Belajar Riasan Seni Bersama SMK PGRI Mejobo di VokasiLand  30 Juli 2022  ← Back

Surabaya, 30 Juli 2022 -  SMK PGRI Mejobo, Kudus menjadi salah satu satuan pendidikan vokasi yang ikut tampil mengisi rangkaian acara Mahakarya Vokasi Road to Hakteknas 2022, di Grand City Mall, Surabaya, pada 28-31 Juli 2022. Sekolah yang terkenal dengan kompetensi keahlian di bidang riasan wajah ini unjuk kebolehan dengan menggelar demo riasan seni (art makeup) bertema luka bakar.
 
Secara sederhana art makeup merupakan seni rias wajah yang tidak hanya berguna untuk kecantikan saja, tetapi juga menghadirkan karakter pada seseorang. Selain bekerja di industri perfilman, di era industri 4.0, seorang ahli rias karakter bisa memanfaatkan media sosial seperti Youtube, IG, hingga Tiktok untuk menghasilkan peluang kerja baru sebagai konten kreator atau blogger untuk menghasilkan uang.
 
Dalam demo tersebut, SMK PGRI Mejobo menghadirkan Jeslin Gabriela, siswa kelas 11 jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut yang tidak hanya terlihat piawai dalam mengaplikasikan riasan wajah kreatifnya, tetapi juga luwes dalam berinteraksi dengan para pengunjung yang menjadi peserta demo.
 
Selain Jeslin, beberapa siswi SMK PGRI Mejobo lain juga menunjukkan kompetensi mereka saat membantu para peserta demo yang umumnya merupakan para pengunjung mal dan juga siswa dari sejumlah sekolah yang ada di Surabaya.
 
Para peserta demo art make up sendiri tampak begitu antusias memperhatikan tahapan demi tahapan dalam  membuat riasan karakter luka bakar yang diperagakan Jeslin dari atas panggung.
 
Beberapa peserta tanpa terlihat bingung untuk membedakan mana-mana saja produk yang akan diaplikasikan di atas kulit mereka, karena  untuk membuat riasan karakter ini rupanya tidak hanya membutuhkan kompetensi khusus saja, tetapi juga banyak bahan yang tidak umum digunakan pada riasan biasa.
 
“Bingung, banyak sekali jenisnya,” kata Sri Wulandari, siswi kelas 12 SMKN 12 Surabaya yang ikut dalam sesi demo bersama beberapa rekannya lainnya, Sabtu, (30/7).
 
Menurut Sri, sebagai siswi jurusan seni tari, ia memang mendapatkan pelajaran seni rias wajah. Namun jenis riasan yang diajarkan lebih untuk riasan pada tari. Misalnya riasan untuk jenis Jawa Timuran atau riasan untuk tari Solo.
 
Tidak seperti Sri yang sedikit bingung, peserta lainnya, Lukman Febriansyah justru mengaku memang sudah lama berkeinginan untuk belajar riasan karakter. Ia bahkan sudah memiliki sejumlah bahan yang digunakan membuat riasan karakter.
 
Meskipun laki-laki, Lukman tak segan mengikuti demo rias wajah. Menurutnya merias menjadi salah satu keterampilan yang tidak hanya dominasi perempuan saja. Apalagi saat ini banyak perias yang justru laki-laki.

Peluang Masa Depan
 
Di tempat terpisah, Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati mengapresiasi kegiatan demo art make up dari SMK PGRI Mejobo. Sebagai ajang untuk pameran hasil karya peserta didik vokasi, Mahakarya Vokasi juga harus menampilkan kompetensi-kompetensi keahlian para peserta didik vokasi kepada masyarakat secara luas. Seperti kompetensi di bidang rias karakter dari SMK PGRI Mejobo tersebut.
 
“Apalagi pendidikan vokasi memang menekankan pada keahlian dan kompetensi peserta didik. Jadi keahlian dan keterampilan peserta didik, dalam hal ini membuat riasan karakter juga harus tampil,” kata Kiki.
 
Masih menurut Kiki, dengan berkembangnya media sosial seperti youtube, IG, hingga Tiktok, para siswa bisa memanfaatkan media sosial tersebut sebagai media promosi.

“Jadi tinggal bagaimana siswa memperkaya kompetensi mereka agar bisa menangkap peluang dari industri make up di Indonesia,” kata Kiki.







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#merdekabelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 465/sipers/A6/VII/2022

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 536 kali