesional yang menggeluti bidangnya selama ini, bertahun-tahun atau dengan pengalaman kerja tertentu,” disampaikan Sofwan.
Selanjutnya, Kepala Program Praktisi Mengajar Gamaliel Waney mengungkapkan program Praktisi Mengajar dirancang sebagai suatu pembaharuan yang relevan terhadap mahasiswa dan juga antar dosen dengan praktisi
“Program yang kami rancang ini juga melihat beberapa keterbatasan serta juga banyaknya peluang-peluang yang sebenarnya bisa terjadi sehingga dengan adanya program ini dapat meningkatkan keterlibatan praktisi, kolaborasi antar dosen dengan praktisi, dan juga meningkatkan komptensi mahasiswa karena terekspos dengan industri,” ujarnya.
Kemudian, salah satu praktisi yang masuk pada Program Praktisi Mengajar, Panji Kusumah selaku Pegiat Pemajuan Kebudayaan Desa Perkumpulan Eksotika Desa Lestari mengutarakan antusiasmenya sebagai praktisi yang turut berkontribusi dalam program Praktisi Mengajar.
"Kesempatan yang tidak boleh dilewatkan, karena bagaimana kita dapat berkontribusi kepada teman teman mahasiswa untuk melihat kehidupan yang nyata karena jangan sampai teman teman mahasiswa dengan banyaknya informasi dan materi tapi sering kali tidak melihat kontek lingkungan sekitar," ungkap Panji.
Pada kesempatan ini, turut hadir Dosen Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Gajah Mada, Ratih Ineke Wati yang menyampaikan bahwa program ini menjadi suatu hal yang baru baginya dan civitas akademika lainnya.
“Dari program ini, akhirnya kami merasa bahwa kita perlu mengundang para beliau-beliau untuk berkolaborasi dengan jangka waktu yang lebih panjang,salah satu kelebihan dari program ini adalah, kami dapat mengakses praktisi-praktisi lain yang berpotensi yang memang belum kami kenal. Ya kami berharap agar program ini bisa terus berkesinambungan, karena mata kuliah kami membutuhkan praktisi ini,” tutur Ratih. (Faris.G/Laras.R/Nabila Azzalea Nurul S/Editor: Dennis)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1235 kali
Editor :
Dilihat 1235 kali