Program Guru Penggerak di Tiap Angkatan Kian Disambut Baik Tenaga Pendidik di Indonesia 25 Agustus 2022 ← Back
Jakarta, 25 Agustus 2022 --- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) hingga saat ini telah menyelenggarakan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) untuk enam angkatan. Merujuk data Kemendikbudristek, jumlah peserta di setiap angkatan terus meningkat.
Jumlah guru yang mendaftar sebagai guru penggerak pada angkatan pertama yaitu 19.218. Untuk angkatan kedua jumlah guru yang mendaftar sebanyak 19.218. Pendaftar guru penggerak angkatan ketiga menunjukkan peningkatan yakni 23.274 orang. Selanjutnya, pada angkatan keempat, pendaftar guru penggerak terus bertambah mencapai 42.009. Pada angkatan kelima, jumlah pendaftar program guru penggerak bertambah secara signifikan dan menduduki angka 105.643. Bahkan pada angkatan keenam ini jumlah pendaftar menyentuh angka 131.444 orang.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbudristek, Iwan Syahril menyampaikan rasa antusiasnya karena PGP terus mendapatkan tanggapan positif dari berbagai ekosistem pendidikan Indonesia. “Tanggapan baik ini tentu berkat kerja kita bersama, di mana banyak pihak yang peduli dan merasa bertanggung jawab atas perbaikan-perbaikan pendidikan di Indonesia. Untuk itu, saya sangat berterima kasih sekali bagi pihak-pihak yang terlibat dalam Program Pendidikan Guru Penggerak ini,” tutur Iwan Syahril.
Lebih lanjut, Dirjen GTK juga menekankan kembali pemahaman bahwa pekerjaan di bidang pendidikan adalah sebuah upaya untuk membangun peradaban. Oleh karena itu, penting bagi seorang guru memahami perannya sebagai motor penggerak sehingga apa yang dia upayakan dalam proses pencerdasan kehidupan bangsa akan dapat dirasakan manfaatnya bagi peserta didik maupun lingkungan sekitarnya.
“Pekerjaan ini bukan sekedar membahas kurikulum dan hasil belajar, bukan cuma mengajar dan mendidik, namun pekerjaan kita adalah melahirkan generasi masa depan yang cemerlang, melahirkan generasi pembaharu, generasi yang akan menjawab tantangan zaman masa kini dan masa mendatang,” ucap di Jakarta, Kamis (24/8).
Dolvina Lea Ansanay, Guru Penggerak SMA Gabungan, Jayapura menyatakan bahwa ketertarikannya mendaftar program Guru Penggerak karena ia selalu ingin belajar dan mencoba hal baru dalam proses pembelajarannya. Menurutnya, banyak sekali pengalaman positif yang ia peroleh. “Di sinilah saya mendapatkan pemahaman bagaimana idealnya karakter seorang guru tentang filosofi pendidikan, bagaimana menjadi seorang guru yang baik dan profesional. Hal ini menjawab kebutuhan saya secara pribadi untuk menjadi guru yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Bagaimana kita memanfaatkan fasilitas dan sarana yang ada di sekitar kita guna menunjang pembelajaran,” imbuhnya guru penggerak tahun 2021 yang merasa senang ketika bisa berbagi dengan orang lain ini.
Bahkan, sebagai bukti semangat dan kreativitasnya dalam membangun pendidikan di wilayahnya, Lea bersama komunitasnya mendirikan taman baca untuk meningkatkan kemampuan literasi anak-anak. “Karena saya dan latar belakang keluarga saya sebagian besar berprofesi sebagai tenaga pendidik maka kami putuskan untuk mendirikan taman bacaan untuk membantu masyarakat di sekitar saya,” ungkapnya yang merasa bahwa menjadi guru adalah panggilan hatinya sedari kecil. Inilah yang mendorong Lea dan keluarga mendirikan Komunitas Pustaka.
Marinus, Siswa SMA Gabungan, Jayapura menjelaskan secara teknis bagaimana proses pembelajaran yang ia rasakan. “Kami bukan hanya sebagai pendengar, guru memberi kesempatan kami untuk bicara di depan kelas menjelaskan apa yang diterangkan guru sebelumnya. Apakah kami sudah menangkapnya dengan baik. Ibu memberi kami kesempatan untuk bicara dan berekspresi,” urai Marinus.
Maria, Siswa SMA Gabungan, Jayapura juga mengatakan bahwa cara mengajarnya Ibu Lea sangat asik. “Cara menjelaskan jelas dan terperinci kami langsung paham dengan materi yang diterangkan. Kalau bingung kita bisa bertanya langsung kepada guru,” terangnya.
Sebelum mengakhiri sambutan, Dirjen GTK mengimbau kepada Gubernur, Walikota, Bupati, serta Dinas Pendidikan untuk mendukung penuh para guru dalam mengikuti PGP. “Izinkan kami meminta bantuan untuk mendukung penuh dan memberikan restu kepada guru-guru hebatnya dalam mengikuti proses PGP ini. Restu dari Bapak/Ibu tentu akan membuat perjalanan Calon Guru Penggerak menjadi lancar, baik ketika menjalani proses dan pasca pendidikan,” pungkasnya seraya menyemangati para guru agar tetap kuat dalam melakukan transformasi pendidikan Indonesia ke arah lebih baik.
Dukungan Pemerintah Daerah terhadap PGP
Bupati Kabupaten Brebes Idza Priyanti menyampaikan dukungan penuh terhadap implementasi Permendikbudristek Nomor 40/2021 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah dan mengajak seluruh guru mengikuti seleksi PGP. “Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencetak pemimpin pembelajaran yang unggul dan inovatif,” ucapnya.
Berikutnya, Royke Octavian Roring, Bupati Kabupaten Minahasa menyatakan bahwa wilayahnya siap mendukung visi dan misi dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Tak ketinggalan, Bupati Kabupaten Deli Serdang, Ashari Tambunan menyatakan kesiapannya untuk mendukung PGP demi mewujudkan kabupaten yang maju dan sejahtera serta masyarakatnya yang rukun dan religius dalam kebinekaan. “Melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing, yang mampu meningkatkan pengetahuan dan teknologi, pemerintah Kabupaten Deli Serdang siap mengangkat guru penggerak yang memenuhi syarat sesuai regulasi untuk menjadi pemimpin dalam pembelajaran,” tegasnya.
Kemudian, Bupati Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri juga mendukung program Guru Penggerak dalam upaya mewujudkan masyarakat yang unggul sesuai dengan cita-cita dan harapan bangsa. “Kami siap mengangkat guru sesuai regulasi yang berlaku untuk menjadi kepala sekolah dan/atau pengawas sekolah. Kami ingin memenuhi pelayanan minimal terkait jumlah dan kualitas pendidik di daerah kami,” tuturnya seraya memotivasi para guru untuk terus berkarya demi anak bangsa.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#GuruPenggerak
#PendidikanGuruPenggerak
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 532/sipres/A6/VIII/2022
Jumlah guru yang mendaftar sebagai guru penggerak pada angkatan pertama yaitu 19.218. Untuk angkatan kedua jumlah guru yang mendaftar sebanyak 19.218. Pendaftar guru penggerak angkatan ketiga menunjukkan peningkatan yakni 23.274 orang. Selanjutnya, pada angkatan keempat, pendaftar guru penggerak terus bertambah mencapai 42.009. Pada angkatan kelima, jumlah pendaftar program guru penggerak bertambah secara signifikan dan menduduki angka 105.643. Bahkan pada angkatan keenam ini jumlah pendaftar menyentuh angka 131.444 orang.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbudristek, Iwan Syahril menyampaikan rasa antusiasnya karena PGP terus mendapatkan tanggapan positif dari berbagai ekosistem pendidikan Indonesia. “Tanggapan baik ini tentu berkat kerja kita bersama, di mana banyak pihak yang peduli dan merasa bertanggung jawab atas perbaikan-perbaikan pendidikan di Indonesia. Untuk itu, saya sangat berterima kasih sekali bagi pihak-pihak yang terlibat dalam Program Pendidikan Guru Penggerak ini,” tutur Iwan Syahril.
Lebih lanjut, Dirjen GTK juga menekankan kembali pemahaman bahwa pekerjaan di bidang pendidikan adalah sebuah upaya untuk membangun peradaban. Oleh karena itu, penting bagi seorang guru memahami perannya sebagai motor penggerak sehingga apa yang dia upayakan dalam proses pencerdasan kehidupan bangsa akan dapat dirasakan manfaatnya bagi peserta didik maupun lingkungan sekitarnya.
“Pekerjaan ini bukan sekedar membahas kurikulum dan hasil belajar, bukan cuma mengajar dan mendidik, namun pekerjaan kita adalah melahirkan generasi masa depan yang cemerlang, melahirkan generasi pembaharu, generasi yang akan menjawab tantangan zaman masa kini dan masa mendatang,” ucap di Jakarta, Kamis (24/8).
Dolvina Lea Ansanay, Guru Penggerak SMA Gabungan, Jayapura menyatakan bahwa ketertarikannya mendaftar program Guru Penggerak karena ia selalu ingin belajar dan mencoba hal baru dalam proses pembelajarannya. Menurutnya, banyak sekali pengalaman positif yang ia peroleh. “Di sinilah saya mendapatkan pemahaman bagaimana idealnya karakter seorang guru tentang filosofi pendidikan, bagaimana menjadi seorang guru yang baik dan profesional. Hal ini menjawab kebutuhan saya secara pribadi untuk menjadi guru yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Bagaimana kita memanfaatkan fasilitas dan sarana yang ada di sekitar kita guna menunjang pembelajaran,” imbuhnya guru penggerak tahun 2021 yang merasa senang ketika bisa berbagi dengan orang lain ini.
Bahkan, sebagai bukti semangat dan kreativitasnya dalam membangun pendidikan di wilayahnya, Lea bersama komunitasnya mendirikan taman baca untuk meningkatkan kemampuan literasi anak-anak. “Karena saya dan latar belakang keluarga saya sebagian besar berprofesi sebagai tenaga pendidik maka kami putuskan untuk mendirikan taman bacaan untuk membantu masyarakat di sekitar saya,” ungkapnya yang merasa bahwa menjadi guru adalah panggilan hatinya sedari kecil. Inilah yang mendorong Lea dan keluarga mendirikan Komunitas Pustaka.
Marinus, Siswa SMA Gabungan, Jayapura menjelaskan secara teknis bagaimana proses pembelajaran yang ia rasakan. “Kami bukan hanya sebagai pendengar, guru memberi kesempatan kami untuk bicara di depan kelas menjelaskan apa yang diterangkan guru sebelumnya. Apakah kami sudah menangkapnya dengan baik. Ibu memberi kami kesempatan untuk bicara dan berekspresi,” urai Marinus.
Maria, Siswa SMA Gabungan, Jayapura juga mengatakan bahwa cara mengajarnya Ibu Lea sangat asik. “Cara menjelaskan jelas dan terperinci kami langsung paham dengan materi yang diterangkan. Kalau bingung kita bisa bertanya langsung kepada guru,” terangnya.
Sebelum mengakhiri sambutan, Dirjen GTK mengimbau kepada Gubernur, Walikota, Bupati, serta Dinas Pendidikan untuk mendukung penuh para guru dalam mengikuti PGP. “Izinkan kami meminta bantuan untuk mendukung penuh dan memberikan restu kepada guru-guru hebatnya dalam mengikuti proses PGP ini. Restu dari Bapak/Ibu tentu akan membuat perjalanan Calon Guru Penggerak menjadi lancar, baik ketika menjalani proses dan pasca pendidikan,” pungkasnya seraya menyemangati para guru agar tetap kuat dalam melakukan transformasi pendidikan Indonesia ke arah lebih baik.
Dukungan Pemerintah Daerah terhadap PGP
Bupati Kabupaten Brebes Idza Priyanti menyampaikan dukungan penuh terhadap implementasi Permendikbudristek Nomor 40/2021 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah dan mengajak seluruh guru mengikuti seleksi PGP. “Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencetak pemimpin pembelajaran yang unggul dan inovatif,” ucapnya.
Berikutnya, Royke Octavian Roring, Bupati Kabupaten Minahasa menyatakan bahwa wilayahnya siap mendukung visi dan misi dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Tak ketinggalan, Bupati Kabupaten Deli Serdang, Ashari Tambunan menyatakan kesiapannya untuk mendukung PGP demi mewujudkan kabupaten yang maju dan sejahtera serta masyarakatnya yang rukun dan religius dalam kebinekaan. “Melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing, yang mampu meningkatkan pengetahuan dan teknologi, pemerintah Kabupaten Deli Serdang siap mengangkat guru penggerak yang memenuhi syarat sesuai regulasi untuk menjadi pemimpin dalam pembelajaran,” tegasnya.
Kemudian, Bupati Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri juga mendukung program Guru Penggerak dalam upaya mewujudkan masyarakat yang unggul sesuai dengan cita-cita dan harapan bangsa. “Kami siap mengangkat guru sesuai regulasi yang berlaku untuk menjadi kepala sekolah dan/atau pengawas sekolah. Kami ingin memenuhi pelayanan minimal terkait jumlah dan kualitas pendidik di daerah kami,” tuturnya seraya memotivasi para guru untuk terus berkarya demi anak bangsa.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#GuruPenggerak
#PendidikanGuruPenggerak
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 532/sipres/A6/VIII/2022
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1271 kali
Editor :
Dilihat 1271 kali