Dukungan Masyarakat untuk Penyediaan Materi Literasi yang sesuai Kebutuhan dan Perkembangan Zaman 27 September 2022 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek—Literasi merupakan bagian penting dalam upaya penumbuhan budi pekerti. Hal itu selaras dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penanaman Budi Pekerti. Aktivitas membaca merupakan salah satu aktivitas yang dapat mendukung hal tersebut. Seperti yang disampaikan perwakilan masyarakat yang hadir dalam Peluncuran Video Animasi Pembelajaran Literasi Numerasi: Petualangan Glen dan Bina Bersama Cican di Aula Sasadu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Rawamangun, Jakarta, pada hari Sabtu (24/9).
Zainal Abidin, orang tua dari Khaifa Azzahra yang berumur 5 tahun mengaku senang dengan kolaborasi Badan Bahasa, Kemendikbudristek dengan HelloMotion dalam menyediakan materi literasi yang menarik bagi generasi muda. “Acara ini bagus untuk menambah wawasan anak karena banyak sekali konten yang kurang mendidik bertebaran di dunia maya dan sayangnya justru itu yang lebih dikenal anak-anak,” ungkapnya yang mengetahui informasi acara ini dari rekan-rekan di wilayahnya.
Zainal yang sebelumnya tidak tahu dengan karakter Cican pagi itu mengajak anaknya karena Khaifa senang menggambar dan berharap anaknya memiliki alternatif bahan belajar yang lebih variatif setelah ini. “Harapannya semoga anak-anak lebih banyak wawasannya tentang kartun pembelajaran. Acara ini bagus karena menampilkan model konten yang lebih menarik sehingga minat baca dan pengetahuan anak juga meningkat,” tuturnya.
Ia juga berharap di masa mendatang makin banyak kegiatan literasi yang menarik di sekolah. “Dari sekolah sebaiknya memberi arahan, kanal digital mana yang bisa diakses anak untuk bahan belajar. Sekolah harus mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan siswa, di tengah derasnya arus globalisasi mestinya sekolah harus lebih ‘meracuni’ anak lebih dahsyat lagi dengan hal-hal positif,” jelas Zainal.
Senada dengan itu, orang tua lain yang hadir mengaku senang mendampingi anaknya yang sudah lama tertarik dengan karakter Cican. “Isi (kontennya) Cican mendidik. Dia mengobrol atau membahas sesuatu sesuai dengan dunia anak-anak. Harapannya konten Cican makin maju dan berkembang,” ucap Sustriani yang berdomisili di Utan Kayu.
Berikutnya, Rini yang tinggal di Bukit Duri juga antusias hadir dalam acara ini karena menurutnya materi pembelajaran dengan format animasi sangat cocok untuk anak-anak. “Saat ini di SD jarang sekali materi pembelajaran yang menarik. Bahan bacaan di perpustakaan sekolah materinya sudah jadul,” kata orang tua dari Sabrina Humairah yang mengaku tertarik dengan dongeng.
“Materi belajar mestinya makin menyesuaikan dengan minat anak dan perkembangan zaman. Mulai dari gambar dan judul harus menarik minat anak untuk membaca. Akan lebih baik lagi jika materinya mengajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan positif misalnya ajakan menabung atau berkegiatan sosial di masyarakat,” saran dia lebih lanjut. Dengan demikian, ada nilai positif yang bisa dipraktekkan anak setelah mereka membaca buku.
Acara yang berlangsung ini merupakan wujud komitmen Badan Bahasa dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi anak-anak di Indonesia, mulai dari anak usia dini. “Kami berharap video animasi pembelajaran literasi numerasi “Petualangan Glen dan Bina Bersama Cican” ini dapat diterima dengan baik oleh anak-anak dan para orang tua di Indonesia. Dengan demikian, budaya literasi anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” tutur Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz.
Selain itu, pada bulan September 2021, Badan Bahasa bersama dengan Tim Besar Literasi Kemendikbudristek, Yayasan Litara, dan ProVisi menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) tentang Buku Bermutu untuk Anak. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mengetahui kriteria buku nonteks bermutu dari perspektif anak sebagai pembaca sasaran, yaitu anak usia PAUD dan SD. Dari DKT tersebut disimpulkan bahwa ada tiga prinsip utama untuk membuat buku bagus bagi anak-anak, serta mampu mendorong anak-anak mau membaca, sering membaca, dan senang membaca, yaitu (1) buku yang benar-benar ingin dibaca oleh anak (menarik); (2) buku yang bervariasi; dan (3) buku yang memenuhi kebutuhan membaca semua anak tanpa memandang kemampuan membaca.
Kegiatan peluncuran video animasi diisi dengan acara menonton bersama Video Animasi Glen dan Bina bersama Cican Episode ke-1, pembagian hadiah lawang, serta pembacaan dongeng yang dibawakan oleh Kak Palupi Mutiasih. Video animasi tersebut rencananya akan dibuat sebanyak 10 episode. Glen dan Bina akan menjadi tokoh utama yang ditemani oleh Cican. Setiap episodenya akan mengangkat tema-tema yang dekat dengan dunia anak-anak. Masyarakat dapat menyaksikan videonya melalui kanal Youtube Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan kanal Youtube Fun Cican. Episode-episode “Petualangan Glen dan Bina Bersama Cican” selanjutnya akan diunggah di dua kanal Youtube tersebut setiap hari Sabtu pukul 10.00 WIB.* (Denty A./Editor: Meryna A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2550 kali
Editor :
Dilihat 2550 kali