Pembukaan Klub Literasi Sekolah dan Peluncuran Buku SKP BIPA Tandai Ultah SEAQIL ke-13  14 Juli 2022  ← Back

Jakarta, 13 Juli 2022 --- Selama 13 tahun, SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) terus berupaya untuk mewujudkan visi dan misi yang dimiliki melalui berbagai program dan kegiatan yang berkualitas dan membangun jejaring kerja sama dengan berbagai pihak guna meningkatkan kualitas pendidikan bahasa di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-13 yang jatuh pada hari ini, Rabu (13/7), SEAQIL menggelar kegiatan pembukaan Klub Literasi Sekolah (KLS) 2022 dan Peluncuran Buku Standar Kompetensi Pengajar (SKP) Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

“Kemendikbudristek mengapresiasi SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) yang telah menyelenggarakan Klub Literasi Sekolah (KLS) sejak tahun 2021. Program KLS sejalan dengan program Kemendikbudristek, yaitu Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), Gerakan Literasi Nasional (GLN), dan Asesmen Nasional (AN) dalam bidang literasi,” ujar Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal (Ditjen) GTK, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Rachmadi Widdiharto dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, Rabu (13/7).

“Semoga program SEAMEO terus berkembang dan maju untuk meningkatkan visibilitas peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Semoga KLS 2022 dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang ditentukan,” harap Rachmadi lebih lanjut.

Dalam kaitannya dengan dua program MBKM, KLS dinilai Rachmadi menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan selama tiga bulan di luar kampus. Mahasiswa bisa berperan sebagai pendamping klub literasi di sekolah. “KLS menjadi upaya yang patut kita apresiasi sebagai sebuah program yang melibatkan sinergi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam pemajuan literasi di Indonesia, yang meliputi perguruan tinggi, dinas pendidikan, sekolah baik di Indonesia maupun Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), komunitas literasi, dan lembaga terkait lainnya,” tambah Direktur GTK Dikdas.

Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani dalam laporannya mengatakan bahwa sejak didirikan pada tanggal 13 Juli 2009, SEAQIL memiliki komitmen untuk menyediakan program yang inovatif dan berkualitas bagi guru bahasa dan tenaga kependidikan di kawasan regional Asia Tenggara. Berbagai program sudah berhasil dilaksanakan oleh SEAQIL, baik dalam cakupan nasional maupun regional. Di antara program dan kegiatan yang dijalankan, beberapa di antaranya merupakan program unggulan yang semakin menunjukkan dampak baiknya kepada para pemangku kepentingan yang terlibat. Dua di antara program-program unggulan yang dimiliki SEAQIL yaitu Klub Literasi Sekolah (KLS) dan Standar Kompetensi BIPA (SKP BIPA).

Kedua program tersebut kata Luh Anik akan diangkat menjadi fokus perayaan ulang tahun ke-13 SEAQIL. SEAQIL melaksanakan KLS sebagai salah satu upaya dalam menunjang kecakapan hidup melalui peningkatan kompetensi siswa dalam kecakapan berliterasi baca tulis dan tutur yang berorientasi pada kecakapan abad ke-21. Hal ini sangat berguna bagi pengembangan kompetensi SDM muda Indonesia dalam mengasah kemampuan mereka berpikir kritis, berkolaborasi, bertindak kreatif, dan berkomunikasi.

“SEAQIL berharap KLS dapat memberikan manfaat bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan literasi serta mengaktualisasikan penggunaan bahasa asing dalam konteks kehidupan nyata. Selain itu, KLS juga dapat menjadi solusi untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler alternatif bagi siswa,” ucap Luh Anik .

Tahun ini, SEAQIL membuka KLS 2022 dengan pengembangan dan penyesuaian kebutuhan. KLS 2022 membuka skema pelaksanaan secara daring dan campuran. Pilihan peminatan KLS 2022 juga terus dikembangkan mencakup cerita pendek, puisi, orasi, debat, jurnalistik, dan bercerita (story telling).

Ismi, salah satu guru yang merupakan alumni KLS mengaku merasa lebih percaya diri dengan kompetensinya setelah mendapat pelatihan melalui program KLS. “Pengetahuan yang saya dapat bisa diterapkan (aplikatif), ada rasa percaya diri dan bangga bisa menerapkan kompetensi mengajar secara lebih baik,” ungkapnya.

Ia berharap, setelah pelatihan, ada pendampingan yang diberikan SEAQIL meski KLS telah berakhir. “Saya saran adanya rekayasa perangkat lunak yang bisa memutar ulang materi, ada semacam learning management system (LMS) dan ada platform yang menaungi semua kegiatan SEAQIL. Mudah-mudahan ada semacam komunitas bagi para guru pendamping maupun alumni KLS sehingga dapat saling berkolaborasi serta unjuk karya,” jelas Ismi memberi masukan.  

Sementara itu, Helya siswa asal Kupang yang merupakan alumni KLS 2021 menyampaikan pengalamannya saat mengikuti KLS. “Saya melakukan unjuk karya story telling di depan banyak orang secara langsung, bagaimana menulis cerpen dan puisi, bagaimana cara berbicara yang baik di depan banyak orang. Itu adalah hal yang menyenangkan,” ucap Helya.

“Saya percaya anak-anak di sekolah banyak yang ingin bergabung dalam KLS. Semoga KLS terus berjalan dan persebarannya semakin luas dari jenjang SD-SMA,” harapnya.

Terobosan SEAQIL Menginisiasi Penyusunan Standar Kompetensi Pengajar (SKP) BIPA

Komitmen SEAQIL lainnya dalam upaya mewujudkan salah satu cita-cita bangsa Indonesia, yaitu menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu lingua franca di Asia Tenggara telah ditunjukkan dengan menginisiasi penyusunan Standar Kompetensi Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (SKP BIPA).

Direktur GTK Dikdas mengatakan, penyusunan SKP BIPA penting karena hingga kini belum tersedianya standar kompetensi pengajar BIPA yang dapat menjadi acuan oleh lembaga penyelenggara BIPA di wilayah nasional, regional, dan internasional. “Dengan hadirnya SKP BIPA terbitan SEAQIL pada tahun 2022 ini, secara internal SEAQIL telah memiliki dokumen acuan standar dalam hal penyelenggaraan kegiatan ke-BIPA-an,” tutur dia.

Sementara itu, dalam lingkup eksternal, SKP BIPA menurut Rachmadi dapat digunakan oleh pengajar dan/atau penyelenggara BIPA di wilayah nasional, regional, dan internasional dalam penyelenggaraan dan pengembangan kegiatan ke-BIPA-an, khususnya dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi pengajar BIPA.

Oleh karena itu, Kemendikbudristek terus mendorong upaya SEAMEO dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat Asia Tenggara. “Semoga Standar Kompetensi Pengajar BIPA dapat memberikan manfaat dan menjadi acuan dalam pengembangan kegiatan ke-BIPA-an di tanah air dan kawasan Asia Tenggara,” harap Direktur GTK Dikdas mengakhiri sambutannya.

Narasumber yang turut berbincang pada kesempatan ini, Felicia N. Utorodewo turut menyampaikan harapannya. “Semoga dokumen ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu dan pengajar sehingga akhirnya kita dapat tampil lebih optimal dalam menjalankan tugas menjadikan Indonesia sebagai bahasa dunia,” tuturnya saat memberikan pernyataan penutup.  

Dalam hal pengembangan SKP BIPA, Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani menjelaskan bahwa SEAQIL menyusun dokumen acuan dan/atau pedoman kerja SEAQIL dalam pelaksanaan berbagai program terkait BIPA pada tahun-tahun selanjutnya, seperti seminar, pendidikan dan pelatihan (diklat), lokakarya, penyusunan modul, pembuatan video pembelajaran, dan lain-lain.

Luh Anik dalam penjelasannya menyebut bahwa SKP BIPA juga dikembangkan sebagai upaya untuk menyediakan standar yang dapat dijadikan acuan oleh pengajar dan/atau penyelenggara BIPA, pemangku kepentingan lainnya serta pengambil kebijakan untuk menjaga kualitas pengajar BIPA dalam lingkup nasional, regional, bahkan internasional.

“Dalam penyusunannya, SEAQIL melibatkan para ahli, pengajar, peneliti, pemerhati, dan pegiat BIPA dari berbagai lembaga, baik penyelenggara BIPA formal dan nonformal maupun mandiri,” jelasnya seraya berharap bahwa standar kompetensi ini dapat dimanfaatkan secara luas oleh berbagai lembaga formal dan nonformal penyelenggara BIPA.

Turut hadir para Direktur SEAMEO Centre di Indonesia; jajaran Deputi Direktur SEAMEO Centre di Indonesia; para Atase Pendidikan dan Kebudayaan serta Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI di Wilayah Asia Tenggara; para rektor universitas mitra SEAQIL dan pimpinan perguruan tinggi; tim penggagas, penyusun, penelaah dan pembahas SKP BIPA; para kepala sekolah mitra SEAQIL; serta para mahasiswa pendamping KLS.







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 407/sipers/A6/VII/2022

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1047 kali