Program IISMAVO Menarik Minat Kerja Sama Canberra Institute of Technology 28 September 2022 ← Back
Canberra, 28 September 2022—Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI di Canberra terus berupaya meningkatkan kerja sama pendidikan dengan berbagai institusi di Australia, salah satunya dengan Canberra Institute of Technology (CIT) yang memiliki kampus di Canberra. Dalam kesempatan ini, CIT tertarik untuk berpartisipasi dalam program Indonesian International Student Mobility Awards edisi Vokasi (IISMAVO) yang dipresentasikan oleh Atdikbud RI di Canberra.
CIT merupakan sekolah vokasi milik pemerintah Canberra yang menawarkan berbagai program keahlian yang dibutuhkan oleh industri di Australia. Dalam kunjungan kerjanya ke CIT, Atdikbud Mukhamad Najib menawarkan program kerja sama pendidikan antara CIT dengan lembaga pendidikan vokasi di Indonesia termasuk program IISMAVO.
Selain itu, beberapa program yang dipresentasikan adalah pengiriman mahasiswa, peningkatan kapasitas dosen politeknik dan penguatan program bahasa Indonesia. Selama ini, CIT juga memiliki Diplomat Academy yang salah satunya mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang paling banyak peminatnya. Kedatangan Atdikbud Najib di kampus CIT diterima oleh tim CIT yang terdiri dari Catherine Ng selaku General Manager dan Fiona Broers selaku kepala international student operation.
“Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa vokasi di Indonesia untuk belajar dan merasakan pengalaman di lingkungan industri di luar negeri. Dalam program ini, mahasiswa terpilih diberi beasiswa oleh pemerintah untuk studi di luar negeri selama satu semester,” terang Najib pada Senin (26/9).
Ia mengatakan, CIT diajak untuk berpartisipasi dalam IISMAVO, karena dinilai memiliki hubungan yang dekat dengan industri dan berpengalaman dalam mengelola mahasiswa internasional. “Hubungan yang kuat antara CIT dengan industri memudahkan mahasiswa vokasi Indonesia yang dikirim ke CIT untuk mendapatkan penempatan magang di Industri. Selain itu, setiap tahunnya CIT menerima tidak kurang dari 500 mahasiswa internasional, sehingga mereka sudah terbiasa dalam mengelola mahasiswa internasional,” jelas Najib.
Atdikbud juga menjelaskan bahwa program IISMAVO saat ini sudah berjalan untuk tahun pertama dan sudah ada mahasiswa yang dikirim ke Australia. “Saat ini ada 55 orang mahasiswa vokasi dari berbagai universitas dan politeknik di Indonesia yang mengikuti program IISMAVO di Australia. Sebagian mereka di Melbourne dan sebagian di Western Australia. Saya berharap CIT bisa ikut bergabung juga sehingga mahasiswa IISMAVO bisa menyebar sampai ke Canberra,” tutup Najib.
Menyambung penjelasan mengenai IISMAVO dan menyambut ajakan untuk berpartisipasi sebagai mitra program, Catherine menyampaikan apresiasi dan minatnya. “Kami sangat tertarik dengan program IISMAVO, hal ini menunjukkan perhatian pemerintah Indonesia yang besar pada kemajuan sekolah vokasi di Indonesia. Indonesia dan Australia sangatlah dekat, bukan hanya dari sisi jarak tapi juga dari hubungan baik yang selama ini telah terbangun. CIT sangat tertarik untuk berpartisipasi dalam penguatan sumberdaya manusia di Indonesia khususnya dibidang vokasi,” tuturnya.
Adapun bidang-bidang yang unggul di CIT antara lain Art and Design, Business, Accounting and IT, Building and Construction, Health and Community Services, Hospitality and Culinary serta Project Management. “Kami memiliki bidang-bidang yang saya yakin sangat dibutuhkan di Indonesia, seperti teknologi informasi, konstruksi, manajemen projek, dan lain-lain. Oleh karena itu kami siap jika diajak berpartisipasi dalam IISMAVO. Kami juga siap membantu dalam program capacity building bagi dosen-dosen vokasi di Indonesia”, tambah Catherine.
CIT merupakan lembaga pendidikan vokasi yang telah berpengalaman selama 90 tahun dalam memberikan pendidikan teknis dan lanjutan di wilayah Canberra dan sekitarnya. Saat ini, CIT menerima sekitar 20.000 mahasiswa setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan CIT sebagai lembaga pendidikan vokasi yang dipercaya oleh masyarakat Australia. Dengan rekam jejak yang baik seperti itu maka sangat layak jika CIT dapat bekerjasama dengan lembaga pendidikan vokasi di Indonesia untuk menciptakan lulusan vokasi Indonesia yang berkualitas global.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 623/sipers/A6/IX/2022
CIT merupakan sekolah vokasi milik pemerintah Canberra yang menawarkan berbagai program keahlian yang dibutuhkan oleh industri di Australia. Dalam kunjungan kerjanya ke CIT, Atdikbud Mukhamad Najib menawarkan program kerja sama pendidikan antara CIT dengan lembaga pendidikan vokasi di Indonesia termasuk program IISMAVO.
Selain itu, beberapa program yang dipresentasikan adalah pengiriman mahasiswa, peningkatan kapasitas dosen politeknik dan penguatan program bahasa Indonesia. Selama ini, CIT juga memiliki Diplomat Academy yang salah satunya mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang paling banyak peminatnya. Kedatangan Atdikbud Najib di kampus CIT diterima oleh tim CIT yang terdiri dari Catherine Ng selaku General Manager dan Fiona Broers selaku kepala international student operation.
“Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa vokasi di Indonesia untuk belajar dan merasakan pengalaman di lingkungan industri di luar negeri. Dalam program ini, mahasiswa terpilih diberi beasiswa oleh pemerintah untuk studi di luar negeri selama satu semester,” terang Najib pada Senin (26/9).
Ia mengatakan, CIT diajak untuk berpartisipasi dalam IISMAVO, karena dinilai memiliki hubungan yang dekat dengan industri dan berpengalaman dalam mengelola mahasiswa internasional. “Hubungan yang kuat antara CIT dengan industri memudahkan mahasiswa vokasi Indonesia yang dikirim ke CIT untuk mendapatkan penempatan magang di Industri. Selain itu, setiap tahunnya CIT menerima tidak kurang dari 500 mahasiswa internasional, sehingga mereka sudah terbiasa dalam mengelola mahasiswa internasional,” jelas Najib.
Atdikbud juga menjelaskan bahwa program IISMAVO saat ini sudah berjalan untuk tahun pertama dan sudah ada mahasiswa yang dikirim ke Australia. “Saat ini ada 55 orang mahasiswa vokasi dari berbagai universitas dan politeknik di Indonesia yang mengikuti program IISMAVO di Australia. Sebagian mereka di Melbourne dan sebagian di Western Australia. Saya berharap CIT bisa ikut bergabung juga sehingga mahasiswa IISMAVO bisa menyebar sampai ke Canberra,” tutup Najib.
Menyambung penjelasan mengenai IISMAVO dan menyambut ajakan untuk berpartisipasi sebagai mitra program, Catherine menyampaikan apresiasi dan minatnya. “Kami sangat tertarik dengan program IISMAVO, hal ini menunjukkan perhatian pemerintah Indonesia yang besar pada kemajuan sekolah vokasi di Indonesia. Indonesia dan Australia sangatlah dekat, bukan hanya dari sisi jarak tapi juga dari hubungan baik yang selama ini telah terbangun. CIT sangat tertarik untuk berpartisipasi dalam penguatan sumberdaya manusia di Indonesia khususnya dibidang vokasi,” tuturnya.
Adapun bidang-bidang yang unggul di CIT antara lain Art and Design, Business, Accounting and IT, Building and Construction, Health and Community Services, Hospitality and Culinary serta Project Management. “Kami memiliki bidang-bidang yang saya yakin sangat dibutuhkan di Indonesia, seperti teknologi informasi, konstruksi, manajemen projek, dan lain-lain. Oleh karena itu kami siap jika diajak berpartisipasi dalam IISMAVO. Kami juga siap membantu dalam program capacity building bagi dosen-dosen vokasi di Indonesia”, tambah Catherine.
CIT merupakan lembaga pendidikan vokasi yang telah berpengalaman selama 90 tahun dalam memberikan pendidikan teknis dan lanjutan di wilayah Canberra dan sekitarnya. Saat ini, CIT menerima sekitar 20.000 mahasiswa setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan CIT sebagai lembaga pendidikan vokasi yang dipercaya oleh masyarakat Australia. Dengan rekam jejak yang baik seperti itu maka sangat layak jika CIT dapat bekerjasama dengan lembaga pendidikan vokasi di Indonesia untuk menciptakan lulusan vokasi Indonesia yang berkualitas global.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 623/sipers/A6/IX/2022
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 631 kali
Editor :
Dilihat 631 kali