PGP Angkatan Keenam Siap Dilaksanakan, Guru Didorong Capai Hasil Belajar yang Makin Implementatif 24 Agustus 2022 ← Back
Jakarta, 24 Agustus 2022 --- Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) terus mendorong agar guru menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa aman, nyaman, dan bahagia dalam pembelajaran di satuan pendidikan. PGP dirancang dengan menggunakan pendekatan andragogi dan pembelajaran campuran (blended learning) selama 6 bulan yang didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan.
“Untuk itulah, dalam pelaksanaannya program ini 70 persennya dihadirkan dalam format on-the-job-training; di mana, meskipun guru-guru ikut sebagai peserta, ia tetap dapat bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah mereka masing-masing. Sementara itu, 20 persen program ini dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat, dan 10% dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping,” terang Direktur Jenderal GTK, Iwan Syahril dalam sambutan secara virtual di Jakarta (24/8).
Kepada calon Guru Penggerak Angkatan 6, Dirjen Iwan berpesan agar tetap kuat dalam menjalani pendidikan selama beberapa bulan ke depan. “Jika dalam menempuh perjalanan nanti Bapak/Ibu merasa semangatnya menurun, ingatlah kembali motivasi awal saat mengikuti seleksi; ingatlah, bahwa Bapak/Ibu adalah suluh penerang, pemberi petunjuk arah kemajuan pendidikan kita. Di samping Bapak/Ibu guru sekalian akan selalu ada Pengajar praktik, Fasilitator dan rekan sesama Calon Guru Penggerak yang dapat menjadi teman seiring, sesama pemberi energi dan semangat,” tuturnya memotivasi peserta.
Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) merupakan program pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan guru. Program ini berfokus pada kepemimpinan pembelajaran, agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam dan di luar lingkungan sekolah masing-masing, serta dapat mendorong terwujudnya cita-cita Merdeka Belajar sepenuhnya bagi para peserta didik.
Sekilas tentang Persiapan Pelaksanaan PGP
Persiapan rekrutmen Pendidikan guru penggerak angkatan 6 telah dimulai dari bulan Januari 2022, khususnya untuk rekrutmen Calon Guru Penggerak. Perangkat pendidikannya pun telah dibuat dengan pola pembelajaran daring, lokakarya dan pendampingan. Perangkat tersebut dikembangkan oleh tim pengembang Kemendikbudristek sesuai dengan kebutuhan peningkatan kompetensi untuk mendukung pilar pendidikan guru penggerak yang meliputi 1) Kepemimpinan Pembelajaran (instructional leadership), 2) Pembelajaran Berdiferensiasi (differentiated instruction), 3) Pembelajaran Sosial dan Emosional (social and emotional learning), serta 4) Komunitas Praktik (community of practice). Keempat pilar PGP selanjutnya dijabarkan ke dalam rumusan kompetensi dan indikator, materi pendidikan, skenario pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian.
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan (Dir. KSPSTK), Ditjen GTK, Kemendikbudristek, Praptono menyampaikan bahwa jumlah Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 6 sebanyak 8.151 peserta yang terdiri dari CGP reguler dan CGP rekognisi.
Pelaksanaan PGP angkatan ke 6 ini berjalan dengan dua moda. Pertama, Moda PGP reguler yakni daerah kabupaten/kota sasaran PGP mempunyai jaringan internet yang cukup bagus, dan wilayahnya masih terjangkau pada waktu pengajar praktik melakukan pendampingan dan lokakarya. Dengan demikian pelaksanaan PGP dilakukan secara hibrid (daring dan luring secara bergantian). Kedua, Moda PGP rekognisi/PGP penyetaraan, diperuntukan bagi Guru/kepala sekolah yang telah berperan sebagai pengajar praktik/pendamping minimal 1 angkatan dan memenuhi syarat sebagai Calon Guru Penggerak.
Persiapan pelaksanaan pendidikan guru penggerak angkatan 6 telah dikoordinasikan dengan penyelenggara PGP yaitu Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) dan Balai Guru Penggerak (BGP) yang ada di setiap Provinsi. Tim penyelenggara di Kemendikbudristek telah melakukan pembagian kelas untuk pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur. Selain itu, persiapan Learning Management System/LMS sebagai media pembelajar daring antara semua pihak terkait juga telah selesai dibuat.
Direktur Praptono dalam laporan menyebutkan bahwa pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur telah diberikan pembekalan, penyegaran, dan penyamaan persepsi. “Jumlah aktor pendukung yang akan terlibat/berpartisipasi pada PGP angkatan 6 adalah Pengajar praktik sebanyak 1.578 peserta, Fasilitator sebanyak 433 peserta, dan akan melibatkan instruktur sebanyak 50 orang,” jelasnya yang optimis bahwa proses persiapan penyelenggaraan telah selesai dan proses pembelajaran Pendidikan Guru Penggerak akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Praptono menjelaskan bahwa pada PGP angkatan 6 ini, Calon Guru Penggerak akan mengikuti pola pendidikan dengan desain yang baru yaitu pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak selama enam bulan. Berbeda dengan angkatan sebelumnya yakni 1 s.d. 4 yang masih menggunakan pola pembelajaran selama 9 bulan. Pembelajaran PGP meliputi pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan yang akan dimulai tanggal 29 Agustus s.d. 17 Desember 2022 (selama empat bulan pada tahun ini), dan dilanjutkan tanggal 1 Maret s.d. 31 Mei 2023 (selama dua bulan pada tahun depan).
Selama enam bulan peserta akan menyelesaikan 10 modul tentang 1) Filosofi Pendidikan Nasional, 2) Nilai dan Peran Guru Penggerak, 3) Visi Guru Penggerak, 4) Budaya Positif, 5) Pembelajaran yang berpihak pada murid, 6) Pembelajaran Sosial, 7) Emosional Learning dan Coaching, 8) Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, 9) Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber daya, serta 10) Pengelolaan Program yang Berdampak pada Anak.
“Penyelenggara teknis Pendidikan Guru Penggerak reguler akan dilaksanakan oleh 6 BBGP dan 27 BGP yang telah ada di setiap provinsi. Dengan dimulainya PGP angkatan 6 ini, maka BBGP dan BGP akan menjalankan PGP sebanyak 3 Angkatan yaitu angkatan 4, angkatan 5, dan ditambah angkatan 6 yang hari ini dibuka,” terang Praptono.
Semantara itu, untuk penyelenggara PGP Rekognisi telah ditetapkan 6 - 10 BGP, yaitu BBGP Jawa Barat, BBGP Jawa Timur, BBGP Jawa Tengah, BBGP Sulawesi Selatan, BBGP Sumatera Utara, BBGP Banten, BBGP Lampung, BBGP Riau, BBGP Sumatera Barat, dan BBGP Nusa Tenggara Barat.
“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim pengembang kurikulum, penyusun perangkat pendidikan, pengembang sistem pembelajaran daring, tim rekrutmen fasilitator, pengajar praktik, calon guru pengerak, dan semua pihak yang telah bekerja keras dengan segala daya upayanya di masa Covid-19 ini dan telah menyelesaikan tugasnya secara baik,” pungkas Direktur Praptono.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#GuruPenggerak
#PendidikanGuruPenggerak
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 528/sipres/A6/VIII/2022
“Untuk itulah, dalam pelaksanaannya program ini 70 persennya dihadirkan dalam format on-the-job-training; di mana, meskipun guru-guru ikut sebagai peserta, ia tetap dapat bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah mereka masing-masing. Sementara itu, 20 persen program ini dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat, dan 10% dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping,” terang Direktur Jenderal GTK, Iwan Syahril dalam sambutan secara virtual di Jakarta (24/8).
Kepada calon Guru Penggerak Angkatan 6, Dirjen Iwan berpesan agar tetap kuat dalam menjalani pendidikan selama beberapa bulan ke depan. “Jika dalam menempuh perjalanan nanti Bapak/Ibu merasa semangatnya menurun, ingatlah kembali motivasi awal saat mengikuti seleksi; ingatlah, bahwa Bapak/Ibu adalah suluh penerang, pemberi petunjuk arah kemajuan pendidikan kita. Di samping Bapak/Ibu guru sekalian akan selalu ada Pengajar praktik, Fasilitator dan rekan sesama Calon Guru Penggerak yang dapat menjadi teman seiring, sesama pemberi energi dan semangat,” tuturnya memotivasi peserta.
Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) merupakan program pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan guru. Program ini berfokus pada kepemimpinan pembelajaran, agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam dan di luar lingkungan sekolah masing-masing, serta dapat mendorong terwujudnya cita-cita Merdeka Belajar sepenuhnya bagi para peserta didik.
Sekilas tentang Persiapan Pelaksanaan PGP
Persiapan rekrutmen Pendidikan guru penggerak angkatan 6 telah dimulai dari bulan Januari 2022, khususnya untuk rekrutmen Calon Guru Penggerak. Perangkat pendidikannya pun telah dibuat dengan pola pembelajaran daring, lokakarya dan pendampingan. Perangkat tersebut dikembangkan oleh tim pengembang Kemendikbudristek sesuai dengan kebutuhan peningkatan kompetensi untuk mendukung pilar pendidikan guru penggerak yang meliputi 1) Kepemimpinan Pembelajaran (instructional leadership), 2) Pembelajaran Berdiferensiasi (differentiated instruction), 3) Pembelajaran Sosial dan Emosional (social and emotional learning), serta 4) Komunitas Praktik (community of practice). Keempat pilar PGP selanjutnya dijabarkan ke dalam rumusan kompetensi dan indikator, materi pendidikan, skenario pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian.
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan (Dir. KSPSTK), Ditjen GTK, Kemendikbudristek, Praptono menyampaikan bahwa jumlah Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 6 sebanyak 8.151 peserta yang terdiri dari CGP reguler dan CGP rekognisi.
Pelaksanaan PGP angkatan ke 6 ini berjalan dengan dua moda. Pertama, Moda PGP reguler yakni daerah kabupaten/kota sasaran PGP mempunyai jaringan internet yang cukup bagus, dan wilayahnya masih terjangkau pada waktu pengajar praktik melakukan pendampingan dan lokakarya. Dengan demikian pelaksanaan PGP dilakukan secara hibrid (daring dan luring secara bergantian). Kedua, Moda PGP rekognisi/PGP penyetaraan, diperuntukan bagi Guru/kepala sekolah yang telah berperan sebagai pengajar praktik/pendamping minimal 1 angkatan dan memenuhi syarat sebagai Calon Guru Penggerak.
Persiapan pelaksanaan pendidikan guru penggerak angkatan 6 telah dikoordinasikan dengan penyelenggara PGP yaitu Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) dan Balai Guru Penggerak (BGP) yang ada di setiap Provinsi. Tim penyelenggara di Kemendikbudristek telah melakukan pembagian kelas untuk pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur. Selain itu, persiapan Learning Management System/LMS sebagai media pembelajar daring antara semua pihak terkait juga telah selesai dibuat.
Direktur Praptono dalam laporan menyebutkan bahwa pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur telah diberikan pembekalan, penyegaran, dan penyamaan persepsi. “Jumlah aktor pendukung yang akan terlibat/berpartisipasi pada PGP angkatan 6 adalah Pengajar praktik sebanyak 1.578 peserta, Fasilitator sebanyak 433 peserta, dan akan melibatkan instruktur sebanyak 50 orang,” jelasnya yang optimis bahwa proses persiapan penyelenggaraan telah selesai dan proses pembelajaran Pendidikan Guru Penggerak akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Praptono menjelaskan bahwa pada PGP angkatan 6 ini, Calon Guru Penggerak akan mengikuti pola pendidikan dengan desain yang baru yaitu pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak selama enam bulan. Berbeda dengan angkatan sebelumnya yakni 1 s.d. 4 yang masih menggunakan pola pembelajaran selama 9 bulan. Pembelajaran PGP meliputi pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan yang akan dimulai tanggal 29 Agustus s.d. 17 Desember 2022 (selama empat bulan pada tahun ini), dan dilanjutkan tanggal 1 Maret s.d. 31 Mei 2023 (selama dua bulan pada tahun depan).
Selama enam bulan peserta akan menyelesaikan 10 modul tentang 1) Filosofi Pendidikan Nasional, 2) Nilai dan Peran Guru Penggerak, 3) Visi Guru Penggerak, 4) Budaya Positif, 5) Pembelajaran yang berpihak pada murid, 6) Pembelajaran Sosial, 7) Emosional Learning dan Coaching, 8) Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, 9) Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber daya, serta 10) Pengelolaan Program yang Berdampak pada Anak.
“Penyelenggara teknis Pendidikan Guru Penggerak reguler akan dilaksanakan oleh 6 BBGP dan 27 BGP yang telah ada di setiap provinsi. Dengan dimulainya PGP angkatan 6 ini, maka BBGP dan BGP akan menjalankan PGP sebanyak 3 Angkatan yaitu angkatan 4, angkatan 5, dan ditambah angkatan 6 yang hari ini dibuka,” terang Praptono.
Semantara itu, untuk penyelenggara PGP Rekognisi telah ditetapkan 6 - 10 BGP, yaitu BBGP Jawa Barat, BBGP Jawa Timur, BBGP Jawa Tengah, BBGP Sulawesi Selatan, BBGP Sumatera Utara, BBGP Banten, BBGP Lampung, BBGP Riau, BBGP Sumatera Barat, dan BBGP Nusa Tenggara Barat.
“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim pengembang kurikulum, penyusun perangkat pendidikan, pengembang sistem pembelajaran daring, tim rekrutmen fasilitator, pengajar praktik, calon guru pengerak, dan semua pihak yang telah bekerja keras dengan segala daya upayanya di masa Covid-19 ini dan telah menyelesaikan tugasnya secara baik,” pungkas Direktur Praptono.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#GuruPenggerak
#PendidikanGuruPenggerak
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 528/sipres/A6/VIII/2022
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2953 kali
Editor :
Dilihat 2953 kali